Pengertian, Fungsi, Struktur Plasenta Dan Tali Pusar

Selamat hadir di Atap Ilmu, blog ilmu pengetahuan yang mengembangkan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan mengulas Tentang Plasenta dan Tali Pusar, beberapa topik utamnya yaitu Pengertian Plasenta dan Tali Pusar, Fungsi, Struktur dan Proses Terbentukunya Plasenta dan Tali Pusar. Semoga ilmunya sanggup bermanfaa.

A. PENGERTIAN PLASENTA DAN TALI PUSAR

Plasenta yaitu sebuah organ penting yang terdapat pada proses kehamilan, letak dan posisinya tepat di dalam kandungan/rahim. Mempunyai bentuk bulat menyerupai pienteng tebal, meliputi pembuluh darah yang berasal dari tali pusar,

Tali pusar yang dalam istilah medisnya disebut Umbilical Cord,  yaitu pembuluh darah yang terdiri dari dua arteri dan satu vena. Disinilah kekerabatan antara ibu dan bayinya terjadi, yang mana salah satu ujung tali pusar menempel tepat pada pusar janin, sedangkan ujung satunya lagi menempel pada plasenta.

B. FUNGSI PLASENTA DAN TALI PUSAR

Plasenta mempunyai fungsi sebagai diberikut :

1. Pernafasan

Oksigen yang dihirup oleh ibu akan dialirkan ke bayi melewati tali pusar kemudian melalui organ ini,  yaitu dengan proses difusi dari darah ibu ke darah janin di plasenta. Oksigen ini sangat penting bagi janin, lantaran janin belum sanggup menghirup dan mengeluarkan udara sendiri. Begitu pula sebaliknya, karbon dioksida yang dibawa melalui tali pusar akan berdifusi dari darah janin ke darah ibu. Oleh lantaran itu, ketika ibu mengalami belum sempurnanya oksigen, maka janin pun akan mengalami hal yang sama pula.

2. Nutrisi

Plasenta mengubah glukosa menjadi glikogen didalam hati dan otot bayi, glikogen yaitu bentuk karbohidrat yang sanggup disimpan dihati sebagai cadangan glukosa untuk pertumbuhan dan pembangun jaenteng pada janin ketika dibutuhkan. Dan gizi janin pun bergantung seluruhnya terhadap gizi ibu. Dimana ketika gizi ibu kurang, gizi janin pun akan kurang dikarenakan nutrisi yang hingga pada janin juga sedikit.

Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena. Vena umbilicalis akan membawa darah dari ibu ke janin, sedangkan arteri umbilicalis membawa darah dari janin ke ibu.

Vena umbilicalis ini berfungsi mengalirkan darah yang mengandung oksigen, juga nutrisi dalam bentuk sederhana, menyerupai :

• Karbohidrat dalam bentuk glukosa
• Protein dalam bentuk asam amino
• Lemak dalam bentuk asam lemak
• Vitamin
• Mineral
• Air

Nutrisi-nutrisi, dialirkan melalui tali pusar, yang sebelumnya diterima terlebih lampau oleh plasenta melalui vena umbilicalis. Sehingga janin sanggup asupan yang cukup. Begitu pula dengan antibodi, dialirkan melalui vena umbilicalis sebagai prosedur pertahanan badan janin.

Limbah menyerupai urea dan gas karbon dioksida akan dibawa keluar melalui arteri umbilicalis.

3. Ekskresi (Pemmembuangan)

Plasenta mengekskresikan atau mengeluarkan setiap produk limbah menyerupai urea dan karbon dioksida.

4. Pertahanan

Fungsi pertahanan pada plasenta dicapai dari dua cara. Yaitu kimia dan fisik. Melalui fungsi enzim, plasenta menghilangkan acara sebagian toksik (racun) yang melewati plasenta, ini  penting bagi janin. Karena hati janin belum bisa mengatasi unsur-unsur berbahaya yang berasal dari darah ibu ini, misalnya menyerupai virus, obat-obatan, dan antibodi.

5. Produksi Hormon

Plasenta menghasilkan hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang berfungsi meningkatkan produksi progesteron oleh indung telur sehingga menstruasi tidak terjadi dan tetap menjaga kehamilan. Hormon hCG ini yang dideteksi pada tes kehamilan melalui air seni. Dan juga ketika kadar hormon hCG ini meningkat didalam darah, maka terjadilah mual muntah pada ibu hamil.

C. STRUKTUR PLASENTA DAN TALI PUSAR

STRUKTUR PLASENTA DAN TALI PUSAR

Plasenta berbentuk bundar, dengan diameter 15-20 cm, Tebal 2,5-5 cm, dan berat ketika aterm atau sudah cukup bulan (37 minggu) sekitar 500 gr. Berlekatan dengan tali pusar pada cuilan tengahnya. Plasenta ini diselimuti oleh lapisan amnion, yang mana lapisan tersebut ialah cuilan dari tali pusar juga. Bagian dalam plasenta meliputi pembuluh darah yang ialah lanjutan dari tali pusar, dari sini lah nutrisi, oksigen, dan imunitas dari ibu dipindahkan kejanin.

Plasenta mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan fetal dan maternal. Permukaan fetal adalah permukaan yang menghadap ke janin, warnanya keputih-putihan dan licin. Hal ini disebabkan lantaran permukaan fetal tertutup oleh amnion, di bawah nampak pembuluh-pembuluh darah. Permukaan maternal adalah permukaan yang menghadap dinding rahim, berwarna merah dan terbagi oleh celah-celah yang berasal dari jaenteng ibu. Plasenta mempunyai rata-rata 16-20 bulatan atau yang biasa disebut dengan kotiledon.

Tali pusar terbentuk atas pembuluh darah, yang terdiri dari dua arteri dan satu vena, dua arteri tersebut berjulukan arteri umbilicalis, dan vena nya juga berjulukan vena umbilicalis. Tali pusar mempunyai sel yang di namakan epitel amnion, yang berfungsi menghasilkan sebagian besar amnion atau air ketuban. Bagian luar tali pusar berasal dari lapisan amnion.

Didalamnya terdapat jaenteng yang lembek (Jelly Wharton) yang berfungsi melindungi pembuluh darah umbilicalis dan juga memmenolong mencegah penekukan tali pusat. Jelly Wharton ini banyak mengandung air, maka setelah bayi lahir, tali sentra simpel mengering dan segera terlepas dari pusar bayi.

D. PROSES TERBENTUKNYA PLASENTA DAN TALI PUSAR

PLASENTA DAN TALI PUSAR

Pembentukan plasenta berawal dari trofoblas berkembang pada hari ke 8-9 setelah pembuahan, dari sel yang spesialuntuk selapis menjadi berlapis-lapis, terdapat rongga yang banyak pada lapisan sinsitiotrofoblas atau yang disebut sinsitium. Stadium ini disebut stadium berongga (Lacunar Stage).

Sinsitium tersebut tumbuh kedalam endometrium (dinding rahim) dan menyebabkan pembuluh darah kecil di dinding rahim menjadi rusak, sehingga rongga-rongga sinsitium (sistem lakuna) tersebut bisa di aliri oleh darah dari ibu. Ini yang di sebut dengan sistem sirkulasi utero-plasenta (rahim ke plasenta), atau sistem feto-maternal (janin ke ibu).

Kemudian trofoblas pun menghasilkan lagi sekelompok sel yang membentuk jaenteng penyambung yang lembut, yaitu mesoderm ekstraembrional, yang menyambung antara lapisan dalam sitotrofoblas dengan sel selaput heuser. Bagian yang menempel dengan sitotrofoblas menjadi selaput korion (chorionic plate). Sedangkan cuilan yang menempel dengan sel selaput heuser menjadi pelindung yolk sac (kantung kuning telur) .

Pada final ahad ketiga, mesoderm bersama vili-vili yang terbentuk dari sitotrofoblas tersebut menjadi sel darah dan pembuluh darah kapiler.

Rongga korion makin usang makin luas, sehingga jaenteng embrional makin terpisah dari sitotrofoblas/selaput korion, spesialuntuk dihubungkan oleh sedikit jaenteng mesodermyang kemudian menjadi tangkai penghubung (connecting stalk). Mesoderm connecting stalk yang juga mempunyai kemampuan angiogenik atau membentuk pembuluh darah sendiri, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusar.

Sesudah pembuluh darah dari trofoblas menembus rahim, trofoblas akan berubah menjadi plasenta dewasa, terbentuklah sirkulasi utero-plasenta, Melalui pembuluh darah tali pusar, sirkulasi utero-plasenta dihubungkan dengan sirkulasijanin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak bercampur menjadi satu (disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion.

melaluiataubersamaini demikian, komponen sirkulasi dari ibu (maternal) berafiliasi dengan komponen sirkulasi dari janin (fetal) melalui plasenta dan tali pusar. Sistem tersebut dinamakan sirkulasi feto-maternal.

Nah itulah pembahasan kami kali ini tentang Plasenta dan Tali Pusar. Semoga ilmunya sanggup bermanfaa. Apabila masih ada klarifikasi yang belum dipahami, silahkan teman erat tanyakan melalui kotak komentar di bawah. Terimakasih sudah berkunjung, tidakboleh lupa follow dan komentarnya, dan agar ilmunya sanggup bermanfaa. J

Sumber https://www.softilmu.com

Share :