Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Kurikulum, Komponen Dan Fungsinya

Baiklah sobat dekat, kali ini kita akan mengulas terkena Kurikulum. Kita sering mendengar istilah kurikulum apalagi yang berprofesi sebagai pengajar tapi apa sebenarnya makna sebenarnya dari kurikulum? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

A.                 Pengertian Kurikulum

Kata kurikulum berasal dari bahasa Latin yaitu currere, yang berarti lapangan perlombaan lari. Kurikulum juga bisa berasal dari bahasa inggris yaitu kata curriculum yang berarti a running course, dan dalam bahasa Prancis dikenal dengan carter yang berarti to run (berlari).

 Kita sering mendengar istilah kurikulum apalagi yang berprofesi sebagai pengajar tapi apa Pengertian Kurikulum, Komponen dan Fungsinya

Kurikulum ialah suatu acara pendidikan yang meliputi wacana materi bimbing dan pengalaman berguru yang sudah diprogramkan, direncanakan, dan dirancangkan secara sistematis atas dasar norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses berguru mengajar bagi pendidik atau guru untuk mencapai tujuan dari pendidikan. Sehingga kurikulum ini menjadi contoh sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa/anakdidik untuk memperoleh ijazah.

Kurikulum berupa sesuatu yang direncanakan. Yang direncanakan tersebut biasanya berupa sebuah ide, suatu harapan wacana insan atau masyarakat negara yang akan dibentuk.

Dari definisi tersebut didapatkan bekerjsama kurikulum ialah sesuatu yang sangat penting bagi keberhasilan sebuah pendidikan, tanpa kurikulum yang tepat akan sangat susah untuk mencapai tujuan dan samasukan pendidikan yang dikehendaki.

B.                  Komponen Kurikulum

Kurikulum terdiri atas komponen-komponen penyusunnya, yaitu:

1.                  Komponen tujuan

a)                  Tujuan jangka panjang
Hal ini menggambarkan tujuan hidup yang dibutuhkan serta didasarkan pada nilai yang diambil dari filsafat. Tujuan ini tidak bekerjasama dengan tujuan sekolah, melainkan sebagai sasaran sehabis anak didik menuntaskan sekolah.

b)                 Tujuan jangka menengah
Tujuan ini merujuk pada tujuan sekolah yang menurut pada jenjangnya,  SD, SMP, SMA, dan sebagainya.
c)                  Tujuan jangka dekat
Tujuan yang dikhususkan pada pembelajaran di kelas, misalnya; siswa sanggup mengerjakan perkalian dengan betul, siswa sanggup mempraktekkan shalat, dan sebagainya.

Intinya, kurikulum mempunyai tujuan tiap satuan pendidikan mengacu bersamaan dengan tujuan dari pendidikan nasional.

2.                  Komponen isi
Isi dari sebuah kurikulum ialah tiruana yang bekerjasama dengan apa yang didiberikan kepada anakdidik dalam kegaiatan berguru mengajar untuk mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi masing-masing bidang studi tersebut. Bidang studi itu diadaptasi dengan jenis, jenjang, maupun jalur pendidikan yang ada.

3.                  Komponen media (masukana dan pramasukana)
Media ialah masukana dan pramasukana dalam proses berguru mengajar. Media menjadi mediator untuk menjabarkan isi dari kurikulum, sehingga anakdidik menjadi lebih mudah memahami dan mempunyai rasa semangat yang tinggi.

Sehingga media perlu untuk dimanfaatkan pada pokok bahasan yang disajikan supaya anakdidik lebih mudah memahami apa yang disajikan oleh gurunya.

4.                  Komponen strategi
Strategi ialah pendekatan mengajar yang dipakai dalam pengajaran, tetapi pada hakikatnya taktik pengajaran tidak spesialuntuk terbatas pada hal itu saja. Strategi pengajaran berupa dengan cara penyampaian dalam mengajar, mengadakan penilaian, melakukan bimbingan, dan mengatur kegiatan baik secara umum maupun yang bersifat khusus.

5.                  Komponen proses
Proses disini ialah proses berguru mengajar. Yang menjadi inti dari sistem pengajaran. Sehingga dibutuhkan terjadinya perubahan kearah yang lebih baik dari segi tingkah laris anakdidik. Keberhasilan proses ialah indikator dari pada pelaksanaan sebuah kurikulum.

Disini juga terdapat faktor penting yaitu kemampuan guru untuk membuat suasana berguru yang kondusif, sehingga memancing kreativitas guru. Guru yang sanggup menarikdanunik perhatian dan mempersembahkan materi dengan baik sanggup membuat anakdidik lebih mudah mengingat pelajaran.

Komponen proses ini melibatkan guru dan anakdidik, sehingga dua tugas tersebut memainkan fungsi yang besar terhadap komponen ini.

C.                  Fungsi Kurikulum

1)                 Fungsi integrasi
Merupakan fungsi kurikulum untuk mendidik eksklusif yang terintegrasi. Sehingga eksklusif tersebut ialah bab integral dari sebuah kelompok masyarakat, maka eksklusif tersebut akan mempersembahkan pemberian tenaga dan pikiran untuk membentuk masyarakat.

2)                 Fungsi penyesuaian
Merupakan fungsi yang menurut bahwa individu hidup dalam lingkungan , sedangkan lingkungan tersebut senantiasa berubah dan dinamis, maka setiap pribadi  harus bisa mengikuti keadaan secara dinamis. Dan di balik lingkungan pun harus diadaptasi dengan kondisi perorangan, disinilah letak fungsi kurikulum sebagai sebuah alat pendidikan menuju individu yang baik.

3)                 Fungsi diferensiasi
Merupakan fungsi yang mempersembahkan pelayanan terhadap perbedaan individu didalam sebuah masyarakat. Sehingga diferensiasi ini intinya akan mendorong orang untuk lebih semangat dan berfikir kritis serta kreatif. Kehidupan sosial dalam sebuah masyarakat pun menjadi lebih hidup.

4)                 Fungsi persiapan
Merupakan fungsi kurikulum yang mempersiapkan mental dan pengetahuan anakdidik untuk bisa melanjutkan tingkatan studi yang lebih lanjut. Dan anakdidik juga sanggup turun ke masyarakat, sehingga membentuk minat tersendiri bagi mereka.

5)                 Fungsi pemilihan
Merupakan fungsi sebagai hak bagi anakdidik untuk menentukan sesuai dengan minat dan bakatnya. Sehingga menjadi kebutuhan yang ideal bagi masyarakat yang demokratis.

6)                 Fungsi diagnostik
Merupakan salah satu segi pelayanan pendidikan ialah memmenolong dan mengarahkan para siswa supaya mereka bisa memahami dan mendapatkan bahwa dirinya sehingga sanggup menyebarkan tiruana potensi yang dimiliki.Ini sanggup dilakukan bila mereka mengenali tiruana kelemahan dan kekuatan yang dimiliki melalui eksplorasi dan prognosa atau keadaan lanjutan.

Kurikulum juga mempunyai fungsi yang praktis, yaitu:
·                    Fungsi bagi sekolah yang berada diatasnya untuk menjadmin pemeliharaan dan keseimbangan dalam proses berguru mengajar
·                    Fungsi bagi masyarakat sekitar dan pemakai lulusan pendidikan tersebut
·                    Fungsi bagi sekolah yang bersangkutan. Yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sanggup menjadi pedoman untuk mengatur acara yang dilakukan oleh anakdidik sehari-hari sesuai dengan standarisasi dan mekanisme yang berlaku.

D.                 Perkembangan  Kurikulum
Pada tahun 1947, terbentuklah kurikulum yang namanya ialah Rentjana Pembelajaran 1947. Kurikulum ini ialah kurikulum yang diteruskan dari yang sudah dipakai oleh Belanda pada ketika tersebut alasannya ialah masih dalam proses usaha dan kebangkitan sehabis kemerdekaan. Kurikulum ini mempunyai ciri-ciri yaitu lebih menekankan pada pembentukan huruf insan yang berdaulat dan sanggup sejajar dengan bangsa bangsa lainnya.

Sesudah kurikulum tersebut, pada tahun 1952 kurikulum mengalami penyempurnaan, dan berubah nama menjadi Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini memiliki ciri-ciri yaitu pelajaran yang didiberikan harus memperhatikan isi pelajaran yang bekerjasama dengan aplikasi sehari-hari.

Selanjutnya, pada tahun 1964 pemerintah menyempurnakan kurikulum, dan berganti nama menjadi Rentjana Pendidikan 1964. Kurikulum ini mempunyai ciri-ciri yaitu pembelajaran dipusatkan pada acara pancawardhana yaitu pengembangan dari moral, kecerdasan, emosional, kerigelan dan jasmani. Kurikulum yang terbentuk ini mulai lebih kompleks dari kurikulum yang sebelumnya.

Pada tahun 1968, terjadi pembaharuan struktur pendidikan dari pancawardhana menjadi pelatihan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Proses berguru mengajar yang terjadi diarahkan pada kegiatan yang mempertinggi kecerdasan, dan keterampilan, serta fisik yang sehat dan kuat.

Pada tahun 1975 kembali terjadi perombakan kurikulum, kurikulum ini lebih menekankan pada tujuan, sehingga pendidikan jadi lebih efisien dan efektif. Metode materi dirinci pada Prosedur Pengembangan Sistem Intruksi (PPSI). Zaman inilah yang dikenal dengan pelajanran setiap satuan bahasan. Seperti petunjuk umum, tujuan intruksional khusus, alat pelajaran, kegiatan berguru mengajar, da evaluasi.

Kurikulum 1984 ialah kurikulum 1974 yang disempurnakan. Kurikulum ini mengusung proses skill approach. Faktor tujuan yang terpenting, meskipun mengutamkakan pendekatan proses. Siswa menjadi subjek belajar. Proses berguru pun menjadi lebih kompleks atau lengkap. Yaitu anakdidik meengamati, mengelompokkan, mendiskusikan bersama, kemudian melaporkan. Model berguru ini disebut juga dengan Teknik Belajar Siswa Aktif (CBSA)

Kemudian pada 1994, terbentuklah kurikulum 1994 yang mengkombinasikan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Yaitu antara kurikulum 1975 dan kurikulum 1984 dengan pendekatan proses. Kurikulum ini mempunyai ciri-ciri yaitu tahapan pembelajaran disekolah menjadi sistem catur wulan, pembelajaran lebih menekankan materi yang cukup padat pada isinya, dan kurikulum ini juga bersifat terkenal yaitu memberlakukan satu sistem kurikulum untuk tiruana siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga tempat yang khusus sanggup menyebarkan pengajaran sendiri diadaptasi dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat di lingkungan sekitar tempat proses berguru mengajar tersebut berada.

Kemudian pada 2004. Dibentuklah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Ciri-ciri dari kurikulum ini yaitu lebih menekankan pada ketercapaian kompetensi anakdidik, dan menilai dari hasil belajar. Penyampaian pelajaran kepada anakdidik disampaikan dengna banyak metode dan pendekatan. Sumber berguru pun sudah lebih banyak, tidak spesialuntuk dari guru.


Pada 2006, berlakulah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Yang menjadi perbedaan antara kurikulumi ini dengan KBK yaitu kurikulum ini lebih mengimplementasikan kepada kewenangan penuh yang didiberikan terhadap pihak sekolah untuk menyusun rencan pendidikannya dengan mengacu pada standar yang sudah diputuskan. Mulai dari tujuan, visi, misi, struktur, muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan hingga silabusnya.

Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Pengertian Kurikulum, Komponen Dan Fungsinya"