Kumpulan Pola Puisi Dan Cara Membaca Puisi Dengan Indah
Setiap orang niscaya pernah membaca. Membaca berita, membaca buku cerita, membaca buku komik, membaca buku pelajaran, atau membaca puisi. Membaca puisi tidak sama dengan membaca goresan pena biasa.
Sebagai contoh, puisi yang bertema kesedihan kau baca dengan besar hati atau puisi perihal kemarahan kau baca sambil tertawa-tawa. Pasti akan terdengar aneh bukan? Oleh alasannya yaitu itu, memahami puisi sebelum membacanya dihentikan kau lupakan.
Keindahan puisi selain terletak pada syair-syairnya juga terletak dari cara membacanya. Puisi dengan kata-kata yang indah tidak akan terlihat indah jikalau dibaca secara asal. Puisi yang kata-katanya terkesan biasa saja, akan terdengar sangat indah apabila orang yang membaca puisi itu bisa membaca dan mendeklamasikannya. Lalu, bagaimana cara membaca puisi yang baik?
Beberapa hal yang perlu dilakukan ketika kau membaca puisi, antara lain:
1. pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut,
2. lafalkan tiap kata dengan jelas,
3. berikan penitikberatan pada kata-kata tertentu (intonasi),
4. apabila membawa naskah atau teks, pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah, usahakan pandangan mata tertuju ke depan atau melihat pendengar,
5. jangan terlihat gemetar dan gugup,
6. apabila diperlukan, gunakanlah gaya tetapi jangan berlebihan,
7. jangan tergesa-gesa ketika membaca, berikan jeda pada tiap baris,
8. bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa kau benar-benar mengalami kisah yang diceritakan puisi tersebut,
9. jangan monoton, maksudnya jangan membacanya dengan bunyi keras terus, sesekali bacalah dengan bunyi lembut.
Relung kalbuku bergetar
Menyeret anganku mengembara
Tertegun terpaku
Ku tersudut dalam kegelisahan rasa
Gelapnya nurani besar kepala menyapa
Membelai sunyi sepi sendiriku
Sakiti raga memenjara jiwa
Pabila ego dipaksakan
Keangkuhan diri dipertahankan
Prasangka 'kan hadir membayangi
Mencabik koyakkan rasa hati
Tancapkan luka di kedalaman batin
Hingga karenanya kacaukan segalanya
Tanpa bisa temukan jawab
Ingin ku mampu
Menghapus duga prasangka
Yang tiba mendera
Ingin ku mampu
Tepiskan rasa kecewa
Membalut lara jiwa
Ingin ku mampu
Mengejar mentari
Memeluk pijarnya
Namun,
Hanyalah lolongan resah
Terdengar olehku
Bebaskan saya dari jeritan panjang …..
berjalan-jalan di sepanjang pantai bersama Tuhanku
melintas di langit gelap babak-babak hidupku
Pada setiap babak, saya melihat dua pasang jejak kaki
yang sepasang milikku dan yang lain milik Tuhanku
ketika babak terakhir terkilas di hadapanku,
aku menengok jejak-jejak kaki di pasir
dan betapa terkejutnya aku
Kulihat bahwa acapkali di sepanjang hidupku
hanya ada sepasang jejak kaki
aku sadar bahwa ini terjadi justru ketika hidupku
berada dalam keadaan yang paling menyedihkan
Hal ini selalu menggangguku,
dan saya pun bertanya kepada Tuhan perihal dilemaku ini
"Tuhan, ketika saya mengambil keputusan untuk mengikuti-Mu
Engkau berjanji akan selalu berjalan
dan bercakap-cakap denganku di sepanjang jalan hidupku
namun ternyata dalam masa yang paling sulit dalam hidupku
hanya ada sepasang jejak kaki
aku benar-benar tidak mengerti
mengapa ketika saya sangat memerlukan-Mu
Engkau meninggalkan aku
Ia menjawab dengan lembut, "Anak-Ku, Aku sangat mengasihimu
dan sekali-kali Aku tidak akan pernah membiarkanmu
terutama sekali ketika percobaan dan ujian datang
bila engkau melihat hanya ada sepasang jejak kaki
itu alasannya yaitu engkau berada dalam gendongan-Ku"
layarkan perahumu
bumi akan begitu gaduh
rindumu tak kan jemu
kudekap siang kesumatku
laut akan dalam menyimpannya
sebelum ada hingga tenggelam
simpan angin kencang waktuku
sunyi langit menapasiku
ilalang terbayang di ladang-ladang
angin ribut pun nyatakan kuasanya
memporak-porakkan taman hatiku
Tersentak …
Terluka …
Sekarat …
Sakit …
Terlalu sakit …
Kesenyapan mencakup semestaku
pudarlah sudah gairah hidupku
hanya alam jadi sahabat sepiku
hanya alam pahami rasaku
Berontak- menjerit - saya berteriak
tanpa bunyi ….
kebisuan ini semakin menderaku
sanggupkah saya terus bertahan?
rintihku pada sang alam
Sayup terdengar
lembut sang alam bersuara
menggetarkan asa di tengah kegalauanku
berikan napas kesegaran pada sudut kalbuku
ku yakin …
sedahsyat apa pun tamanku tergoncang
badai niscaya berlalu
Baca juga: Perbedaan Pantun dan Puisi Sumber https://www.berpendidikan.com
Cara Membaca Puisi
Ketika membaca puisi, sebaiknya kau pahami isi puisi dengan baik. Hal tersebut penting semoga cara membaca kau benar. Maksudnya, cara membaca kau sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan oleh penulis puisi . Jika kau pribadi membaca puisi tanpa memahami isinya terlebih dahulu, kau mungkin bisa salah membacanya.Sebagai contoh, puisi yang bertema kesedihan kau baca dengan besar hati atau puisi perihal kemarahan kau baca sambil tertawa-tawa. Pasti akan terdengar aneh bukan? Oleh alasannya yaitu itu, memahami puisi sebelum membacanya dihentikan kau lupakan.
Keindahan puisi selain terletak pada syair-syairnya juga terletak dari cara membacanya. Puisi dengan kata-kata yang indah tidak akan terlihat indah jikalau dibaca secara asal. Puisi yang kata-katanya terkesan biasa saja, akan terdengar sangat indah apabila orang yang membaca puisi itu bisa membaca dan mendeklamasikannya. Lalu, bagaimana cara membaca puisi yang baik?
Beberapa hal yang perlu dilakukan ketika kau membaca puisi, antara lain:
1. pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut,
2. lafalkan tiap kata dengan jelas,
3. berikan penitikberatan pada kata-kata tertentu (intonasi),
4. apabila membawa naskah atau teks, pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah, usahakan pandangan mata tertuju ke depan atau melihat pendengar,
5. jangan terlihat gemetar dan gugup,
6. apabila diperlukan, gunakanlah gaya tetapi jangan berlebihan,
7. jangan tergesa-gesa ketika membaca, berikan jeda pada tiap baris,
8. bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa kau benar-benar mengalami kisah yang diceritakan puisi tersebut,
9. jangan monoton, maksudnya jangan membacanya dengan bunyi keras terus, sesekali bacalah dengan bunyi lembut.
Membaca Puisi |
Contoh-contoh Puisi
Apakah kau juga suka membaca puisi? Puisi apa yang sering kau baca? Sekarang waktunya kau membaca puisi. Buatlah teman-temanmu terpukau dengan penampilanmu!1. Saat sepi datang
Merasuk bermetamorfosis menghampiriRelung kalbuku bergetar
Menyeret anganku mengembara
Tertegun terpaku
Ku tersudut dalam kegelisahan rasa
Gelapnya nurani besar kepala menyapa
Membelai sunyi sepi sendiriku
Sakiti raga memenjara jiwa
Pabila ego dipaksakan
Keangkuhan diri dipertahankan
Prasangka 'kan hadir membayangi
Mencabik koyakkan rasa hati
Tancapkan luka di kedalaman batin
Hingga karenanya kacaukan segalanya
Tanpa bisa temukan jawab
Ingin ku mampu
Menghapus duga prasangka
Yang tiba mendera
Ingin ku mampu
Tepiskan rasa kecewa
Membalut lara jiwa
Ingin ku mampu
Mengejar mentari
Memeluk pijarnya
Namun,
Hanyalah lolongan resah
Terdengar olehku
Bebaskan saya dari jeritan panjang …..
Bernadeth "aya" Nasrani
2. Jejak-jejak Kaki
Suatu malam saya bermimpiberjalan-jalan di sepanjang pantai bersama Tuhanku
melintas di langit gelap babak-babak hidupku
Pada setiap babak, saya melihat dua pasang jejak kaki
yang sepasang milikku dan yang lain milik Tuhanku
ketika babak terakhir terkilas di hadapanku,
aku menengok jejak-jejak kaki di pasir
dan betapa terkejutnya aku
Kulihat bahwa acapkali di sepanjang hidupku
hanya ada sepasang jejak kaki
aku sadar bahwa ini terjadi justru ketika hidupku
berada dalam keadaan yang paling menyedihkan
Hal ini selalu menggangguku,
dan saya pun bertanya kepada Tuhan perihal dilemaku ini
"Tuhan, ketika saya mengambil keputusan untuk mengikuti-Mu
Engkau berjanji akan selalu berjalan
dan bercakap-cakap denganku di sepanjang jalan hidupku
namun ternyata dalam masa yang paling sulit dalam hidupku
hanya ada sepasang jejak kaki
aku benar-benar tidak mengerti
mengapa ketika saya sangat memerlukan-Mu
Engkau meninggalkan aku
Ia menjawab dengan lembut, "Anak-Ku, Aku sangat mengasihimu
dan sekali-kali Aku tidak akan pernah membiarkanmu
terutama sekali ketika percobaan dan ujian datang
bila engkau melihat hanya ada sepasang jejak kaki
itu alasannya yaitu engkau berada dalam gendongan-Ku"
Margareth Fishback Powers
3. Nyanyian Mentari
sebelum hingga pada harilayarkan perahumu
bumi akan begitu gaduh
rindumu tak kan jemu
kudekap siang kesumatku
laut akan dalam menyimpannya
sebelum ada hingga tenggelam
simpan angin kencang waktuku
sunyi langit menapasiku
ilalang terbayang di ladang-ladang
2005, A. Setiawan (Yang Paling Manis itu Kata)
4. Badai Pasti Berlalu
Ada angin kencang dalam relung jiwaangin ribut pun nyatakan kuasanya
memporak-porakkan taman hatiku
Tersentak …
Terluka …
Sekarat …
Sakit …
Terlalu sakit …
Kesenyapan mencakup semestaku
pudarlah sudah gairah hidupku
hanya alam jadi sahabat sepiku
hanya alam pahami rasaku
Berontak- menjerit - saya berteriak
tanpa bunyi ….
kebisuan ini semakin menderaku
sanggupkah saya terus bertahan?
rintihku pada sang alam
Sayup terdengar
lembut sang alam bersuara
menggetarkan asa di tengah kegalauanku
berikan napas kesegaran pada sudut kalbuku
ku yakin …
sedahsyat apa pun tamanku tergoncang
badai niscaya berlalu
Bernadeth "aya" Nasrani
Baca juga: Perbedaan Pantun dan Puisi Sumber https://www.berpendidikan.com
Post a Comment for "Kumpulan Pola Puisi Dan Cara Membaca Puisi Dengan Indah"