Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Fungsi, Unsur, Dan Jenis Seni Teater

Selamat hadir di Atap Ilmu, blog sederhana yang membuatkan ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan membuatkan ilmu pengetahuan ihwal Seni Teater. Beberapa topik utamanya yaitu Pengertian Seni Teater, Fungsi Seni Teater, Unsur – Unsur Seni Teater, dan Jenis – Jenis Seni Teater. Semoga ilmunya sanggup bermanfaa.

A. PENGERTIAN SENI TEATER
Dalam sejarahnya, kata “Teater”  berasal dari bahasa Inggris theater  atau  theatre,  bahasa Perancis  théâtre  dan dari bahasa Yunani theatron (θέατρον). Secara etimologis, kata “teater” sanggup diartikan sebagai daerah atau gedung pertunjukan. Sedangkan secara istilah kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di atas pentas  untuk konsumsi penikmat.

Selain itu, istilah teater sanggup diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Teater  dalam  arti sempit dideskripsikan  sebagai sebuah drama  (perjalanan hidup seseorang  yang dipertunjukkan  di  atas  pentas,  disaksikan  banyak orang  dan  menurut atas  naskah  yang tertulis). Sedangkan dalam arti luas, teater yaitu segala adegan kiprah yang dipertunjukkan di depan orang  banyak, menyerupai ketoprak, ludruk, wayang, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainya.

Dalam perkembangannya, istilah teater selalu dikaitkan dengan kata drama. Hubungan kata “teater” dan “drama” bersandingan sedemikian erat yang pada prinsipnya keduanya ialah istilah yang tidak sama. Drama ialah istilah yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “draomai” yang berarti bertindak atau berbuat dan dalam bahasa Perancis “drame” membuktikan tingkah laris kehidupan kelas menengah.

Dari klarifikasi di atas, sanggup disimpulkan bahwa istilah “teater” berkaitan eksklusif dengan pertunjukan, sedangkan “drama” berkaitan dengan kiprah atau naskah dongeng yang akan dipentaskan. Jadi, teater yaitu visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton. melaluiataubersamaini kata lain drama ialah bab atau salah satu unsur dari teater.

B. FUNGSI SENI TEATER
Peranan seni teater  sudah mengalami  pergeseran seiring dengan berkembangnya teknologi. Seni teater tidak spesialuntuk dijadikan sebagai masukana upacara maupun hiburan, namun juga sebagai masukana pendidikan. Sebagai  seni,  teater  tidak spesialuntuk menjadi konsumsi masyarakat sebagai hiburan semata, namun juga berperan dalam nilai afektif masyarakat. Adapun beberapa fungsi seni teater, diantaranya meliputi:

1. Teater sebagai Sarana Upacara
Pada awal munculnya, teater hadir sebagai masukana upacara persembahan kepada ilahi Dyonesos dan upacara pesta untuk ilahi Apollo. Teater  yang berfungsi  untuk  kepentingan  upacara  tidak  membutuhkan  penonton alasannya yaitu penontonnya yaitu bab dari penerima upacara itu sendiri.
Di Indonesia seni teater yang dijadikan sebagai masukana upacara dikenal dengan istilah teater  tradisional.

2. Teater sebagai Media Ekspresi
Teater ialah salah satu bentuk seni dengan serius utama pada laris dan dialog. Berbeda dengan seni musik yang mengedepankan aspek bunyi dan seni tari yang menekankan pada keselarasan gerak dan irama. Dalam praktiknya, Seniman teater akan mengekspresikan seninya dalam bentuk gerakan badan dan ucapan-ucapan.

3. Teater sebagai Media Hiburan
Dalam kiprahnya sebagai masukana hiburan, sebelum pementasannya sebuah teater itu harus dengan persiapkan dengan perjuangan yang terbaik.  Sehingga harapannya penonton akan terhibur  dengan pertunjukan yang digelar.

4. Teater sebagai Media Pendidikan
Teater yaitu seni kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara individual. Melainkan untuk mewujudkannya diharapkan kerja tim yang harmonis. Jika suatu teater dipentaskan  diharapkan pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis dan pemain tersampaikan kepada penonton. Melalui pertunjukan biasanya insan akan lebih simpel mengerti nilai baik jelek kehidupan dibandingkan spesialuntuk membaca lewat sebuah cerita.

C. UNSUR – UNSUR SENI TEATER
Unsur-unsur yang terdapat dalam seni teater dibedakan menjadi dua, antara lain:
1. Unsur Internal
Unsur internal ialah unsur yang menyangkut ihwal bagaimana keberlangsungan pementasan suatu  teater. Tanpa unsur internal internal tidak akan ada suatu pementasan teater. Oleh alasannya yaitu itu, unsur internal dikatakan sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal, meliputi:

1a. Naskah atau Skenario
Naskah atau Skenario meliputi kisah dengan nama tokoh dan obrolan nantinya akan dipentaskan. Naskah menjadi salah satu penunjang yang menyatukan banyak sekali macam unsur yang ada yaitu pentas, pemain, kostum dan sutradara.

1b. Pemain
Pemain  ialah salah satu unsur yang paling penting dalam sebuah pertunjukan teater. Pemain berperan dalam menghasilkan beberapa unsur lain, menyerupai unsur bunyi dan gerak. Ada  tiga  jenis  pemain, yaitu kiprah utama (protagonis/antagonis), peran pemmenolong dan kiprah suplemen atau figuran. Dalam film atau sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.

1c. Sutradara
Sutradara ialah salah satu unsur yang paling sentral, alasannya yaitu sutradara yaitu orang yang memimpin dan mengatur sebuah metode pembuatan atau pementasan teater. Sutradara menjadi otak dari jalannya suatu cerita, contohnya mengarahkan para aktor, membedah naskah, membuat ide-ide ihwal pentas yang akan digunakan dan lain-lain.

1d. Pentas
Pentas yaitu salah satu unsur yang bisa menghadirkan nilai estetika dari sebuah pertunjukan. Selain itu, pentas menjadi  unsur penunjang pertunjukkan yang di dalamnya terdapat properti, tata lampu, dan beberapa dbuntutasi lain yang berkenaan dengan pentas.

1e. Properti
Properti  ialah sebuah perlengkapan yang diharapkan dalam pementasan teater, menyerupai kursi, meja, robot, hiasan ruang, dbuntutasi, dan lain sebagainya.

1f. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater, antara lain:
  • Tata Rias  yaitu cara mendandani pemain dalam memerankan tokoh teater supaya lebih sesuai dengan abjad yang akan diperankan;
  • Tata  Busana  adalah  pengaturan  pakaian  pemain  agar  mendukung  keadaan  yang menghendaki. contohnya pakaian yang dikenakan anak sekolahan tentu akan tidak sama denga pakaian harian yang dikenakan pemmenolong rumah tangga;
  • Tata Lampu yaitu pencahayaan dipanggung;
  • Tata Suara yaitu pengaturan pengeras suara.

2. Unsur Eksternal
Unsur eksternal yaitu unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal diantaranya, yaitu

2a. Staf Produksi
Staf produksi yaitu sekelompok tim atau individual yang berkenaan dengan pimpinan produksi hingga tiruana bab yang ada di bawahnya. Adapun kiprah masing-masing dari mereka yaitu sebagai diberikut:
  • Produser/ pimpinan produksi
  • Mengurus tiruana hal ihwal produksi;
  • Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas, jadwal kerja dan lain sebagainya.

2b. Sutradara/ derektor
  • Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah;
  • Koordinator tiruana pelaksanaan yang menyangkut pementasan;
  • Mencari dan menyiapkan aktor;
  • Menyiapkan make up dan juga men-setting segala sesuatu yang dipegang oleh bab desainer beserta kru.

2c. Stage manager
  • Pemimpin dan penanggung tanggapan panggung;
  • Memmenolong sutradara.

2d. Desainer
Menyiapkan tiruana aspek visual yang menyangkut setting daerah atau suasana, properti atau perlengkapan pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta perlengkapan lain (seperti: audio).

2e. Crew
Crew ialah pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bab desainer, diantaranya:
  • Bagian pentas/tempat;
  • Bagian tata lampu (lighting);
  • Bagian perlengkapan dan tata musik;

D. JENIS JENIS SENI TEATER
1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka sudah dilakukan semenjak Zaman Kuno. Sisa  peninggalannya ditemukan di makam-makam India Kuno, Mesir, dan Yunani. Boneka sering digunakan untuk menceritakan legenda atau kisah-kisah yang bersifat religius (keagamaan). Berbagai jenis boneka dimainkan dengan cara yang tidak sama. Boneka tangan digunakan di tangan sementara boneka tongkat  digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette atau boneka tali, digerakkan dengan cara menggerakkan kayu silang daerah tali boneka diikatkan.

Selain itu, teladan teater boneka yang cukup terkenal ialah pertujukan wayang kulit. Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di rahasia tipis dan sinar lampu membuat bayangan wayang di layar. Penonton perempuan duduk di depan layar, menonton bayangan tersebut. Penonton laki-laki duduk di rahasia dan menonton wayang secara langsung.

Beralih ke luar negeri, pertujukan Boneka Bunraku dari Jepang bisa melaksanakan banyak sekali gerakan sehingga diharapkan tiga dalang untuk menggerakkannya. Dalang berpakaian hitam dan duduk persis di depan penonton. Dalang utama mengendalikan kepala dan lengan kanan. Para pencerita bernyanyi dan melantunkan kisahnya.
TEATER BONEKA
TEATER WAYANG KULIT

2. Drama Musikal
Drama musikal ialah pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran. Drama musikal lebih mengedepankan tiga unsur tersebut dibandingkan obrolan para pemainnya. Kualitas pemainnya tidak spesialuntuk dinilai pada penghayatan abjad melalui untaian kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui keharmonisan lagu dan gerak tari. Disebut drama musikal alasannya yaitu dalam pertunjukannya yang menjadi latar belakangnya ialah kombinasi antara gerak tari, alunan musik, dan tata pentas. Drama musikal yang cukup tersohor ialah kabaret dan opera. Perbedaan keduanya terletak pada jenis musik yang digunakan. Dalam opera, obrolan para tokoh dinyanyikan dengan ienteng musik orkestra dan lagu yang dinyanyikan disebut seriosa. Sedangkan dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagu yang dinyanyikan bebas dan biasa saja.
PEMENTASAN DRAMA MUSIKAL

3. Teater Dramatik
Istilah dramatik digunakan untuk menyebut pertunjukan teater yang menurut pada dramatika lakon yang dipentaskan. Dalam teater dramatik, perubahan abjad secara psikologis sangat diperhatikan. Situasi dongeng dan latar belakang insiden dibentuk sedetil mungkin. Rangkaian dongeng dalam teater dramatik mengikuti alur plot dengan ketat. Fokus pertujukan teater dramatik ialah menarikdanunik minat dan rasa penonton terhadap situasi dongeng yang disajikan. Dalam teater dramatik, laris agresi pemain sangat ditonjolkan. Satu insiden berkaitan dengan insiden lain hingga membentuk keseluruhan cerita. Karakter yang disajikan di atas pentas yaitu abjad tanpa improvisatoris. Teater dramatik mencoba mementaskan dongeng menyerupai halnya realita.
TEATER DRAMATIK

4. Teatrikalisasi Puisi
Teatrikalisasi puisi ialah pertunjukan teater yang dibentuk menurut karya sastra puisi. Karya puisi yang biasanya spesialuntuk dibacakan, dalam teatrikal puisi dicoba untuk diperankan di atas pentas. Karena materi dasarnya yaitu puisi maka teatrikalisasi puisi lebih mengedepankan estetika puitik di atas pentas. Gaya akting para pemain biasanya bersifat teatrikal. Tata panggung dan blocking dirancang sedemikian rupa untuk menegaskan makna puisi yang dimaksud.
Teatrikalisasi puisi mempersembahkan peluang bagi seniman untuk mengekspresikan kreativitasnya dalam menerjemahkan makna puisi ke dalam tampilan lakon dan tata artistik di atas pentas.
TEATRIKALISASI PUISI
5. Teater Gerak
Teater gerak ialah pertunjukan teater dengan unsur utamanya yaitu gerak dan mulut wajah pemainnya. Dalam pementasannya, penerapan obrolan sangat minimal atau bahkan dihilangkan menyerupai dalam pertunjukan pantomim klasik. Seiring perkembangannya, pemain teater sanggup bebas bergerak mengikuti suasana hati (untuk abjad tertentu) bahkan lepas dari abjad tokoh dasarnya untuk menarikdanunik minat penikmat. Dari kebebasan mulut gerak inilah gagasan mementaskan pertunjukan dengan berbasis gerak secara berdikari muncul.

Teater gerak yang paling terkenal dan bertahan hingga dikala ini  yaitu pantomim. Sebagai sebuah pertunjukan yang sunyi alasannya yaitu tidak memakai suara, pantomim mencoba mengungkapkan ekspresinya melalui tingkah laris gerak dan mimik para pemainnya. Makna pesan yang hendak direalisasikan dipertunjukkan dalam bentuk gerak.
TEATER GERAK
Nah itulah postingan kami kali ini ihwal Seni Teater, Semoga ilmunya sanggup bermanfaa. Apabila masih ada yang belum jelas, silahkan sobat bersahabat tanyakan melalui kotak komentar di bawah ini. Terimakasih sudah berkunjung, tidakboleh lupa follow, like dan komentarnya ya J

Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Pengertian, Fungsi, Unsur, Dan Jenis Seni Teater"