Macam-Macam Teori Evolusi

Baiklah teman dekat, kali ini kita akan mengulas terkena Macam-Macam Teori Evolusi. Sebelumnya mungkin teman erat akan tertarik untuk membaca artikel pengantarnya lampau, yaitu Pengertian dan Mekanisme Evolusi untuk membuat teman erat lebih paham. Baiklah kini kita akan masuk ke penjelasannya.

Teori-Teori Evolusi

Teori evolusi menerangkan terkena perkembangan kehidupan makhluk hidup dari tingkat sederhana ke tingkatan yang lebih kompleks yang dikemukakan oleh beberapa ilmuwan dengan konsep dan gagasan yang tidak sama-beda. Teori evolusi ini masih terus menjadi topik hangat yang dibicarakan dan terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Berikut ini beberapa teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli.

1) Teori evolusi Aristoteles (384-322 SM)

Aritoteles ialah seorang filosof aktivis teori evolusi dan berasal dari Yunani. Teori evolusi yang dikemukakannya dikenal dengan teori abiogenesis. Teori tersebut menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali di bumi ialah benda mati atau tak hidup yang terjadi secara spontan, misal ikan dan katak yang berasal dari lumpur, cacing yang berasal dari tanah, dan belatung yang berasal dari daging yang membusuk.

Prinsipnya teori Aristoteles menerangkan ihwal perkembangan makhluk hidup dan habitatnya dari tahap sederhana menujutahapan yang kompleks.

b. Teori evolusi Empedoclas (495-435 SM)

Seorang filosof yunani yang menyatakan bahwa evolusi ialah kehidupan yang berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahri dan bermetamorfosis makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang menjadi tepat dan alhasil menjadi berguaka ragam.

c) Teori evolusi Anaximander (500 SM)

Sama halnya dengan Aristoteles, Anaximander juga seorang filosof asal Yunani. Di dalam teorinya ia menyatakan bahwa manusia berasal dari makhluk akuatik menyerupai ikan dan mengalami proses evolusi.

d. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788)

Buffon mengemukakan bahu-membahu evolusi ialah variasi-variasi yang terjadi sebab imbas alam sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.

e. Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802)

Erasmus Darwin ialah tokoh berkebangsaan Inggris yang menentang teori evolusi Lamarck dalam bukunya yang berjudul Zoonamia. Dalam teorinya, ia mengemukakan bahwa evolusi terjadi sebab cuilan fungsional terhadap stimulasi yaitu diwariskan.

f. Teori evolusi George Cuvier (1769-1832)

Cuvier tidak menyumbangkan gagasannya terkena teori evolusi secara langsung. Hanya saja, Cuvier mendukung teori Catatropism yang menyatakan bahwa makhluk hidup setiap strata tidak ada hubungan kekerabatan, sebab setiap strata terbentuk tanggapan petaka menyerupai banjir, gempa bumi, maupun kemarau panjang. Jika strata lenyap oleh bencana, akan muncul strata gres dengan makhluk hidup gres yang berpindah dari tempat lain.

Dari fosil hasil temuannya, Cuvier beropini bahwa makhluk hidup di lapisan bumi paling atas akan sangat tidak sama dengan makhluk hidup di lapisan bumi terbawah.

g. Teori evolusi Sir Charles Lyell (1797-1875)

Lyell ialah ilmuwan dari Skotlandia yang mengemukakan pendapatnya ihwal evolusi dalam bukunya Principles of Geology. Ia menyatakan bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama.

h. Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck (1744-1892)

Teori evolusi Lamarck menerangkan bahu-membahu makhluk hidup ialah tingkat-tingkat perkembangan kehidupan, sedangkan insan berada dipuncak perkembangan tersebut. Dalam artian, tidak akan ada lagi makhluk hidup yang akan muncul dan berada di tingkatan lebih tinggi pada masa yang akan hadir.

Dalam bukunya berjudul Philosopic, Lamarck mengemukakan pendapatnya terkena evolusi yang terdiri atas 3 poin, yaitu:

Lingkungan mempunyai imbas pada ciri dan sifat yang diwariskan melalui proses pembiasaan lingkungan.
Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan ke keturunannya.
Organ yang sering dipakai akan tumbuh besar, dan ogan yang jarang dipakai akan mengalami penyusutan/pendek. misal yang didiberi lamarck yakni jerapah. Menurutnya, awalnya leher jerapah pendek. Namun, sebab makanan jerapah terdiri dari daun-daun yang letak dan posisinya tinggi memaksa jerapah berusaha menjangkaunya. Sehingga usang kelabuaan, sebagai suatu proses adaptas leher jerapah akan mengalami pemantidakboleh.

Teori Lamarck diperihal oleh Erasmus. Erasmus beranggapan bahwa leher jerapah ada yang pendek dan ada juga yang panjang.

i. Teori evolusi Charles Robert Darwin (1809-1882)

Sebagai bapak evolusi, tentunya nama Charles Darwin sudah tidak ajaib lagi. Sebelum gagasannya terkena teori evolusi dipublikasi, Darwin terlebih lampau sudah melaksanakan pelayaran ke kepulauan Galapagos dan mengobservasi aneka macam macam burung Finch yang mempunyai aneka macam macam bentuk paruh. Ternyata, perbedaan morfologi tersebut mengatakan adanya hubungan kekerabatan dengan burung-burung yang ada di Amerika Serikat.

Dalam menyusun gagasannya terkait teori evolusi, Darwin mengaitkan hasil penelitiannya dengan pendapat Thomas Robert Malthus dan teori evolusi Alfred Russel Wallace yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Thomas Robert Malthus menuliskan dalam bukunya yang berjudul “An Essay of the Principle of Population” bahu-membahu jumlah kenaikan penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Sehingga makhluk hidup harus terus berjuang untuk sanggup terus bertahan, sedangkan sifat yang tidak mendukung akan hilang. Hal ini, berarti makhluk hidup yang bisa mengikuti keadaan akan sanggup bertahan hidup dan lulus seleksi alam.

Berikut ini ide-ide Darwin menurut hasil observasinya yang mengacu pada gagasan kedua tokoh tersebut

Tidak ada individu yang sama. Antara satu individu dengan individu lain mempunyai perbedaan meskipun dalam satu keturunan yang sama dan perbedaan tersebut bersifat menurun.
Setiap populasi akan cerderung bertambah banyak, sebab adanya kemampuan bereproduksi.
Populasi tidak akan terus bertambah, ada faktor pembatas yang mengontrol kenaikan populasi yakni makanan dan predasi.
Jumlah individu gres yang lahir lebih banyak dibanding individu yang sanggup bertahan hidup.
Persaingan antar individu muncul dalam mendapat makanan dalam upaya bertahan hidup.
Adanya seleksi alam mengakibatkan individu harus sanggup berdaptasi dengan lingkungannya. Individu yang lolos seleksi alam akan sanggup terus bertahan hidup dan mewariskan sifat-sifatnya pada keturunannya.

Dalam bukunya yang berjudul The Origin of Species by Means of Natural Selection, Darwin membantah teori evolusi Lamarck yang mengemukakan faktor yang mempengaruhi perkembangan makhluk hidup menuju ke arah yang lebih komplek yaitu lingkungan dan akan diwariskan pada keturunannya. Dalam bukunya tersebut Darwin mengemukakan dua hal penting dalam teori evolusi, yaitu:

Spesies-spesies yang hidup kini berasal dari nenek moyangnya yang hidup dari masa kemudian dan tetap mempunyai perbedaan meski dari keturunan yang sama.
Perkembangan spesies dipengaruhi oleh seleksi alam dan variasi antar populasi. misal yang dikemukakan Darwin masih serupa dengan fenomena jerapah Lamarck. Sudut pandang Darwin menerangkan bahwa pada awalnya jerapah tidaklah berleher pendek, melainkan jerapah mempunyai varian leher pendek dan panjang. Kedua varian populasi jerapah harus berkompetisi untuk mendapat makanan yakni dedaunan yang letak dan posisinya tinggi . Jerapah yang pendek kalah dalam berkompetisi sehingga tidak lolos seleksi alam yang pada alhasil punah. Sehingga, yang sedikit demi sedikit hidup dan lolos seleksi alam yaitu jerapah leher panjang.

Teori evolusi Darwin pada prinsipnya menerangkan bahwa perubahan pada tiruana makhluk hidup akan terus terjadi secara berangsung-angsur sesuai dengan perkembangannya dari generasi ke generasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru, sedangkan yang tidak bisa mengikuti keadaan akan mati dan punah.

j. Teori evolusi Alfred Russel Wallace (1923-1913)

Alfred menyebarkan teori yang serupa dengan Charles Darwin. Alfred mengadakan pengamatan ihwal adanya penyebaran tumbuhan dan fauna di wilayah oriental yakni Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang ternyata mempunyai banyak kesamaan dengan tumbuhan fauna di Australia, Sulawesi, dan Maluku sebagai wilayah transisi.

k. Teori evolusi August Weismann (1934-1914)

August menyatkan bahwa sel-sel badan tidak dipengaruhi oleh lingkungan dalam penurunannya, melainkan berdasar prinsip genetika. Untuk mengambarkan teorinya, august melaksanakan percobaan pada dua buntut tikus. Kedua tikus dipotong buntutnya kemudian dikawinkan. Hasil yang didapat ialah generasi keturunan tikus tersebut masih berbuntut panjang sampai generasi ke-21.

Dari aneka macam pendapat para hebat yang sudah disebutkan di atas, kini sudah muncul teori evolusi gres yang dikenal sebagai teori sintetik. Teori sintetik ini ialah teori modern yang dikembangkan dari campuran teori yang dikembangkan oleh Lamarck, Darwin, dan aturan pewarisan Mendel yang menerangkan bahwa evolusi terjadi dikarenakan faktor perubahan frekuensi gen dari suatu generasi ke generasi diberikutnya dengan faktor pelengkap berupa mutasi.Teori sintetik ini memanfaatkan bidang ilmu paleografi, biologi molekuler, biokimia, biostatistik, dan ilmu lainnya yang belum ada pada kurun sebelumnya.

Baiklah teman dekat, inilah artikel kali ini terkena Macam-Macam Teori Evolusi, semoga semakin membuat teman erat paham. J

Sumber https://www.softilmu.com