Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teori Asal Seruan Kehidupan

Selamat hadir teman bersahabat setia Atap Ilmu di blog yang membuatkan pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Pada kali ini kita akan mengulas sebuah topik yang cukup menarikdanunik. Topik yang akan kita bahas pada hari ini yaitu terkena Teori Asal Usul Kehidupan. Darimanakah asal seruan kehidupan makhluk hidup? Nah, penamasukan bukan? So, keep your eyes open and stay close with your laptop J

Sejak zaman lampau banyak orang yang mempertanyakan dari mana asal seruan makhluk hidup, terutama asal seruan manusia. Karena rasa keingintahuan yang cukup besar maka teori asal seruan kehidupan pun lahir berkat pemikiran para Ilmuwan. Teori tersebut tidak spesialuntuk satu teman dekat. Tapi ada banyak teori yang lahir dari para Ilmuwan dan beberapa diantaranya cukup terkenal. Nah, beberapa teori tersebut akan kita ulas bersama pada hari ini. Selamat Membaca!

Teori Abiogenesis
Teori ini dicetuskan oleh Aristoteles (384-322 SM) yaitu spesialis filsafat dan Ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Menurut beberapa sumber teori ini ialah teori pertama yang mencetuskan asal seruan kehidupan dan mempersembahkan ilham pada ilmuwan-ilmuwan lainnya untuk mencetuskan teori baru. Jadi, berdasarkan Aristoteles makhluk hidup berasal dari benda tak hidup atau benda mati. Pada zamannya orang-orang percaya bahwa terjadinya makhluk hidup itu secara impulsif atau terbentuk dengan sendirinya. Sehingga teori ini juga disebut dengan generatio spontguaa. Jadi berdasarkan teori generatio spontguaa, tiruana kehidupan yang berasal dari benda mati yaitu:
  • Ikan dan Katak yang berasal dari lumpur
  • Cacing berasal dari tanah
  • Belatung timbul dari daging yang membusuk.
Nah, ternyata kawan-kawan ada ilmuwan lainnya yang sependapat dengan teori ini. Siapakah mereka? Ilmuwan pertama yaitu John T. Needham, seorang ilmuwan dari Inggris. Berdasarkan teori ini Needham melaksanakan percobaan dengan merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit kemudian dibiarkan dalam kondisi terbuka. Sesudah beberapa hari, air kaldu tersebut menjadi keruh lantaran adanya mikroorganisme. Sehingga Needham membuat suatu kesimpulan bahwa setiap zat organik memiliki daya hidup yang sanggup menjadi makhluk hidup yang artinya bahwa mikroorganisme tersebut berasal dari air kaldu tadi.

Ilmuwan kedua yang sependapat dengan teori ini yaitu Antonie van Leeuwenhoek, seorang penemu mikroskop cahaya. melaluiataubersamaini menolongan mikroskopnya ini, Leeuwenhoek mengamati air rendaman jerami dan terlihat adanya mikroorganisme, sehingga kesimpulan dari pengamatan ini bahwa mikroorganisme berasal dari air.

Selain ada yang sependapat ada pula yang menentang teori ini teman dekat. Jadi, berdasarkan para andal yang menentangnya apakah makhluk hidup tersebut timbul dari rendaman air jerami dan air kaldu atau air kaldu dan air rendaman jerami tersebut yang menyebabkan pembusukan pada air rendaman jerami dan air kaldu. Berdasarkan pernyataan ini para andal mulai ulet untuk mengadakan eksperimen sehingga muncullah teori-teori baru.

Teori Biogenesis
Teori ini muncul dari bantahan para andal dengan teori abiogenesis Aristoteles. Jadi, berdasarkan teori ini makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Teori ini lahir akhir eksperimen dari tiga ilmuwan pendukung teori ini. Ilmuwan tersebut yaitu Francesco Redi, Lazzaro Spallanzan dan Louis Pasteur.

Eksperimen Francesco Redi (1626-1697)
Francesco Redi ialah seorang ilmuwan berkebangsaan Italia yang menetang teori abiogenesis Aristoteles. Pada tahun 1668, Redi melaksanakan eksperimen memakai 8 tabung yang dibagi menjadi 2 bagian. Tabung-tabung tersebut diisi dengan daging ular, ikan, roti dicampur susu dan daging. Empat tabung pertama dibiarkan terbuka sedangkan empat tabung yang lain ditutup rapat. Sesudah beberapa hari, pada tabung yang terbuka terdapat larva lalat.

Eksperimen Francesco Redi

Berdasarkan eksperimen tersebut, Redi menyimpulkan bahwa ulat bukan berasal dari daging tapi berasal dari telur lalat yang terdapat pada daging dan menetas menjadi larva lalat atau ulat. Eksperimen ini diperihal oleh pendukung abiogenesis. Menurut mereka larva yang tidak tumbuh itu disebabkan lantaran tidak adanya udara atau zat hidup tidak sanggup masuk sehingga tidak adanya kehidupan. Bantahan tersebut ditanggap oleh Redi. Redi pun melaksanakan percobaan yang sama bedanya wadah tersebut ditutup dengan kain kasa sehingga udara sanggup masuk dan ternyata di dalam daging tetap tidak terdapat larva.

Eksperimen Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Pada tahun 1765, Spallanzani melaksanakan eksperimen yang ditujukan untuk membantah teori dari Needham. Spallanzani melaksanakan eksperimen dengan memanaskan 2 tabung kaldu sehingga tiruana mikroorganisme di kaldu tersebut mati. Sesudah dingin, kaldu tersebut dibagi menjadi 2 wadah. Wadah pertama meliputi kaldu dan ditempatkan pada kondisi terbuka. Sedangkan pada wadah kedua kaldu tersebut tertutup rapat. Ternyata pada wadah pertama yang dalam kondisi terbuka terdapat adanya mikroorganisme sedangkan pada kedua yang tertutup tidak adanya mikroorganisme.

Eksperimen Lazzaro Spallanzani

Eksperimen Louis Pasteur (1822-1895)
Eksperimen Louis Pasteur memakai air kaldu rebusan daging sapi. Kemudian air kaldu tersebut ditempatkan pada labu yang bekerjasama dengan udara luar dan dengan debu yang berasal dari udara.

Eksperimen Louis Pasteur

Sesudah beberapa hari, ditemukan adanya pertumbuhan mikroorganisme pada labu tersebut dalam jumlah yang banyak. Dari eksperimen ini, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa mikroorganisme yang terdapat pada air kaldu tersebut berasal dari udara yang berdebu.

Nah, tak usang kemudian Pasteur melaksanakan eksperimen memakai air kaldu lagi. Bedanya kali ini Pasteur memakai labu yang dilengkapi dengan tabung leher angsa. Labu yang meliputi air kaldu tersebut digerahkan sampai uap air keluar dari tabung yang berbentuk leher angsa. Pada tabung, akan terbentuk cairan yang berasal dari uap udara dan debu yang berasal dari luar dan tidak masuk ke dalam labu, tetapi terperangkap oleh air dalam tabung. Sesudah beberapa hari, pada labu tidak terdapat mikroorganisme. Akan tetapi kalau air yang ada di dalam tabung dimasukkan ke dalam labu maka terdapat adanya mikroorganisme. Melalui eksperimen ini, Pasteur menarikdanunik sebuah kesimpulan bahwa mikroorganisme yang tumbuh di dalam labu berasal dari udara dan tidak berasal dari air kaldu. Eksperimen Pasteur berhasil meruntuhkan teori abiogenesis Aristoteles.

Teori Kreativitas (Teori Ciptaan Khusus)
Menurut teori ini, makhluk hidup diciptakan oleh kekuatan supra natural secara sekaligus atau dengan interval waktu tertentu. Penciptaan setiap spesies atau makhluk hidup lainnya terjadi secara terpisah. Teori ini lahir tidak berdasarkan keilmuan maupun suatu eksperimen.

Teori Kosmozoic
Teori ini didasarkan pada kehidupan di luar angkasa. Teori ini menyatakan bahwa spora yang berasal dari luar angkasa yang bersifat resisten mencapai permukaan bumi. Keadaan luar angkasa yang pada waktu itu dalam kondisi kekeenteng, suhu yang hambar serta radiasi yang membahayakan memungkinkan tidak adanya kehidupan di luar angkasa. Sama menyerupai teori kreativitas, teori ini tidak berdasarkan keilmuan atau suatu eksperimen.

Teori Evolusi Biokimia (Neoabiogenesis)
Teori ini dicetuskan oleh Alexander Oparin, andal evolusi molekuler berkebangsaan Rusia. Berdasarkan penuturan Oparin di bukunya yang berjudul The Origin of Life (1936) bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi dan atmosfernya. Mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas metana (CH4), ammonia (NH3), uap air (H2O) dan Hidrogen (H2). Karena adanya pemanasan dan energi alam berupa sinar-sinar kosmis dan halilintar, gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul organic sederhana, sejenis substansi asam amino.

Teori Evolusi Biokimia

melaluiataubersamaini menolongan air hujan, substansi tersebut jatuh di genangan air bumi menyerupai di lautan atau di cekungan batuan. Proses ini berlangsung secara kontinu sampai terbentuknya lapisan senyawa organic yang disebut primodial soup (soup purba). Lapisan yang terpapar dengan sinar UV akan mengalami kerusakan sampai lapisan tersebut menjadi materi masakan dan pelindung. Sedangkan lapisan bawahnya akan menjadi senyawa kompleks makromolekul dan menjadi awal dari kehidupan.
Artikel Penunjang : Macam Macam Teori Evolusi
Pendapat ini menerima pertolongan dari Harold Urey spesialis kimia dari USA yang mengemukakan bahwa zat organik sebagai materi dasar organisme hidup berasal dari metana, ammonia, air dan hydrogen oleh adanya energy dari halilintar dan sinar kosmis.
Pendapat dari Harold Urey kemudian diuji oleh Stanley Miller di laboratorium. Uji ini didesain sama dengan bumi purba kala yang terdiri dari metana, ammonia, air dan hidrogen yang kemudian direaksikan dengan perangkat percobaan memakai energi listrik maka akan terbentuk molekul organic asam amino. Campuran gas tersebut di gerahkan selama seminggu kemudian dialirkan listrik bertegangan tinggi diantara elektroda sehingga terjadinya loncatan api yang menyerupai dengan halilintar. Lalu dilakukan pendinginan sehingga gas tadi mengembun yang akhirnya gas tersebut mengandung molekul-molekul organic sederhana yaitu asam amino.

Eksperimen tersebut dilanjutkan oleh beberapa ilmuwan teman dekat. melaluiataubersamaini penambahan zat lain, terbentuknya adenine dan gula sederhana menyerupai ribosa bahkan ATP yang berfungsi pada metabolisme makhluk hidup.
Artikel Penunjang : Manusia Purba di Indonesia, Asia, dan Eropa
Berakhir sudah pembahasan kita hari ini terkena Teori Asal Usul Kehidupan. Bagaimana? Menarik bukan? Banyak sekali perdebatan terkena teori asal seruan kehidupan sampai sekarang. Di antara sekian banyak teori yang disebutkan di atas spesialuntuk teori evolusi kimialah yang sanggup diterima oleh Ilmuwan. Walau bagaimanapun, kita tetap harus mempercayai bahwa kita insan dan seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Teori yang disebutkan di atas spesialuntuk memperjelas bagaimana asal seruan kehidupan itu dimulai.

Sesudah kita tiruana mengetahui bagaimana asal seruan kehidupan tersebut dimulai, semoga sanggup menambah rasa syukur kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta.

REFERENSI:
Santoso, Begot. 2007. BIOLOGI pelajaran biologi untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta; Penerbit Interplus
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung: Grafindo Media Pratama.



Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Teori Asal Seruan Kehidupan"