Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Zat Aditif Dan Macam-Macam Jenis Materi Kimia Dan Zat Aditif Pada Makanan

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap wacana materi kimia dalam masakan atau zat aditif pada masakan yang berupa materi pewarna pada makanan, materi pengawet pada makanan, materi embel-embel pada makanan, materi penyedap rasa pada makanan, materi penguat rasa pada makanan, materi pengatur keasaman masakan dan lain sebagainya.

Bagaimana ikan semoga selalu tampak segar dan tidak busuk? Agar ikan sanggup bertahan usang maka perlu ditambahkan materi pengawet. Tentu saja pemakaian materi pengawet tersebut tidak sembarangan, tetapi memakai materi yang kondusif dan sesuai dengan batas yang diperkenankan.

Pengertian Zat Aditif

Zat-zat yang ditambahkan dalam masakan untuk menyempurnakan masakan disebut zat aditif makanan. Zat aditif ditambahkan pada masakan untuk lebih menyempurnakan masakan itu baik secara kualitas maupun pada penampilan makanan.

Zat aditif pada masakan mencakup zat pewarna, pengawet, pemanis, penyedap, pengembang, dan penggumpal. Komposisi materi utama dan materi aditif pembuat masakan sanggup dilihat dari kemasan masakan tersebut.

Macam-macam Jenis Bahan Kimia dan Zat Aditif pada Makanan

Berikut ini ialah pola bahan-bahan kimia tambahan pada masakan atau sering disebut dengan istilah zat aditif makanan, yaitu sebagai berikut!
Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap wacana materi kimia dalam masakan  Pengertian Zat Aditif dan Macam-macam Jenis Bahan Kimia dan Zat Aditif pada Makanan
Skema: Macam-macam Zat Aditif dalam Makanan

A. Bahan Pewarna pada Makanan

Bahan pewarna atau zat pewarna pada masakan ialah materi tambahan pada masakan yang sanggup memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Penambahan zat pewarna pada umumnya bertujuan untuk memperoleh warna masakan yang lebih menarik. Baca Selengkapnya!

B. Bahan Pengawet dalam Makanan

Mengapa masakan perlu diawetkan? Salah satu tujuannya untuk mencegah pembusukan atau terjadinya perubahan kimia pada masakan itu sehingga masih sanggup dikonsumsi sehabis jangka waktu yang lebih lama. Baca Selengkapnya!

C. Bahan Pemanis pada Makanan

Bahan embel-embel dipakai untuk menciptakan masakan menjadi anggun atau lebih anggun daripada rasa aslinya. Bahan embel-embel masakan alami ialah gula pasir, gula kelapa atau gula jawa, dan gula bit yang mengandung sukrosa.

Pemanis buatan atau sintetis dibuat untuk mengganti materi embel-embel alami. Pada produksi masakan yang memakai embel-embel buatan sebagai pengganti gula orisinil sanggup menekan biaya produksi. Pemanis buatan dipakai untuk mereka yang tidak boleh mengkonsumsi gula asli. Baca Selengkapnya!

D. Bahan Penyedap Makanan

Mengapa masakan sering kurang sedap meskipun telah diberi bumbu? Untuk memberi rasa lebih sedap pada makanan, tambahan bahan penyedap makanan perlu diberikan. Ada 2 jenis materi penyedap makanan, yaitu penyedap rasa dan aroma (flavour) serta penguat rasa (flavour enhancer). Baca Selengkapnya!

E. Bahan pengatur keasaman

Bahan pengatur keasaman atau asidulan ialah materi tambahan untuk menjaga tingkat keasaman atau pemberi rasa asam pada makanan. Kadang, materi pengatur keasaman memiliki fungsi sekunder, yaitu sebagai pengawet, penegas rasa, dan pengemulsi.

Berikut ini ialah pola materi pengatur keasaman.

a. Garam asam kalium tartat dipakai pada produksi kembang gula dan coklat.

b. Amonium bikarbonat untuk menjaga keasaman coklat debu dengan ambang batas 50 g/kg.

c. Asam fosfat untuk menjaga keasaman udang kalengan dengan ambang batas 850 mg/kg. Akan tetapi, perlu hati-hati pada materi ini lantaran pemakaian yang berlebihan sanggup mengikat mineral kalsium dalam badan yang mengakibatkan terjadinya pengendapan dalam ginjal (batu ginjal).

d. Asam sitrat untuk menjaga keasaman minuman ringan dengan batas penggunaan secukupnya.

e. Bahan pengasam lainnya, menyerupai asam asetat, asam laktat, asam fumarat, dan asam malat.

F. Bahan antikempal

Bahan antikempal dipakai untuk menjaga semoga masakan tidak menggumpal. Contohnya,

a. Aluminium silikat merupakan materi yang ditambahkan pada susu debu atau susu krim debu dengan ambang batas 1 g/kg.

b. Natrium alumino silikat ialah materi yang ditambahkan pada garam meja, bumbu merica, dan susu debu dengan ambang batas 10 g/kg.

G. Bahan pemantap

Bahan pemantap dipakai untuk mengentalkan atau mengemulsi makanan. Contohnya, agar-agar, amonium algilat, dan gelatin.

H. Bahan pemucat (Pemutih)

Bahan pemucat (pemutih) dipakai pada produk tepung terigu, tepung beras, atau tepung tapioka. Cara bekerja materi ini ialah mengoksidasi pigmen karotenoid (xantifil) menjadi materi yang tidak
berwarna (putih).

Selain itu, materi ini mengoksidasi gugus sulfhidril dalam gluten (protein pada tepung terigu) menjadi ikatan disulfida yang berlapislapis.

Lapisan-lapisan yang terbentuk berfungsi sebagai penahan gelembung udara sehingga roti mengembang. Contoh materi pemucat ini, antara lain benzoil peroksida, kalium bromat, kalium iodat, dan nitrosil klorida.

I. Bahan pengembang

Bahan pengembang dipakai untuk membuatkan adonan kue. Cara kerjanya ialah dengan memproduksi gas asam arang (CO2) yang menciptakan rongga-rongga pada adonan sehingga adonan mengembang.

Beberapa pola materi pengembang, yaitu ragi dan natrium bikarbonat (soda kue). Ragi merupakan materi pengembang alami yang diperoleh dari jamur tertentu.

Ada dua jenis ragi, yaitu

a. ragi yang sanggup mengandung basil saccharomyces cerevisae yang sanggup menguraikan karbohidrat (maltosa) menjadi glukosa dan hasilnya menjadi etanol (alkohol), menyerupai ragi untuk menciptakan tapai;

b. ragi yang mengandung basil rhizopus orizae atau rhizopus sp yang sanggup menguraikan gluten (protein), menyerupai ragi untuk menciptakan tempe.

Fermipan adalah materi sejenis ragi yang biasa dipakai untuk menciptakan roti, menyerupai masakan ringan anggun donat. Gluten mengakibatkan roti menjadi lentur dan kobehesif lantaran berisi CO2.

Natrium bikarbonat merupakan materi kimia yang berfungsi sebagai pengembang. Umumnya berbentuk tepung soda masakan ringan anggun yang merupakan adonan natrium bikarbonat, garam aluminium sulfat, dan garam kalsium hidrofosfat.

J. Bahan pengeras

Bahan pengeras dipakai semoga masakan menjadi keras dan tidak lembek. Contohnya, kalsium karbonat untuk selai dan jeli, serta alumunium sulfat untuk acar dalam botol. Beberapa materi kimia yang dihentikan untuk ditambahkan pada masakan saji sanggup dilihat di bawah ini.

Zat Aditif atau Bahan Tambahan yang Dilarang Penggunaannya dalam Makanan
  1. Asam borat (Boric Acid) dan senyawanya
  2. Dietilpirokarbonat (DEPC)
  3. Asam salisilat dan garamnya (Salicylic Acid and its salt
  4. Dulsin
  5. Kalium Klorat (Potassium Chlorate)
  6. Kloramfenikol (Chloramphenicol)
  7. Minyak nabati yang dibrominasi (Brominated vegetable oils)
  8. Nitrofurazon
  9. Formalin (formaldehyde)

Kedaluwarsa (Expired Date)

Meskipun sudah diawetkan, masakan tidak sanggup tahan selamalamanya. Tentu ada batas waktu ketika masakan itu tidak layak atau tidak boleh dikonsumsi lagi. Oleh lantaran itu, tiap masakan yang diawetkan wajib mencantumkan batas waktu penggunaan.

Tanggal kedaluwarsa (expired date) ialah batas tanggal yang masih diperbolehkan untuk mengonsumsi masakan tersebut secara aman. Biasanya, tanggal kedaluwarsa ditulis pada kemasan masakan itu, yaitu di kawasan yang terang terlihat oleh konsumen. Misalnya, pada biskuit kalengan maka ex.d. ditulis di belakang atau di bab bawah kaleng tersebut.

Contoh ex.d. yang tertulis pada masakan kalengan, yaitu SEP.2009.3 berarti masakan boleh dikonsumsi hingga dengan tanggal 3 September 2009. Setelah tanggal itu, masakan sudah tidak layak dikonsumsi lagi.

Baca juga: Penyedap Rasa Alami tanpa MSG
Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Pengertian Zat Aditif Dan Macam-Macam Jenis Materi Kimia Dan Zat Aditif Pada Makanan"