Langkah-Langkah Cara Pembuatan Tempe Kedelai Beserta Gambarnya
Perlu diketahui bahwa tempe merupakan salah satu contoh produk bioteknologi konvensional, artinya tempe sanggup diproduksi dalam skala industri rumah tangga bahkan pribadi. Sebaliknya, apa saja yang menjadi contoh produk bioteknologi modern?
Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan wacana cara membuat tempe kedelai sendiri di rumah, proses pembuatan tempe kedelai, dan fermentasi tempe kedelai dilengkapi dengan cara membuat ragi tempe sendiri dengan laru daun.
Dibandingkan tempe dari materi lain, menyerupai dari kecipir, lamtoro, ampas tahu, benguk, maka tempe kedelai lebih dikenal oleh masyarakat. Telah diakui dunia bahwa tempe ialah makanan orisinil Indonesia yang kandungan gizinya patut diperhitungkan.
Cara pemanfaatan tempe antara lain digoreng, disayur lodeh, oseng-oseng, kering tempe, tempe burger, rolade tempe, dan sebagainya.
Tempe digemari orang bukan hanya rasanya yang gurih dan lezat, tetapi juga alasannya kaya gizi. Dengan kadar protein 18,3 per 100 gram, merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu, tempe kedelai juga mengandung beberapa asam amino yang diharapkan badan manusia.
Untuk mengetahui kandungan gizi tempe kedelai dibanding dengan materi bakunya (kedelai kuning dan kedelai hitam) sanggup dilihat pada Tabel berikut.
Dengan melihat kandungan gizi tersebut, yang dulunya tempe hanya dijadikan konsumsi kelas rakyat, namun kini sudah dinikmati segala lapisan.
Bahkan restoran elit dan hotel berbintang pun menyajikan tempe dalam ragam penyajian yang lebih canggih. Bahkan para jago di Jepang dan Amerika Serikat tertarik melaksanakan penelitian tempe, terutama berkaitan dengan teknologi fermentasi.
Secara tradisional tempe dibentuk dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Penyortiran
Tujuannya untuk memisahkan benda yang tidak diinginkan, dan menentukan biji yang baik. Caranya, biji kedelai diletakkan pada tampah/nyiru kemudian ditampi.
b. Pencucian I
Biji kedelai dimasukkan ke dalam bejana berisi air, dan lebih baik dicuci pada air yang mengalir. Tujuan pembersihan ini ialah menghilangkan kotoran yang menempel atau bercampur dengan biji kedelai.
c. Perebusan I
Perebusan pertama berlangsung sekitar 30 menit sehingga diperoleh biji kedelai setengah matang.
d. Perendaman
Perendaman berlangsung semalam atau kurang lebih 8 jam hingga menghasilkan kondisi asam. Tujuan perendaman ini selain melunakkan kedelai juga untuk mencegah pertumbuhan kuman pembusuk selama fermentasi.
e. Pengupasan kulit
Keesokan harinya dilakukan pengupasan kulit. Caranya, kedelai diremas-remas dalam air hingga kulitnya terkelupas. Tujuan pengupasan kulit ini ialah supaya ragi tumbuh dengan baik.
f. Pencucian II
Sekali lagi kedelai yang sudah dikupas kulitnya dicuci. Caranya, menyerupai mencuci beras yang akan dimasak. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran yang masih ada dan kulit kedelai yang terkelupas.
g. Perebusan II
Setelah kedelai dikupas kulitnya dan dicuci lagi, kemudian direbus hingga kedelai menjadi matang. Tujuannya ialah supaya kedelai lebih lunak, menghilangkan bau, menambah rasa, dan membunuh kuman yang mungkin tumbuh selama perendaman.
h. Penirisan dan pendinginan
Setelah kedelai masak, tuang di tampah/nyiru dan diratakan tipis-tipis. Biarkan masbodoh hingga permukaan kedelai kering supaya terhindar dari pertumbuhan mikroorganisme yang tidak dikehendaki.
Tampah yang digunakan untuk penirisan dan pendinginan pilih yang benar-benar higienis bebas dari kotoran dan zat yang menghambat pertumbuhan ragi, contohnya garam.
i. Peragian
Tahap ini merupakan kunci keberhasilan dalam membuat tempe kedelai. Taburkan ragi pada kedelai dan aduk hingga rata. Setelah itu, diangin-anginkan sebentar. Fungsi ragi selain untuk fermenter, juga sebagai pengikat keping-keping kedelai oleh miselium.
j. Pembungkusan
Campuran kedelai dan ragi dibungkus dengan memakai daun pisang yang bab luarnya dilapisi kertas atau dibungkus memakai plastik dengan ukuran tertentu.
Tujuan pembungkusan ialah untuk membuat keadaan anaerob, alasannya jamur Rhizopus akan bekerja dalam menguraikan kedelai dalam keadaan anaerob.
k. Pemeraman
Bila pembungkusnya daun, maka pemeraman dilakukan dalam bakul bambu yang ditutup karung goni dengan suhu kurang lebih 30°C. Tetapi bila pembungkusnya plastik, pemeramannya diletakkan di rak-rak bambu.
Setelah diperam semalam, jikalau pembungkusnya plastik, maka plastik pembungkus tersebut ditusuk-tusuk dengan lidi. Tujuannya supaya udara segar sanggup masuk dalam materi tempe, sesudah itu diperam satu malam lagi.
Pada proses pembuatan tempe, niscaya kita melaksanakan peragian. Ragi yang digunakan sanggup berasal dari laru daun yang terdapat pada daun waru, daun jati atau daun pisang bekas pembungkus tempe.
Karena tidak semua permukaan daun tersebut mengandung laru, maka bab daun yang mengandung laru dipisahkan sedang sisa daun yang lain dibuang.
Setelah itu laru daun diremas-remas kemudian dicampurkan ke dalam biji kedelai yang hendak dilakukan peragian. Untuk 1 kg kedelai diharapkan 2-3 helai daun yang mengandung laru.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan wacana cara membuat tempe kedelai sendiri di rumah, proses pembuatan tempe kedelai, dan fermentasi tempe kedelai dilengkapi dengan cara membuat ragi tempe sendiri dengan laru daun.
Pembuatan Tempe Kedelai
Tempe kedelai ialah materi makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang (jamur). Jenis jamur yang digunakan biasanya jenis Rhizopus oligosporus, alasannya mempunyai acara enzim proteolitik (pengurai protein) tinggi.Dibandingkan tempe dari materi lain, menyerupai dari kecipir, lamtoro, ampas tahu, benguk, maka tempe kedelai lebih dikenal oleh masyarakat. Telah diakui dunia bahwa tempe ialah makanan orisinil Indonesia yang kandungan gizinya patut diperhitungkan.
Cara pemanfaatan tempe antara lain digoreng, disayur lodeh, oseng-oseng, kering tempe, tempe burger, rolade tempe, dan sebagainya.
Tempe digemari orang bukan hanya rasanya yang gurih dan lezat, tetapi juga alasannya kaya gizi. Dengan kadar protein 18,3 per 100 gram, merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu, tempe kedelai juga mengandung beberapa asam amino yang diharapkan badan manusia.
Untuk mengetahui kandungan gizi tempe kedelai dibanding dengan materi bakunya (kedelai kuning dan kedelai hitam) sanggup dilihat pada Tabel berikut.
Tabel: Komposisi zat gizi tempe kedelai dalam 100 gram |
Dengan melihat kandungan gizi tersebut, yang dulunya tempe hanya dijadikan konsumsi kelas rakyat, namun kini sudah dinikmati segala lapisan.
Bahkan restoran elit dan hotel berbintang pun menyajikan tempe dalam ragam penyajian yang lebih canggih. Bahkan para jago di Jepang dan Amerika Serikat tertarik melaksanakan penelitian tempe, terutama berkaitan dengan teknologi fermentasi.
Bagan: Langkah-langkah cara membuat tempe kedelai |
Secara tradisional tempe dibentuk dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Penyortiran
Tujuannya untuk memisahkan benda yang tidak diinginkan, dan menentukan biji yang baik. Caranya, biji kedelai diletakkan pada tampah/nyiru kemudian ditampi.
b. Pencucian I
Biji kedelai dimasukkan ke dalam bejana berisi air, dan lebih baik dicuci pada air yang mengalir. Tujuan pembersihan ini ialah menghilangkan kotoran yang menempel atau bercampur dengan biji kedelai.
c. Perebusan I
Perebusan pertama berlangsung sekitar 30 menit sehingga diperoleh biji kedelai setengah matang.
d. Perendaman
Perendaman berlangsung semalam atau kurang lebih 8 jam hingga menghasilkan kondisi asam. Tujuan perendaman ini selain melunakkan kedelai juga untuk mencegah pertumbuhan kuman pembusuk selama fermentasi.
e. Pengupasan kulit
Keesokan harinya dilakukan pengupasan kulit. Caranya, kedelai diremas-remas dalam air hingga kulitnya terkelupas. Tujuan pengupasan kulit ini ialah supaya ragi tumbuh dengan baik.
f. Pencucian II
Sekali lagi kedelai yang sudah dikupas kulitnya dicuci. Caranya, menyerupai mencuci beras yang akan dimasak. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran yang masih ada dan kulit kedelai yang terkelupas.
g. Perebusan II
Setelah kedelai dikupas kulitnya dan dicuci lagi, kemudian direbus hingga kedelai menjadi matang. Tujuannya ialah supaya kedelai lebih lunak, menghilangkan bau, menambah rasa, dan membunuh kuman yang mungkin tumbuh selama perendaman.
h. Penirisan dan pendinginan
Setelah kedelai masak, tuang di tampah/nyiru dan diratakan tipis-tipis. Biarkan masbodoh hingga permukaan kedelai kering supaya terhindar dari pertumbuhan mikroorganisme yang tidak dikehendaki.
Tampah yang digunakan untuk penirisan dan pendinginan pilih yang benar-benar higienis bebas dari kotoran dan zat yang menghambat pertumbuhan ragi, contohnya garam.
i. Peragian
Tahap ini merupakan kunci keberhasilan dalam membuat tempe kedelai. Taburkan ragi pada kedelai dan aduk hingga rata. Setelah itu, diangin-anginkan sebentar. Fungsi ragi selain untuk fermenter, juga sebagai pengikat keping-keping kedelai oleh miselium.
j. Pembungkusan
Campuran kedelai dan ragi dibungkus dengan memakai daun pisang yang bab luarnya dilapisi kertas atau dibungkus memakai plastik dengan ukuran tertentu.
Tujuan pembungkusan ialah untuk membuat keadaan anaerob, alasannya jamur Rhizopus akan bekerja dalam menguraikan kedelai dalam keadaan anaerob.
k. Pemeraman
Bila pembungkusnya daun, maka pemeraman dilakukan dalam bakul bambu yang ditutup karung goni dengan suhu kurang lebih 30°C. Tetapi bila pembungkusnya plastik, pemeramannya diletakkan di rak-rak bambu.
Setelah diperam semalam, jikalau pembungkusnya plastik, maka plastik pembungkus tersebut ditusuk-tusuk dengan lidi. Tujuannya supaya udara segar sanggup masuk dalam materi tempe, sesudah itu diperam satu malam lagi.
Cara membuat ragi tempe sendiri dengan Laru Daun
Bila ada yang bertanya; ragi tempe beli dimana? Maka pembahasan ini sanggup menjadi alternatif jawabannya, yaitu membuat sendiri.Pada proses pembuatan tempe, niscaya kita melaksanakan peragian. Ragi yang digunakan sanggup berasal dari laru daun yang terdapat pada daun waru, daun jati atau daun pisang bekas pembungkus tempe.
Karena tidak semua permukaan daun tersebut mengandung laru, maka bab daun yang mengandung laru dipisahkan sedang sisa daun yang lain dibuang.
Setelah itu laru daun diremas-remas kemudian dicampurkan ke dalam biji kedelai yang hendak dilakukan peragian. Untuk 1 kg kedelai diharapkan 2-3 helai daun yang mengandung laru.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Post a Comment for "Langkah-Langkah Cara Pembuatan Tempe Kedelai Beserta Gambarnya"