Ciri-Ciri Negara Berkembang Terlengkap
Setelah mengetahui wacana pengertian negara berkembang dan juga negara maju, ciri-ciri negara maju, macam-macam negara maju dan contoh negara maju di dunia, maka saatnya kita mengetahui ciri-ciri negara maju.
Secara umum, negara berkembang identik dengan kemiskinan. Seringkali dijumpai pengemis dan gelandangan di kota-kota besar.
Penduduk desa banyak yang mencoba mencari kehidupan di kota, tetapi hasilnya justru menjadi gelandangan dan semakin memadati kota. Beberapa negara berkembang justru mendekati sebagai negara kurang bakir (miskin).
Salah satu indikatornya yakni tingkat pendapatan yang relatif rendah apabila dibandingkan dengan pendapatan yang diterima oleh tiap-tiap penduduk di negara maju.
Penduduk di negara berkembang tingkat pendapatannya rendah. Oleh alasannya yakni itu, standar kehidupannya juga rendah.
Dari pendapatan yang mereka terima, sebagian besar dibelanjakan untuk masakan dan kebutuhan pokok lainnya.
Hampir tidak ada pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder, apalagi kemewahan dan kenyamanan hidup.
Penduduk di negara berkembang sering mengalami problem kekurangan gizi, kesehatan, dan lain-lain. Rumah-rumah penduduk masih sangat sederhana bahkan bisa dikatakan tidak layak huni.
Pakaian yang digunakan juga bisa dikatakan sudah tidak layak pakai. Di beberapa negara yang miskin, masih bisa dijumpai bawah umur telantar yang tidak mempunyai pakaian.
Belum lagi beberapa sumber tambang dan perkebunan di negara berkembang banyak yang dieksploitasi oleh pengusaha asing.
Orang-orang abnormal inilah yang menikmati kekayaan alam di negara berkembang sehingga negara berkembang sulit maju.
Pertanian sebagai mata pencaharian pokok sebagian besar penduduk menjadi tidak produktif alasannya yakni masih dilakukan dengan cara kuno.
Negara-negara berkembang juga mengkhususkan pada produksi materi mentah dan pangan atau produksi primer menyerupai barang tambang.
Misalnya Sri Lanka mengkhususkan pada teh, karet, dan kelapa. India pada teh dan Brasil pada kopi. Mereka belum bisa mengolah bahan-bahan mentah ini menjadi barang produksi.
Di negara berkembang juga telah berkembang sektor industri dengan barang-barang konsumsi sederhana, menyerupai tekstil. Pada sektor jasa menyerupai transportasi, perdagangan, serta asuransi yang belum sanggup dikatakan maju.
Akan tetapi, negara ini belum mempunyai teknologi yang bisa mengolah sumber daya alam yang dimilikinya secara maksimal.
Sektor pertanian dan sektor primer lainnya hanya bisa menyediakan lapangan kerja yang terbatas. Akibatnya, pengangguran akan semakin bertambah.
Selain itu, ciri khas lain dari negara berkembang yakni kurangnya kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan ini masih terhalang oleh tingkat pendidikan dan modal yang rendah, bahkan adab istiadat yang masih kolot yang menghalangi munculnya kreativitas.
Mereka bahkan masih menggantungkan investasi dari negara lain sebagai sumber modal. Hal ini alasannya yakni tingkat tabungan dan investasi di dalam negeri masih rendah.
Oleh alasannya yakni pendapatan penduduk rendah, masyarakat tidak sanggup menabung banyak sehingga cuilan yang bisa diinvestasikan juga sedikit.
Pemerintah juga kesulitan mengalokasikan dana untuk ditanamkan dalam proyek-proyek ekonomi alasannya yakni pendapatannya sebagian besar digunakan untuk mengatasi problem sosial yang sering terjadi.
Ketergantungan terhadap perdagangan luar negeri menimbulkan perekonomian dalam negeri menjadi rentan terhadap fluktuasi harga internasional barangbarang tersebut.
Ada banyak faktor yang menimbulkan tingginya angka pertumbuhan penduduk. Selain rendahnya tingkat pengetahuan penduduk, juga masih kuatnya imbas adab dan tradisi.
Hal ini tentu mempercepat pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat kualitas yang rendah menimbulkan timbulnya banyak sekali problem kependudukan.
Pengangguran, kemiskinan, dan rendahnya tingkat kesehatan merupakan dampak negatif dari tingginya pertumbuhan penduduk. Dengan demikian, lengkaplah kesulitan yang dihadapi negara tersebut, mempunyai penduduk banyak dengan tingkat pendapatan yang rendah.
Komposisi menyerupai ini sangat mengganggu perekonomian alasannya yakni sebagian besar jumlah tanggungan keluarga tidak produktif.
Makin banyak keluarga yang ditanggung makin sulit pula sebuah keluarga menabung uangnya untuk investasi. Selain itu, kesempatan pendidikan, keperluan hidup, dan kemajuan sosial ekonomi juga menjadi semakin kecil.
Kepadatan ini akan semakin meningkat pesat dengan semakin tingginya pertumbuhan penduduk. Biasanya kepadatan penduduk ini akan memunculkan problem gres berkaitan dengan tata kota.
Hal ini alasannya yakni beberapa masalah, menyerupai kriminalitas tinggi, sektor informal meningkat, dan permukiman kumuh akan muncul di tempat padat penduduk.
Di negara berkembang, sektor industri kurang berkembang dan sektor lain tidak bisa menampung jumlah tenaga kerja yang semakin membengkak.
Di negara berkembang banyak pengangguran tersembunyi. Pengangguran semacam ini terdapat di sektor pertanian sebagai sektor utama di negara berkembang.
Pengangguran tersembunyi yakni orang yang sepertinya bekerja tetapi produktivitasnya sangat rendah.
Konsumsi yang dilakukan belum bisa mengatakan standar masakan yang bergizi. Dampaknya, banyak ajal anak alasannya yakni kekurangan gizi, air minum tidak sehat, sanitasi buruk, dan langkanya imunisasi.
Sarana dan akomodasi kesehatan di negara berkembang juga masih minim. Dokter dan rumah sakit masih jarang. Belum lagi minimnya peralatan kedokteran yang menambah daftar permasalahan kesehatan di negara berkembang.
Namun, upaya tersebut tetap terbentur pada kekurangan modal dan sumber daya insan yang tersedia. Di negara berkembang biaya pendidikan masih mahal.
Tidak semua penduduk sanggup mengenyam pendidikan hingga tingkat tinggi. Hanya sebagian penduduk yang sanggup menuntaskan pendidikan dasar. Oleh alasannya yakni tingkat pendidikan yang rendah, belum semua penduduk di negara berkembang bisa membaca.
Selain itu, dana yang tersedia untuk pengembangan dan pembelian teknologi juga tidak tersedia. Belum lagi kualitas sumber daya insan yang rendah ternyata tidak bisa mendukung perkembangan teknologi di negaranegara berkembang.
Masyarakat di negara berkembang sebagian besar masih memegang kepercayaan dan nilai-nilai tradisional yang kadang tidak sejalan dengan proses kemajuan serta perubahan.
Kadang dalam masyarakat negara berkembang masih diwarnai pengelompokan masyarakat menurut kasta dan kelas, agama, suku bangsa, tradisi budaya dan pola sosial, warna kulit serta ciri-ciri kedaerahan.
Hal-hal menyerupai inilah yang menghalangi mobilitas sosial dan geografis serta merupakan penghambat bagi kemajuan. Penduduk di negara berkembang juga sulit mendapatkan dan mengolah nilai-nilai gres yang muncul sebagai dampak pembangunan serta perubahan.
Kegiatan pertanian di negara berkembang masih dikendalikan oleh tradisi dan adab istiadat. Penduduk desa masih takut mencoba teknologi dan pengetahuan yang baru. Mereka tidak mau mencoba bibit tumbuhan yang baru, memakai pestisida dan pupuk.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Secara umum, negara berkembang identik dengan kemiskinan. Seringkali dijumpai pengemis dan gelandangan di kota-kota besar.
Penduduk desa banyak yang mencoba mencari kehidupan di kota, tetapi hasilnya justru menjadi gelandangan dan semakin memadati kota. Beberapa negara berkembang justru mendekati sebagai negara kurang bakir (miskin).
Ciri-Ciri Negara Berkembang
Secara umum, negara-negara berkembang mempunyai ciri sebagai berikut.1) Keadaan Ekonomi
Negara berkembang mempunyai keadaan ekonomi yang bertolak belakang dengan negara maju. Berikut ini citra kondisi perekonomiannya.a) Pendapatan Rendah
Negara berkembang identik dengan keterbelakangan. Sebagian penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.Salah satu indikatornya yakni tingkat pendapatan yang relatif rendah apabila dibandingkan dengan pendapatan yang diterima oleh tiap-tiap penduduk di negara maju.
Penduduk di negara berkembang tingkat pendapatannya rendah. Oleh alasannya yakni itu, standar kehidupannya juga rendah.
Dari pendapatan yang mereka terima, sebagian besar dibelanjakan untuk masakan dan kebutuhan pokok lainnya.
Hampir tidak ada pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder, apalagi kemewahan dan kenyamanan hidup.
Penduduk di negara berkembang sering mengalami problem kekurangan gizi, kesehatan, dan lain-lain. Rumah-rumah penduduk masih sangat sederhana bahkan bisa dikatakan tidak layak huni.
Pakaian yang digunakan juga bisa dikatakan sudah tidak layak pakai. Di beberapa negara yang miskin, masih bisa dijumpai bawah umur telantar yang tidak mempunyai pakaian.
b) Kesenjangan Pendapatan
Di negara-negara menyerupai pada tabel di atas, tingkat kesenjangan pendapatan penduduknya juga cukup tinggi. Ada beberapa kelompok penduduk yang hidupnya makmur menyerupai para pedagang dan pemilik tanah.Belum lagi beberapa sumber tambang dan perkebunan di negara berkembang banyak yang dieksploitasi oleh pengusaha asing.
Orang-orang abnormal inilah yang menikmati kekayaan alam di negara berkembang sehingga negara berkembang sulit maju.
c) Ketergantungan pada Sektor Primer
Sebagian besar penduduk di negara berkembang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Di negara berkembang, hampir 74% penduduk berusaha di sektor pertanian, sementara itu di negara maju hanya 2,5%.Pertanian sebagai mata pencaharian pokok sebagian besar penduduk menjadi tidak produktif alasannya yakni masih dilakukan dengan cara kuno.
Negara-negara berkembang juga mengkhususkan pada produksi materi mentah dan pangan atau produksi primer menyerupai barang tambang.
Misalnya Sri Lanka mengkhususkan pada teh, karet, dan kelapa. India pada teh dan Brasil pada kopi. Mereka belum bisa mengolah bahan-bahan mentah ini menjadi barang produksi.
Di negara berkembang juga telah berkembang sektor industri dengan barang-barang konsumsi sederhana, menyerupai tekstil. Pada sektor jasa menyerupai transportasi, perdagangan, serta asuransi yang belum sanggup dikatakan maju.
d) Sumber Alam Kurang Terolah
Sumber alam di negara berkembang kurang terolah alasannya yakni memang tidak atau belum dimanfaatkan secara maksimal. Sebenarnya banyak negara berkembang kaya sumber daya alam.Akan tetapi, negara ini belum mempunyai teknologi yang bisa mengolah sumber daya alam yang dimilikinya secara maksimal.
e) Kesempatan Kerja Kurang Memadai
Sistem perekonomian di negara berkembang masih mengandalkan sektor primer. Sektor ini tentu belum bisa menyerap tenaga kerja yang umumnya tersedia sangat banyak.Sektor pertanian dan sektor primer lainnya hanya bisa menyediakan lapangan kerja yang terbatas. Akibatnya, pengangguran akan semakin bertambah.
Selain itu, ciri khas lain dari negara berkembang yakni kurangnya kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan ini masih terhalang oleh tingkat pendidikan dan modal yang rendah, bahkan adab istiadat yang masih kolot yang menghalangi munculnya kreativitas.
f) Keterbatasan Modal
Kelangkaan modal merupakan ciri umum lain negara berkembang. Negara berkembang mempunyai perekonomian yang miskin modal.Mereka bahkan masih menggantungkan investasi dari negara lain sebagai sumber modal. Hal ini alasannya yakni tingkat tabungan dan investasi di dalam negeri masih rendah.
Oleh alasannya yakni pendapatan penduduk rendah, masyarakat tidak sanggup menabung banyak sehingga cuilan yang bisa diinvestasikan juga sedikit.
Pemerintah juga kesulitan mengalokasikan dana untuk ditanamkan dalam proyek-proyek ekonomi alasannya yakni pendapatannya sebagian besar digunakan untuk mengatasi problem sosial yang sering terjadi.
g) Ketergantungan pada Perdagangan Luar Negeri
Biasanya negara kurang bakir sangat berorientasi pada perdagangan luar negeri. Orientasi ini terlihat pada ekspor barang-barang primer dan impor barang-barang konsumsi serta mesin-mesin industri.Ketergantungan terhadap perdagangan luar negeri menimbulkan perekonomian dalam negeri menjadi rentan terhadap fluktuasi harga internasional barangbarang tersebut.
Ciri negara berkembang |
2) Keadaan Penduduk
Dari segi kependudukan, kondisi di negara maju dan negara berkembang sangat berbeda. Berikut citra kondisi kependudukan di negara berkembang.a) Pertumbuhan Penduduk yang Cepat
Pertambahan penduduk yang cepat ini menjadi satu ciri yang dimiliki oleh hampir semua negara berkembang. Di negara berkembang, biasanya mempunyai potensi pertumbuhan penduduk yang tinggi.Ada banyak faktor yang menimbulkan tingginya angka pertumbuhan penduduk. Selain rendahnya tingkat pengetahuan penduduk, juga masih kuatnya imbas adab dan tradisi.
Hal ini tentu mempercepat pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat kualitas yang rendah menimbulkan timbulnya banyak sekali problem kependudukan.
Pengangguran, kemiskinan, dan rendahnya tingkat kesehatan merupakan dampak negatif dari tingginya pertumbuhan penduduk. Dengan demikian, lengkaplah kesulitan yang dihadapi negara tersebut, mempunyai penduduk banyak dengan tingkat pendapatan yang rendah.
b) Angka Kelahiran yang Tinggi
Tingkat kelahiran yang tinggi di beberapa negara berkembang memberi akhir yang kurang baik bagi komposisi penduduknya. Tingkat kelahiran yang tinggi menjadikan sebagian besar penduduknya terdiri atas kelompok usia muda.Komposisi menyerupai ini sangat mengganggu perekonomian alasannya yakni sebagian besar jumlah tanggungan keluarga tidak produktif.
Makin banyak keluarga yang ditanggung makin sulit pula sebuah keluarga menabung uangnya untuk investasi. Selain itu, kesempatan pendidikan, keperluan hidup, dan kemajuan sosial ekonomi juga menjadi semakin kecil.
c) Kepadatan Penduduk Tinggi
Sebagian besar negara berkembang, kepadatan penduduknya cukup tinggi. Umumnya kepadatan penduduk ini terjadi di pusat-pusat pertanian atau tempat perkotaan.Kepadatan ini akan semakin meningkat pesat dengan semakin tingginya pertumbuhan penduduk. Biasanya kepadatan penduduk ini akan memunculkan problem gres berkaitan dengan tata kota.
Hal ini alasannya yakni beberapa masalah, menyerupai kriminalitas tinggi, sektor informal meningkat, dan permukiman kumuh akan muncul di tempat padat penduduk.
3) Tingkat Pengangguran
Di negara berkembang akan dijumpai tingkat pengangguran yang tinggi. Pengangguran ini semakin membengkak seiring dengan meningkatnya urbanisasi dan pertumbuhan penduduk.Di negara berkembang, sektor industri kurang berkembang dan sektor lain tidak bisa menampung jumlah tenaga kerja yang semakin membengkak.
Di negara berkembang banyak pengangguran tersembunyi. Pengangguran semacam ini terdapat di sektor pertanian sebagai sektor utama di negara berkembang.
Pengangguran tersembunyi yakni orang yang sepertinya bekerja tetapi produktivitasnya sangat rendah.
4) Kesehatan Rendah
Tingkat kesehatan penduduk di negara berkembang bekerjasama erat dengan pendapatan yang diperoleh. Apabila pendapatan seseorang rendah, pengeluaran untuk pemeliharaan kesehatan juga sedikit, bahkan mungkin tidak ada.Konsumsi yang dilakukan belum bisa mengatakan standar masakan yang bergizi. Dampaknya, banyak ajal anak alasannya yakni kekurangan gizi, air minum tidak sehat, sanitasi buruk, dan langkanya imunisasi.
Sarana dan akomodasi kesehatan di negara berkembang juga masih minim. Dokter dan rumah sakit masih jarang. Belum lagi minimnya peralatan kedokteran yang menambah daftar permasalahan kesehatan di negara berkembang.
5) Tingkat Pendidikan Rendah
Fasilitas pendidikan di negara berkembang juga kurang memadai. Banyak negara berkembang yang sibuk memperluas penyediaan akomodasi pendidikan.Namun, upaya tersebut tetap terbentur pada kekurangan modal dan sumber daya insan yang tersedia. Di negara berkembang biaya pendidikan masih mahal.
Tidak semua penduduk sanggup mengenyam pendidikan hingga tingkat tinggi. Hanya sebagian penduduk yang sanggup menuntaskan pendidikan dasar. Oleh alasannya yakni tingkat pendidikan yang rendah, belum semua penduduk di negara berkembang bisa membaca.
6) Keterbelakangan Teknologi
Teknologi yang digunakan di negara-negara berkembang masih sangat sederhana. Pengembangan riset untuk kemajuan teknologi di negara-negara berkembang masih kurang.Selain itu, dana yang tersedia untuk pengembangan dan pembelian teknologi juga tidak tersedia. Belum lagi kualitas sumber daya insan yang rendah ternyata tidak bisa mendukung perkembangan teknologi di negaranegara berkembang.
7) Keadaan Sosial Budaya
Kemajuan suatu negara berkaitan erat dengan beberapa hal, menyerupai perilaku sosial, kondisi politik, dan latar belakang sejarah. Beberapa negara berkembang mempunyai forum sosial dan perilaku serta kondisi politik yang kurang menunjang pembangunan dan perubahan ke arah kemajuan.Masyarakat di negara berkembang sebagian besar masih memegang kepercayaan dan nilai-nilai tradisional yang kadang tidak sejalan dengan proses kemajuan serta perubahan.
Kadang dalam masyarakat negara berkembang masih diwarnai pengelompokan masyarakat menurut kasta dan kelas, agama, suku bangsa, tradisi budaya dan pola sosial, warna kulit serta ciri-ciri kedaerahan.
Hal-hal menyerupai inilah yang menghalangi mobilitas sosial dan geografis serta merupakan penghambat bagi kemajuan. Penduduk di negara berkembang juga sulit mendapatkan dan mengolah nilai-nilai gres yang muncul sebagai dampak pembangunan serta perubahan.
Kegiatan pertanian di negara berkembang masih dikendalikan oleh tradisi dan adab istiadat. Penduduk desa masih takut mencoba teknologi dan pengetahuan yang baru. Mereka tidak mau mencoba bibit tumbuhan yang baru, memakai pestisida dan pupuk.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Post a Comment for "Ciri-Ciri Negara Berkembang Terlengkap"