Konflik Indonesia Belanda Sehabis Proklamasi
Sesudah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Belanda dengan membonceng tentara sekutu ingin menancapkan kekuasaannya lagi di Indonesia. Hal itu menjadikan munculnya konflik antara Indonesia dengan Belanda. Berikut ialah dua pembahasan utama terkena konflik Indonesia dengan Belanda.
Artikel Penunjang : Peristiwa Proklamasi dan Peristiwa Rengasdengklok
A.FAKTOR PENYEBAB KONFLIK INDONESIA - BELANDA
Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda setelah proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 antara lain sebaga diberikut.
a. Misi sekutu yang Pertama
Pada tanggal 16 september 1945, pasukan sekutu dengan pemimpin Laksamana Muda Petterson mendarat di Tanjung Priok dengan kapal cumberland milik Inggris. Dalam rombongan itu juga terdapat C.H.O Van der Plass sebagai wakil dari van Mook. Selanjutnya pasukan sekutu membagi kawasan masing-masng divisi. Kehadiran pasukan sekutu yang diboncengi NICA menunjukkan bukti bahwa sekutu mendukung kembali Belanda di Indonesia. Hal ini memuat mereka menghadapi aneka macam pertempuran dengan rakyat Indonesia yang tidak mau lagi dijajah Belanda. Jelas saja hal ini terjadi alasannya dalam masa penjajahan Belanda rakyat kita sangat sengsara
berdasarkan sejarahnya.
b.Pendaratan tentara sekutu ke Indonesia
Divisi yang bertugas mengambil alih indonesia dari tangan Jepang berjulukan Allied Force Nederlands East Indies (AFNEI), yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Phillip Christison.
Tugas AFNEI yaitu
- menerima penyerahan kekuatan bersenjata Jepang
- Membebaskan tawanan perang Sekutu dan Sipil
- Melucuti senjata
- Serta mengumpulkan orang Jepang untuk dikirim kembali ke Jepang.
- AFNEI juga bertugas untuk membangun keamanan dan ketertiban di Indonesia sebelum berfungsinya kembali pemerintahan Sipil.
Tampaknya peringatan dari pemimpin Indonesia tidak ditanggabi dengan berteman dekat. Semakin hari jumlah pasukan Belanda semakin besar. Mereka sudah mulai banyak yang berpatroli di sudut kota Jakarta dan melaksanakan aneka macam kekerasan terhadap penduduk, menyerupai penembakan dan perampasan rumah.
c.Pertempuran-pertempuran Awal
Sikap tentara sekutu yang melindungi pendaratan Belanda, mendorong para cowok dan badan-badan usaha di Indonesia pada masa itu untuk segera mengorganisir diri dan membagi kelompok menjadi saruan-satuan tempur kecil. Penyerangan terhadap patroli Belanda dan Inggris semakin sering terjadi, sehinggan semakin mendorong kegiatan para cowok untuk mendapatkan senjata dengan menyerang dan melucuti senjata Jepang.
melaluiataubersamaini adanya bentrokan antara para cowok dengan pasukan Belanda dan Inggris, menjadikan penegak keamanan dan ketertiban menjadi tujuan utama tentara sekutu. Sementara kiprah untuk melucuti senjata Jepang akan dilaksanakan setelah keamanan dan ketertiban sanggup dipulihkan. Pasukan sekutu terus bergerak untuk menguasai kota-kota yang dikuasi oleh pasukan Republik. Hal tersebut membuat situasi semakin runyam sehingga memunculkan aneka macam pertempuran besar antara sekutu (Inggris dan Belanda) yang dimenolong pasukan Jepang menghadapi pasukan dan Pemuda Indonesia.
B.PERN DUNIA INTERNASIONAL DALAM KONFLIK INDONESI BELANDA
A. Peran Komisi tiga Negara
Akibat belanda melanggar ketentuan gencatan senjata, PBB mengambil inisiatif untuk mengajak pihak-pihak yang bertikai ke meja perundingan. Perundingan berlangsung ditengahi komisi jasa baik yang ditentukan PBB, yaitu KTN (Komisi Tiga Negara). Komisi jasa baik ini diwakili oleh Australia, Amerika Serikat, dan Belgia. Komisi Tiga Negara dibuat untuk menuntaskan konflik Indonesia-Belanda. Dalam negosiasi tersebut, Indonesia menunjuk Australia, Belanda Menunjuk Belgia, sedangkan yang menjadi penengah ialah Amerika Serikat. Tugas KTN ialah mengawasi secara eksklusif penghentian tembak-menemba sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB. Kesusahan yang dihadapi KTN ialah garis Van Mook yaitu suatu garis yang menghubungkan pucuk-pucuk pasukan Belanda yang maju setelah perintah Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan Tembak Menembak.
B.Peran PBB
Konflik yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda semakin berlarut-larut tanpa penyelesaian. Gagalnya KTN dalam menengahi permasalahn konflik ini mengakibatkan permasalah tersebut eksklusif ditangani oleh PBB. Desakan masyarakat Internasional melalui resolusi yang dihasilkan dalam Konferensi Asia mengakibatkan PBB mengeluarkan suatu resolusi ihwal penyelesaian konflik Indonesia-Belanda. Amerika Serikat pun turu serta memdiberi dukugan atas resolusi PBB tersebut.
Isi resolusi Dewan keamanan PBB pada tanggal 28 Januari 1949 antara lain sebagai diberikut.
- Penghentian tiruana operasi militer dengan segera oleh Belanda dan penghentian tiruana acara gerilya oleh republik. Kedua belah pihak harus bekerja sama untuk mengadakan perdamaian kembali.
- Pembebasan dengan segera dan tidak bersyarat tiruana tahanan plitik di kawasan republik oleh Belanda sejak tanggal 19 Desember 1946.
- Belanda harus mempersembahkan peluang kepada pembesar-pemesar pemerintahan politik Indonesia untuk kembali ke Jogjakarta segera. Perundingan-perundingan akan dilakukan dalam waktu yang secepat-cepatnya.
Artikel Penunjang : Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
KTN (Komisi Tiga Negara) berganti namanya menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia (UNCI)
UNCI (United Nations Commisions for Indonesia) bertugas memmenolong melancarkan negosiasi untuk mengurus pengembalian kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia, serta mengamati pemilihan dan berhak mengajukan usul-usul terkena aneka macam hal yang sanggup memmenolong tercapainya penyelesaian.
Nah sekian dulu postingan kami kali ini ihwal konflik Indonesia dengan Belanda setelah proklamasi, gampang-gampangan sanggup bermanfaa bagi sahabat akrab tiruananya :) .
Sumber https://www.softilmu.com
Post a Comment for "Konflik Indonesia Belanda Sehabis Proklamasi"