Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup yang terdiri dari 3 unsur penting yaitu; unsur biotik, unsur abiotik dan sosial budaya mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan, baik kehidupan makhluk hidup secara umum maupun bagi kehidupan insan itu sendiri.
Namun, lingkungan hidup tersebut sanggup terancam untuk rusak dengan beberapa sebab. Pada pembahasan kali ini akan dipelajari wacana beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor-faktor penyebabnya.
Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup sanggup mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas.
Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini mengakibatkan kondisi lingkungan kurang atau tidak sanggup berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kerusakan lingkungan hidup sanggup disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan sanggup dikarenakan proses alam dan lantaran acara manusia. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengkaji wacana faktor-faktor penyebab kerusakan lingkukan hidup secara alami!
Peristiwa-peristiwa alam yang sanggup memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain mencakup hal-hal berikut ini.
Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Aliran lava dan uap panas sanggup mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan ajaran lahar hambar sanggup menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menjadikan longsor lahan.
Uap welirang yang keluar dari pori-pori tanah sanggup mencemari tanah dan air lantaran sanggup meningkatkan kadar asam air dan tanah.
Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya insan dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang melekat di dedaunan tidak sanggup hilang dengan sendirinya.
Hal ini mengakibatkan tumbuhan tidak sanggup melaksanakan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk sanggup kembali normal.
Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan.
Akan tetapi, setela kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur lantaran mengalami proses peremajaan tanah.
Gempa bumi mengakibatkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan terusan bawah tanah rusak, dan sebagainya.
Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menjadikan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air bahari yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah kalian dengan insiden tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004 yang lalu?
Contoh insiden gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter.
Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.
Banjir dikatakan sebagai tanda-tanda alam murni jikalau kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, contohnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai.
Selain itu, banjir sanggup juga disebabkan lantaran ulah manusia, contohnya lantaran penggundulan hutan di daerah resapan, timbunan sampah yang menyumbat ajaran air, ataupun lantaran rusaknya dam atau pintu pengendali ajaran air.
Kerugian yang ditimbulkan akhir banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur lantaran tererosi ajaran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya banyak sekali bangunan hasil budidaya manusia.
Bencana banjir merupakan salah satu musibah yang hampir setiap animo penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia.
Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda banjir ialah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akhir meluapnya DAS Bengawan Solo.
Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang mempunyai topografi agak miring atau berlereng curam. Sebagai contoh, insiden tanah longsor pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa Tengah) pada bulan Desember 2007
Bencana alam ini pada umumnya merusakkan banyak sekali tumbuhan, memorakporandakan banyak sekali bangunan, sarana infrastruktur dan sanggup membahayakan penerbangan.
Badai atau angin angin kencang sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda tanda-tanda alam ini. Salah satu pola ialah angin angin kencang yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Bencana ini menjadikan banyak sekali kerugian, ibarat mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan banyak sekali upaya pertanian yang diusahakan penduduk.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Namun, lingkungan hidup tersebut sanggup terancam untuk rusak dengan beberapa sebab. Pada pembahasan kali ini akan dipelajari wacana beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor-faktor penyebabnya.
Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup sanggup mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas.
Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini mengakibatkan kondisi lingkungan kurang atau tidak sanggup berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kerusakan lingkungan hidup sanggup disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan sanggup dikarenakan proses alam dan lantaran acara manusia. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengkaji wacana faktor-faktor penyebab kerusakan lingkukan hidup secara alami!
Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi lantaran adanya tanda-tanda atau insiden alam yang terjadi secara mahir sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup.Peristiwa-peristiwa alam yang sanggup memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain mencakup hal-hal berikut ini.
a. Letusan Gunung Api
Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, materialmaterial padat banyak sekali bentuk dan ukuran, uap panas, serta debudebu vulkanis.Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Aliran lava dan uap panas sanggup mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan ajaran lahar hambar sanggup menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menjadikan longsor lahan.
Uap welirang yang keluar dari pori-pori tanah sanggup mencemari tanah dan air lantaran sanggup meningkatkan kadar asam air dan tanah.
Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya insan dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang melekat di dedaunan tidak sanggup hilang dengan sendirinya.
Hal ini mengakibatkan tumbuhan tidak sanggup melaksanakan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk sanggup kembali normal.
Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan.
Akan tetapi, setela kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur lantaran mengalami proses peremajaan tanah.
Gambar: Letusan Gunung Api |
b . Gempa Bumi
Gempa bumi ialah getaran yang ditimbulkan lantaran adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menjadikan kerusakan yang semakin parah di muka bumi.Gempa bumi mengakibatkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan terusan bawah tanah rusak, dan sebagainya.
Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menjadikan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air bahari yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah kalian dengan insiden tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004 yang lalu?
Contoh insiden gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter.
Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.
c . Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik lantaran banjir sanggup terjadi lantaran murni tanda-tanda alam dan sanggup juga lantaran efek dari ulah insan sendiri.Banjir dikatakan sebagai tanda-tanda alam murni jikalau kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, contohnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai.
Selain itu, banjir sanggup juga disebabkan lantaran ulah manusia, contohnya lantaran penggundulan hutan di daerah resapan, timbunan sampah yang menyumbat ajaran air, ataupun lantaran rusaknya dam atau pintu pengendali ajaran air.
Kerugian yang ditimbulkan akhir banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur lantaran tererosi ajaran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya banyak sekali bangunan hasil budidaya manusia.
Bencana banjir merupakan salah satu musibah yang hampir setiap animo penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia.
Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda banjir ialah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akhir meluapnya DAS Bengawan Solo.
d . Tanah Longsor
Karakteristik tanah longsor hampir sama dengan karakteristik banjir. Bencana alam ini sanggup terjadi lantaran proses alam ataupun lantaran efek kecerobohan manusia. Bencana alam ini sanggup merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk serta banyak sekali bangunan lainnya.Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang mempunyai topografi agak miring atau berlereng curam. Sebagai contoh, insiden tanah longsor pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa Tengah) pada bulan Desember 2007
e. Badai/Angin Topan
Angin angin kencang terjadi lantaran perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga mengakibatkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa penggalan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin.Bencana alam ini pada umumnya merusakkan banyak sekali tumbuhan, memorakporandakan banyak sekali bangunan, sarana infrastruktur dan sanggup membahayakan penerbangan.
Badai atau angin angin kencang sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda tanda-tanda alam ini. Salah satu pola ialah angin angin kencang yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
f. Kemarau Panjang
Bencana alam ini merupakan kebalikan dari peristiwa banjir. Bencana ini terjadi lantaran adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga animo kemarau terjadi lebih usang dari biasanya.Bencana ini menjadikan banyak sekali kerugian, ibarat mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan banyak sekali upaya pertanian yang diusahakan penduduk.
Post a Comment for "Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup"