Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Isi Dasasila Bandung Konferensi Asia Afrika (Kaa) Tahun 1955

Konferensi Asia Afrika yang dibuka secara resmi oleh Presiden Ir. Soekarno itu berlangsung di dua tempat, yaitu di gedung Merdeka dan gedung Dwi Warna. Selama konferensi terjadi perbedaan pendapat yang mengkristal menjadi tiga kelompok.

Pertama, kelompok yang pro-Barat yang mencakup Filipina, Thailand, Pakistan, Irak, dan Turki.

Kedua, kelompok komunis yang terdiri atas Cina dan Vietnam Utara.

Ketiga, kelompok netral yang terdiri atas India, Burma, Sri Lanka, dan Indonesia.

Sementara itu negara lainnya tidak menampilkan pendirian yang jelas. Suasana konferensi sempat panas ketika kelompok pro-Barat yang antikomunis mengkritik secara tajam komunisme.

Namun, bisa reda sesudah Chou En Lai dengan tenang memberi jawaban, ”We come here to seek common ground, not to create divergence. We come here to seek unity and not to quarrel.”

Memang, sebuah konferensi yang diikuti beberapa negara dengan bermacam-macam latar belakang dan ideologi, apabila tidak dikelola secara baik, bisa tidak menghasilkan apa-apa.

Konferensi Asia-Afrika pun balasannya berjalan lancar. Konferensi ini menghasilkan keputusan yang fenomenal. Keputusan tersebut sering kita dengar dengan istilah dasa sila Bandung.

 yang dibuka secara resmi oleh Presiden Ir Isi Dasasila Bandung Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955
KAA

10 Isi Dasasila Bandung

Berikut ini yaitu isi dari KOMUNIKE BERSAMA Konferensi Asia Afrika 18–24 April 1955 atau yang sering disebut dengan Dasa Sila Bandung.

Inti dari Konferensi Asia Afrika di Bandung yaitu pernyataan mengenai perjuangan memajukan perdamaian dan kolaborasi di dunia berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

  1. Menghormati hak-hak dasar insan dan tujuantujuan serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB.
  2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
  3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar maupun kecil.
  4. Tidak melaksanakan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam negeri negara lain.
  5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau secara kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB.
  6. 1) Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negaranegara besar. 2) Tidak melaksanakan tekanan terhadap negara lain.
  7. Tidak melaksanakan tindakan-tindakan atau ancaman aksi ataupun penggunaan kekuasaan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
  8. Menyelesaikan segala perselisihan-perselisihan internasional dengan jalan damai, menyerupai perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hakim, ataupun lain-lain cara tenang lagi berdasarkan pilihan pihak-pihak yang bersangkutan yang sesuai dengan Piagam PBB.
  9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
  10. Menghormati aturan dan kewajiban-kewajiban internasional.

Selain menghasilkan komunike bersama, Konferensi Asia Afrika juga melahirkan diplomat-diplomat ulung, yang oleh surat kabar Barat dinilai bisa berdiri sejajar dengan diplomat-diplomat Barat sendiri.

Mereka yaitu Chou En Lai (Cina), Nehru dan Khrisna Menon (India), Kotelawala (Sri Lanka), U Nu (Burma), Carlos Romulo (Filipina), dan Wan Waithayakon (Thailand).

Dari buah pikiran merekalah upaya-upaya perdamaian dunia terus digelorakan. Perlahan-lahan peranan negara-negara Asia Afrika mulai terlihat dalam konstelasi politik dunia.

Akibat yang muncul dari pelaksanaan Konferensi Asia Afrika sebagai berikut.

a. Berkurangnya ketegangan dan ancaman perang terkait dengan permasalahan Taiwan, sesudah Chou En Lai (Cina) bersedia berunding dengan Amerika.

b. Politik netral yang dijalankan oleh India, Indonesia, Burma, dan Sri Lanka mulai menerima pertolongan dari negara-negara yang terjepit di antara kepentingan Blok Rusia dan Blok Amerika. Misalnya Yugoslavia dan Austria.

c. Keputusan KAA ihwal pembatalan ras diskriminasi pun mulai bergema. Australia mulai menghapuskan White Australia Policy.

d. Keputusan KAA untuk mendukung tuntutan Indonesia atas Irian Barat, menyebabkan paniknya Belanda alasannya yaitu Belanda harus menghadapi Blok Asia Afrika dalam persidangan PBB.

Itulah beberapa jawaban pribadi dari KAA. Semangat Bandung pun mulai menggema ke seluruh dunia, mensugesti dan mengubah peta politik dunia ketika itu. Konferensi Asia Afrika menawarkan masa kebangkitan bagi bangsa Asia-Afrika semoga sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.


Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Isi Dasasila Bandung Konferensi Asia Afrika (Kaa) Tahun 1955"