Pengertian Tekanan Udara, Rumus, Satuan Dan Alat Untuk Mengukur Tekanan Udara
Pembahasan berikut ini ialah klarifikasi wacana pengertian tekanan udara, rumus tekanan udara, satuan tekanan udara, alat pengukur tekanan udara, rumus tekenan hidrostatis, alat untuk mengukur tekanan ban, konversi satuan tekanan dan tekanan atmosfer.
Semakin tinggi suatu tempat, kerapatan atau massa jenis udara semakin kecil sehingga jumlah oksigen dalam udara semakin sedikit.
Tekanan udara di tempat A lebih besar daripada tekanan udara di tempat B alasannya ialah letak A terhadap permukaan atmosfer (daerah D) lebih jauh dibandingkan B. Jadi, semakin ke atas, tekanan udara semakin kecil.
Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara akan berkurang 1 cmHg. Bilangan ini disebut gradien barometrik, yaitu bilangan yang menyatakan penurunan tekanan udara tiap kenaikan 100 m. Dengan gradien barometrik, tinggi suatu tempat terhadap permukaan maritim sanggup ditentukan.
Tekanan udara mula-mula diukur oleh Torricelli (1608 – 1647), yaitu memakai pipa beling yang panjang dan salah satu ujungnya tertutup. Pipa itu disebut dengan pipa Torricelli. Pipa diisi raksa sampai penuh. Ujung terbuka pipa ditutup dengan jari, kemudian dibalik dan dicelupkan ke dalam ember berisi raksa, kemudian jari dilepaskan.
Ternyata, permukaan raksa dalam pipa turun sedikit sehingga di atas raksa dalam pipa terdapat ruang hampa yang disebut ruang hampa Torricelli. Raksa dalam pipa tidak turun seluruhnya alasannya ialah udara luar menekan permukaan raksa dalam bejana.
Menurut hukum utama hidrostatika, tekanan udara di atas permukaan raksa dalam ember sama dengan tekanan raksa dalam pipa. Jadi, tekanan udara = tekanan raksa dalam pipa setinggi h = h cmHg.
1 atm = 76 cmHg
Karena massa jenis raksa = 13,6 g/cm3 = 13.600 kg/m3 maka
1 atm = 0,76 m ×13.600 kg/m3 × 9,8 m/s2
= 101.292,8 N/m2 = 101.300 N/m2 (pembulatan)
= 101.300 Pa
1 Pa = 1 N/m2
Untuk tekanan udara yang besar dipakai satuan bar.
1 Bar = 105 Pa = 105 N/m2
Jadi, 1 atm = 1,013 kafe = 1.013 mbar (milibar).
Pembahasan
Diketahui:
Tekanan udara = 55 cmHg
Ditanya:
Tinggi gunung itu terhadap permukaan maritim = ...?
Jawab:
Turunnya tekanan udara = 76 – 55 = 21 cmHg
Tinggi gunung = 21 x 100
= 2.100 m
Jadi, tinggi gunung tersebut ialah 2.100 m di atas permukaan laut.
Masih ingatkah kamu, alat untuk mengukur tekanan udara? Barometer yang sering dipakai ada 2 macam, yaitu barometer raksa dan barometer logam (aneroid). Barometer yang dilengkapi dengan alat untuk memilih ketinggian suatu tempat disebut altimeter.
Baca juga: Contoh Penerapan Hukum Boyle Sumber https://www.berpendidikan.com
Pengertian Tekanan udara
Mengapa seorang pendaki gunung dikala mendaki pada ketinggian tertentu sanggup kekurangan oksigen? Tahukah kau bahwa lapisan udara yang menyelimuti Bumi berlapis-lapis? Lapisan udara yang berada di permukaan Bumi lebih rapat dibanding lapisan di atasnya.Semakin tinggi suatu tempat, kerapatan atau massa jenis udara semakin kecil sehingga jumlah oksigen dalam udara semakin sedikit.
Tekanan udara di tempat A lebih besar daripada tekanan udara di tempat B alasannya ialah letak A terhadap permukaan atmosfer (daerah D) lebih jauh dibandingkan B. Jadi, semakin ke atas, tekanan udara semakin kecil.
Gambar: Lapisan-lapisan Udara |
Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara akan berkurang 1 cmHg. Bilangan ini disebut gradien barometrik, yaitu bilangan yang menyatakan penurunan tekanan udara tiap kenaikan 100 m. Dengan gradien barometrik, tinggi suatu tempat terhadap permukaan maritim sanggup ditentukan.
Tekanan udara mula-mula diukur oleh Torricelli (1608 – 1647), yaitu memakai pipa beling yang panjang dan salah satu ujungnya tertutup. Pipa itu disebut dengan pipa Torricelli. Pipa diisi raksa sampai penuh. Ujung terbuka pipa ditutup dengan jari, kemudian dibalik dan dicelupkan ke dalam ember berisi raksa, kemudian jari dilepaskan.
Ternyata, permukaan raksa dalam pipa turun sedikit sehingga di atas raksa dalam pipa terdapat ruang hampa yang disebut ruang hampa Torricelli. Raksa dalam pipa tidak turun seluruhnya alasannya ialah udara luar menekan permukaan raksa dalam bejana.
Menurut hukum utama hidrostatika, tekanan udara di atas permukaan raksa dalam ember sama dengan tekanan raksa dalam pipa. Jadi, tekanan udara = tekanan raksa dalam pipa setinggi h = h cmHg.
Rumus dan Satuan Tekanan Udara
Percobaan di atas permukaan maritim menghasilkan nilai h = 76 cm. Tekanan udara di atas permukaan maritim disebut satu atmosfer.1 atm = 76 cmHg
Karena massa jenis raksa = 13,6 g/cm3 = 13.600 kg/m3 maka
1 atm = 0,76 m ×13.600 kg/m3 × 9,8 m/s2
= 101.292,8 N/m2 = 101.300 N/m2 (pembulatan)
= 101.300 Pa
1 Pa = 1 N/m2
Untuk tekanan udara yang besar dipakai satuan bar.
1 Bar = 105 Pa = 105 N/m2
Jadi, 1 atm = 1,013 kafe = 1.013 mbar (milibar).
Contoh Soal Tekanan Udara
Seorang pendaki mendaki sebuah gunung sampai puncaknya. Jika perilaku barometer raksa di puncak tersebut 55 cmHg, berapa ketinggian gunung yang didaki?Pembahasan
Diketahui:
Tekanan udara = 55 cmHg
Ditanya:
Tinggi gunung itu terhadap permukaan maritim = ...?
Jawab:
Turunnya tekanan udara = 76 – 55 = 21 cmHg
Tinggi gunung = 21 x 100
= 2.100 m
Jadi, tinggi gunung tersebut ialah 2.100 m di atas permukaan laut.
Alat Untuk Mengukur Tekanan Udara
Gambar: Barometer |
Masih ingatkah kamu, alat untuk mengukur tekanan udara? Barometer yang sering dipakai ada 2 macam, yaitu barometer raksa dan barometer logam (aneroid). Barometer yang dilengkapi dengan alat untuk memilih ketinggian suatu tempat disebut altimeter.
Baca juga: Contoh Penerapan Hukum Boyle
Post a Comment for "Pengertian Tekanan Udara, Rumus, Satuan Dan Alat Untuk Mengukur Tekanan Udara"