Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Cara Mendongeng (Bercerita) Dengan Alat Peraga Boneka Tangan (Jari)

Pembahasan kali ini yaitu ihwal dongeng dengan alat peraga, mendongeng dengan alat peraga, bercerita dengan alat peraga memakai boneka tangan atau boneka jari, alat peraga pendidikan, bercerita memakai alat peraga, cara menciptakan boneka tangan, dan pola dongeng dongeng.

Tentu kau pernah melihat orang mendongeng dengan memakai santunan alat peraga. Seperti wayang kulit yang dimainkan oleh seorang dalang, wayang golek yang terbuat dari kayu juga dimainkan oleh dalang. Pernahkah kau melihat orang mendongeng dengan santunan boneka tangan?

Tentu kau pernah melihat atau bahkan sering melihat "Laptop Si Unyil", film pendidikan yang ditayangkan pada salah satu stasiun televisi swasta. Tokoh dalam film tersebut dimainkan dengan tangan yang digerakkan oleh jari-jari tangan.

Contoh Macam-macam Alat Peraga Boneka Tangan

Diantara beberapa pola boneka yang sering digunakan sebagai alat peraga yaitu mialnya Wayang Golek, Si Unyil, Boneka Susan dan Macam-macam Boneka tangan dari kain flanel, boneka tangan binatang, boneka tangan kucing, boneka tangan panda, boneka tangan doraemon, boneka tangan hello kitty dan lain-lain.
Pembahasan kali ini yaitu ihwal dongeng dengan alat peraga Contoh Cara Mendongeng (Bercerita) dengan Alat Peraga Boneka Tangan (Jari)
Gambar: Boneka Jari

Pembahasan kali ini yaitu ihwal dongeng dengan alat peraga Contoh Cara Mendongeng (Bercerita) dengan Alat Peraga Boneka Tangan (Jari)
Gambar: Boneka Susan

Pembahasan kali ini yaitu ihwal dongeng dengan alat peraga Contoh Cara Mendongeng (Bercerita) dengan Alat Peraga Boneka Tangan (Jari)
Gambar: Boneka Si Unyil

Pembahasan kali ini yaitu ihwal dongeng dengan alat peraga Contoh Cara Mendongeng (Bercerita) dengan Alat Peraga Boneka Tangan (Jari)
Gambar: Wayang Golek

Cara Mendongeng (Bercerita) dengan Alat Peraga Boneka Tangan

1. Boneka yang sanggup digunakan dalam bercerita (mendongeng) contohnya boneka gagang, boneka tempel, boneka gantung dan boneka tangan.

2. Jarak boneka jangan terlalu bersahabat dengan verbal orang yang bercerita.

3. Maksimalkan latar depan dan belakang, contohnya bab depan diisi dengan hiasan kecil yanag mirip wujud asli, mirip rumput, bunga-bungaan dan bab belakang diisi dengan gambar-gambar yang relatif permanen mirip gunung, rumah-rumahan, gedung, gua, sawah, hutan dan lain-lain.

4. Tutup bab depan dan bawah memakai kain, kayu atau gambar yang berfungsi sebagai epilog gerak pencerita, sehingga perhatian anak sanggup tertuju sepenuhnya  pada boneka.

5. Jika diperlukan, bisa menyediakan peralatan perhiasan mirip tape recorder, musik pengiring dan lain-lain.

6. Biasanya sandiwara boneka tangan panggung memerlukan minimal dua orang, yang salah satunya sebagai pencerita utama dan lainnya sebagai pencerita pendukung dan biasanya merangkap sebagai operator musik.

7. Memaksimalkan tugas musik pengiring dan penegas untuk menghidupkan latar dongeng dan pembangkit suasana dramatik.

Contoh Dongeng atau Cerita dengan Alat Peraga

Simaklah dongeng dongeng berikut ini!

Pedagang yang Budiman

Sera yaitu seorang pedagang keliling. Ia ramah dan selalu gembira. Sambil menyusuri jalan ia menjajakan barang jualannya, "Barang bagus! Barang bagus! Siapa mau beli? Siapa mau beli?"

Sera senang jikalau ibu-ibu mau membelikan bawah umur mereka barang yang bagus. Hatinya puas melihat bawah umur tersenyum bahagia. Suatu hari, ketika Sera sedang menyusuri jalan, ia melihat pedagang keliling lain berjulukan Taro.

"Pergi Sera!" seru Taro marah. "Ini jalanku! Aku lebih dulu berada di jalan ini! Kau boleh berdagang di sini sehabis saya pergi!"

Sera segera pindah ke jalan lain. Taro mengetuk pintu rumah pertama. Seorang gadis kecil membuka pintu.

"Oh, Nenek!" katanya. "Maukah Nenek membelikanku sesuatu?"

"Kita tidak punya uang," kata Nenek. "Tapi coba tanya pedagang itu. Apa ia mau menukar barang yang kau suka dengan kendi hitam kita?"

Ketika si gadis keluar, ia menunjukkan kendi hitam pada Taro. Taro mengamati kemudian menciptakan gesekan kecil pada kendi itu. Ia sangat terkejut, ternyata kendi hitam itu terbuat dari emas. Timbul wangsit liciknya. Wanita bau tanah ini tidak tahu kendinya terbuat dari emas. Akan kukatakan kendi ini jelek. Lantas saya pergi.

Nanti saya kembali dan membelinya dengan harga yang sangat murah. Begitu pikir Taro. Lalu ia berkata, "Kendi ini tidak bagus!" Setelah mengembalikan kendi pada gadis, ia segera pergi.

Tak usang kemudian, Sera melewati jalan itu. "Barang bagus!" serunya. "Siapa mau beli? Siapa mau beli?"

Saat gadis kecil itu melihat Sera, ia berkata, "Nenek, boleh saya bertanya ke pedagang itu? Mungkin ia mau menukar barang yang kubutuhkan dengan kendi ini…"

"Kata pedagang yang tadi kendi ini jelek," sahut Nenek. "Tapi coba tanya pada pedagang ini."

Gadis kecil itu memanggil Sera. "Maukah Bapak menukar kendi nenekku dengan barang manis yang kubutuhkan?"

Sera mengamati kendi itu. Ia melihat gesekan yang telah dibentuk oleh Taro.

"Nyonya!" katanya pada si Nenek. "Kendi ini terbuat dari emas!"

Nenek memandang dengan takjub. "Tetapi kata pedagang yang tadi, kendi ini tidak bagus!" sahutnya.

"Oh tidak," kata Sera. "Kendi ini terbuat dari emas. Aku akan membayar dengan semua uangku yang ada. Lalu saya akan kembali membawa uang lebih banyak."

Ia tersenyum pada gadis kecil itu. "Gadis kecil, ambillah beberapa barang yang kau mau," katanya.

Setelah Sera pergi, datanglah Taro si pedagang pertama tadi. Ia berkata, "Aku telah berjalan jauh. Tapi saya teringat pada cucumu yang ingin barang daganganku.

Aku akan memberi beberapa yang ia mau. Tukarlah dengan kendi hitam bau tanah milikmu."

Nenek kemudian menceritakan apa kata Sera ihwal kendi tuanya. "ia memberi kami uang banyak. Nanti ia akan kembali membawa uang lebih banyak."

"Uang lebih banyak?" seru Taro kecewa. "Dia harus memberiku uang juga.

Bagaimanapun, saya yang pertama melihat kendi itu!" Taro terus bersungut-sungut. Gadis kecil dan neneknya hanya tersenyum geli melihatnya. Mereka bersyukur bertemu Sera si pedagang yang jujur.

Besoknya, Sera berhasil menjual kendi dengan harga tinggi. Ia membayar lebih banyak pada Nenek. Saat pulang, ia berkata pada istrinya, "Aku telah melaksanakan yang terbaik untuk kendi itu. Aku telah melaksanakan yang terbaik, sangat baik."

"Apakah kau akan kaya?" tanya istrinya.

"Benar," kata Sera. "Aku merasa kaya sekarang, alasannya yaitu bisa menunjukkan sesuatu kepada orang yang tidak mampu. Mampu membantu orang lain yang kesusahan, membuatku merasa sangat bahagia…"

(Diterjemahkan Oleh Tututha, dari Some Pretty Little Thing)
Sumber: Bobo, 19 April 2007

Dari dongeng tersebut, kau membutuhkan empat boneka untuk bercerita. Tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut memiliki sifat yang berbeda.

1. Sera seorang pedagang yang sangat ramah.

2. Taro seorang pedagang yang licik.

3. Cucu.

4. Nenek.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Dongeng Pendek
Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Contoh Cara Mendongeng (Bercerita) Dengan Alat Peraga Boneka Tangan (Jari)"