Etika Bertelpon Dan Referensi Percakapan Lewat Telepon
Pembahasan kali ini yaitu perihal adat bertelpon, pola percakapan lewat telepon, obrolan telepon bahasa Indonesia (ada juga sih pola percakapan di telepon dalam bahasa inggris), pola percakapan dalam telepon, percakapan di telepon, komunikasi malalui telepon, pola percakapan di telepon, pola percakapan melalui telepon, dan pola percakapan telepon.
Zaman dahulu, alat komunikasi yang sering dipakai yaitu surat. Saat ini, cara tersebut mulai ditinggalkan semenjak diketemukannya telepon. Masyarakat sanggup memakai telepon rumah, kartu, koin, maupun telepon seluler (ponsel).
1. Membuka dengan memakai salam.
2. Memperkenalkan diri dan menyebutkan nama orang yang diajak bicara.
3. Menyampaikan maksud secara singkat dan jelas.
4. Mengakhiri pembicaraan dengan memakai terima kasih dan memberikan salam.
Dalam bertelepon, ada adat yang bersifat umum maupun khusus. Misalnya menurut kawan bicara, ibarat dengan sobat sebaya, orang yang lebih muda, atau orang yang dihormati.
Pilihan kata menjadi hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Sebagai contoh, akan lebih sopan jikalau seorang murid menelepon guru dengan memakai kata sapa Bapak atau Ibu, daripada kau serta menyebutkan diri dengan saya daripada aku.
1. Memilih waktu bertelepon yang tepat.
2. Memastikan nomor yang dihubungi tidak keliru. Jika tidak, sampaikan permohonan maaf dengan santun.
3. Sebaiknya tidak memakan sesuatu ketika bertelepon.
4. Menciptakan suasana hening di sekitar daerah bertelepon.
5. Tidak berlama-lama dalam bertelepon.
6. Kembalikan gagang telepon dengan hati-hati sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang ditelepon.
Contoh 1
Sinta : "Selamat siang. Benarkah ini nomor telepon 85666673?"
Pak Indra : "Selamat siang. Benar. Ini siapa?"
Sinta : "Ini Sinta, sobat sekelas Ayu. Bisakah saya bicara dengan Ayu?"
Pak Indra : "Maaf, Ayu sedang istirahat. Dia demam hari ini."
Sinta : "Sakit? Padahal nanti sore ada latihan basket. Biarlah saya ke sana.
Salam untuk Ayu, ya Pak. Terima kasih, selamat siang."
Pak Indra : "Terima kasih kembali, siang."
Contoh 2
Nita : "Halo. Dari siapa ya?"
Rani : "Rani. Tolong panggilkan Dodi. Cepet ya."
Nita : "Dodi tidak ada. Baru saja keluar."
Rani : "Keluar? Sialan. Pergi ke mana dia?"
Nita : "Nggak tau tuh. Ke mall kali."
Rani : "Capai …deh…"
(tuutt….tututt…. Rani membanting gagang telepon)
Baca juga: Cara Menulis Pesan Singkat Sumber https://www.berpendidikan.com
Zaman dahulu, alat komunikasi yang sering dipakai yaitu surat. Saat ini, cara tersebut mulai ditinggalkan semenjak diketemukannya telepon. Masyarakat sanggup memakai telepon rumah, kartu, koin, maupun telepon seluler (ponsel).
Etika Bertelpon
Dalam bertelepon, tidak sekadar terang dalam memberikan maksud. Ada beberapa hal yang perlu kau perhatikan dalam bertelepon, yaitu kesantunan yang mencakup sebagai berikut.1. Membuka dengan memakai salam.
2. Memperkenalkan diri dan menyebutkan nama orang yang diajak bicara.
3. Menyampaikan maksud secara singkat dan jelas.
4. Mengakhiri pembicaraan dengan memakai terima kasih dan memberikan salam.
Dalam bertelepon, ada adat yang bersifat umum maupun khusus. Misalnya menurut kawan bicara, ibarat dengan sobat sebaya, orang yang lebih muda, atau orang yang dihormati.
Pilihan kata menjadi hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Sebagai contoh, akan lebih sopan jikalau seorang murid menelepon guru dengan memakai kata sapa Bapak atau Ibu, daripada kau serta menyebutkan diri dengan saya daripada aku.
Santun Bertelpon
Santun bertelepon juga mencakup hal-hal berikut.1. Memilih waktu bertelepon yang tepat.
2. Memastikan nomor yang dihubungi tidak keliru. Jika tidak, sampaikan permohonan maaf dengan santun.
3. Sebaiknya tidak memakan sesuatu ketika bertelepon.
4. Menciptakan suasana hening di sekitar daerah bertelepon.
5. Tidak berlama-lama dalam bertelepon.
6. Kembalikan gagang telepon dengan hati-hati sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang ditelepon.
 |
| Gambar: Contoh percakapan di Telepon |
Contoh Percakapan di Telepon
Sebelum bertelepon,ada baiknya kau persiapkan hal-hal yang akan dibacakan. Selain hemat, kalimat yang disampaikan akan lebih efektif. Perhatikan percakapan telepon berikut!Contoh 1
Sinta : "Selamat siang. Benarkah ini nomor telepon 85666673?"
Pak Indra : "Selamat siang. Benar. Ini siapa?"
Sinta : "Ini Sinta, sobat sekelas Ayu. Bisakah saya bicara dengan Ayu?"
Pak Indra : "Maaf, Ayu sedang istirahat. Dia demam hari ini."
Sinta : "Sakit? Padahal nanti sore ada latihan basket. Biarlah saya ke sana.
Salam untuk Ayu, ya Pak. Terima kasih, selamat siang."
Pak Indra : "Terima kasih kembali, siang."
Contoh 2
Nita : "Halo. Dari siapa ya?"
Rani : "Rani. Tolong panggilkan Dodi. Cepet ya."
Nita : "Dodi tidak ada. Baru saja keluar."
Rani : "Keluar? Sialan. Pergi ke mana dia?"
Nita : "Nggak tau tuh. Ke mall kali."
Rani : "Capai …deh…"
(tuutt….tututt…. Rani membanting gagang telepon)
Baca juga: Cara Menulis Pesan Singkat
Post a Comment for "Etika Bertelpon Dan Referensi Percakapan Lewat Telepon"