Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Sifat, Tatanama, Dan Penjabaran Benzena

Selamat hadir di Atap Ilmu, blog sederhana yang mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan mengembangkan ilmu ihwal BENZENA, beberapa topik pembahasannya yakni Pengertian Benzena, Sifat Benzena, Rumus Struktur Benzena, Tatanama Benzena, Reaksi – Reaksi Benzena, Serta Klasifikasi Benzena dan Kegunaannya. Langsung saja ya, agar sanggup bermanfaa.

A. PENGERTIAN BENZENA
Benzena yakni produk minyak bumi yang awalnya terbuat dari ter batubara yang dipakai sebagai komponen dalam aneka macam produk konsumen dan industri. Benzena ini ditemukan oleh Faradat kemudian rumus molekulnya diputuskan oleh Mitscherlich sebagai C6H6. Benzena ini termasuk dalam golongan senyawa hidrokarbon. Benzena mempunyai derajat kejenuhan yang tinggi.

Senyawa benzena dan sejumlah turunannya digolongkan dalam senyawa aromatik, yang mana penggolongan ini dilandasi oleh aroma yang dimiliki sebagian dari senyawa-senyawa tersebut. Akan tetapi para kimiawan kini tidak lagi mengklasifikasikan senyawa kimia menurut sifat fisiknya lagi, melainkan menurut struktur dan kereaktifannya.
Artikel Penunjang : Tata Nama Senyawa Sederhana
B. SIFAT BENZENA
Pada umumnya, sifat senyawa sanggup dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisik dan sifat kimia.
1. Sifat Fisik
Benzena ialah zat cair tidak berwarna, simpel menguap, dan sangat beracun.  Benzena sanggup dipakai sebagai pelarut, pensintesis aneka macam senyawa karbon, dan materi dasar pembuatan senyawa karbon. Benzena tidak begitu reaktif, tapi sangat simpel terbakar, lantaran kadar karbon yang terkandung sangat tinggi.

Beberapa turunan dari benzena ada yang bersifat polar maupun non polar. Senyawa polar yakni senyawa yang terbentuk akhir adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Titik didih pada benzena dan turunannya dimulai dari 80-250 derjat celsius. Untuk titik lelehnya bervariasi, dengan angka tertinggi yaitu 122 derjat celsius pada senyawa asam benzoat (-COOH).
Artikel Penunjang : Pengertian dan Jenis – Jenis Ikatan Kimia
Variasi titik didih tersebut disebabkan oleh perngaruh dari kepolaran gugus fungsionalnya. Begitu juga dengan titik lelehnya, dipengaruhi oleh subtitutenya. Seperti benzena, toluena, dan etil benzena bersifat non-polar. Sedangkan anilin, benzil alkoho, fenol, dan asam benzoat bersifat polar. Maka sanggup disimpulkan asam benzoat mempunyai titik didih tertinggi, dikarenakan sifat polarnya yang lebih, sedangkan benzena mempunyai titik didih terendah.

Senyawa turunan benzena yang bersifat non-polar tidak akan larut dalam air, sebaliknya, yang bersifat polar akan larut didalam air.

2. Sifat Kimia
Derajat keasaman ialah salah satu sifat kimia benzena dan turunannya. Fenol dan asam benzoat termasuk asam lemah. Asam benzoat lebih besar lengan berkuasa dibandingkan fenol. Fenol yang mempunyai gugus fungsi -OH ternyata bersifat asam lemah, yang berarti mempersembahkan ion H+, sedangkan anilin yang mempunyai gugus –NH2 bersifat basa lemah, yang berarti mendapatkan ion H+.
Benzena lebih simpel mengalami reaksi subtitusi daripada reaksi adisi.
Artikel Penunjang : Pengertian, Sifat, dan Teori Asam dan Basa
C. RUMUS STRUKTUR BENZENA
Struktur benzena dituliskan sebagai cincin beranggota enam (heksagonal) yang mengandung ikatan tunggal dan rangkap berselang-seling.

Struktur kekue, menggambarkan penggantian sembarang atom brom pada hidrogen akan menghasilkan senyawa sama, lantaran keenam atom karbon dan hidrogen ekivalen. Kekule ini sanggup menandakan fakta bahwa kalau benzena bereaksi dengan brom menggunakan katalis FeCl3 spesialuntuk menghasilkan satu senyawa yang mempunyai rumus molekul C6H5Br.

Cincin benzena disajikan dalam bentuk segienam beraturan dengan sebuah bundar didalamnya, dengan ketentuan bahwa pada setiap sudut segienam tersebut terikat sebuah atom H.
STRUKTUR BENZENA

D. TATANAMA BENZENA
1. Benzena Monosubtitusi
Benzena dengan satu subtituen alkil didiberi nama sebagai turunan benzena, contohnya etilbenzena. Sistem IUPAC tetap menggunakan nama umum untuk beberapa benzena monosubstitusi, contohnya toluena, kumena, stirena.

Nama-nama umum menyerupai fenol, anilina, benzaldehida, asam benzoat, anisol juga tetap dipakai dalam sistem IUPAC. Sistem IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry) yakni forum yang berwewenang untuk merumuskan tata nama senyawa.
TATANAMA SENYAWA BENZENA

2. Benzena Disubtitusi
Disubtitusi berarti benzena mengikat dua subtituen, maka terdapat kemungkinan mempunyai tiga isomer struktur. Jika kedua subtituen diikat oleh atom-atom karbon 1,2-  disebut orto (o) satu sama lain, kalau karbon 1,3- disebut meta (m), dan 1,4 disebut para (p).

Sistem IUPAC menggunakan nama umum xilena untuk ketiga isomer dimetilbenzena, yaitu o-xilena, m-xilena, dan p-xilena. Apabila kedua substituen tersebut tidak mempersembahkan nama khusus, maka masing-masing dari substituen didiberi nomor, dan namanya akan diurutkan menurut urutan abjad, dan diakhiri dengan kata benzena. Atom karbon yang mengikat substituen yang urutan abjadnya lebih lampau didiberi nomor 1.
BENZENA DISTRIBUSI

3. Benzena Polisubtitusi
Yaitu saat terdapat tiga atau lebih substituen terikat pada cincin benzena, maka posisi masing-masing substituen ditunjukkan dengan nomor. Jika salah satu substituen mempersembahkan nama khusus, maka didiberi nama senyawanya sebagai turunan dari nama khusus tersebut. Dan kalau tiruana substituen tidak mempersembahkan nama khusus, maka posisisnya akan ditetapkan dengan nomor dan diurutkan sesuai urutan abjad, dan diakhiri dengan kata benzena.
BENZENA POLISUBSTITUSI
E. REAKSI – REKASI BENZENA
Reaksi yang umum terjadi yakni reaksi subtitusi elektrofilik, ada 4 macam, yaitu:
1. Subtitusi dengan halogen (Halogenasi)
Benzena mengalami subtitusi dengan halogen menggunakan katalisator besi (III) halida. misalnya:
REAKSI HALOGENASI
2. Subtitusi dengan asam nitrat (Nitrasi)
Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat menggunakan katalisator asam sulfat pekat membentuk nitrobenzena. misalnya:
REAKSI NITRASI
3. Subtitusi dengan asam sulfat pekat (Sulfonasi)
Sulfonasi terjadi kalau benzena digerahkan dengan asam sulfat pekat. misal:
REAKSI SULFONASI
4. Subtitusi dengan alkil halida (Alkilasi)
Reaksi ini sanggup menggunakan untuk membentuk alkil benzena menggunakan katalisator alumunium klorida (AlCl3). misalnya:
REAKSI ALKILASI
F. KLASIFIKAS DAN PENGGUNAAN BENZENA
Berikut yakni beberapa turunan benzena serta penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Benzena
Benzena banyak dipakai sebagai pelarut, materi dasar pembuatan monomer stirena (C6H6 – CH = CH2). Monomer stirena ialah materi polimer untuk membuat karet sintetis, materi pestisida, perhiasan buatan. Selain itu benzena juga dipakai sebagai materi dasar nilon.

2. Asam Benzoat (C6H5COOH)
Asam benzoat atau garam natriumnya dipakai sebagai pengawet aneka macam makanan atau olahan minuman. Asam atau garam ini dipilih lantaran tidak mempengaruhi cita rasa makanan yang diawetkan.

3.Fenol (C6H5OH)
Fenol sanggup mematikan mikroorganisme sehingga dipakai untuk pembasmi basil menyerupai pemmembersihkan lantai (karbol).

4. Asam Salisilat
Asam ini dikenal dengan asam o-hidroksibenzoat. Ini banyak dipakai sebagai materi antiseptik pada kulit menyerupai bedak kulit. Juga sebagai pemghilang rasa sakit kepala menyerupai aspirin.
Dibawah ini yakni turunan benzena sesuai dengan substituennya.
TABEL TURUNAN BENZENA DAN SUBTITUENNYA


Nah itulah pembahasan kita ihwal BENZENA, agar ilmunya sanggup bermanfaa ya. Apabila masih ada yang kurang terang dan belum dimengerti, silahkan sobat akrab menanyakannya melalui kotak komentar di bawah ini, kami akan berusaha mempersembahkan respon dengan cepat dan tepat. Terimakasih sudah berkunjung di Atap Ilmu, Jangan lupa like, follow, dan komentarnya ya J

Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Pengertian, Sifat, Tatanama, Dan Penjabaran Benzena"