Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografi Dan Sejarah Usaha Kapitan Pattimura

Perlawanan melawan pendudukan barat sangatlah panjang dan dilakukan diseluruh pelosok Indonesia. Yang lebih menarik lagi ialah bahwa semua perlawanan itu dilakukan oleh satria Muslim Indonesia, termasuk Kapitan Pattimura.

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan perihal biografi singkat Kapitan Pattimura, sejarah Kapitan Pattimura dan perlawanan Kapitan Pattimura.

Perang Maluku (1817)

Ketika Belanda kembali berkuasa pada tahun 1817, monopoli diberlakukan lagi. Diberlakukan lagi sistem ekonomi uang kertas yang sangat dibenci dan keluar perintah sistem kerja paksa (rodi).

Belanda sepertinya juga tidak mau menyokong dan memerhatikan keberadaan daerah ibadah dan pengelolaan sekolah-sekolah secara layak. Inilah penyebab utama meletusnya Perang Maluku yang dipimpin Kapitan Pattimura.

Kapitan Pattimura nama aslinya ialah Thomas Matullesy. Dilahirkan pada tahun 1783 di negeri Haria, buah perkawinan dari Frans Matulessy dan Fransina Silahoi.

Thomas mempunyai saudara kandung yang berjulukan Johannis Matulessy. Mereka abang beradik mempunyai tekad usaha yang sama.

Nama Kapitan Pattimura merupakan nama gelar mewarisi gelar dari moyangnya. Pada tanggal 15 Mei 1817, pasukan Pattimura mengadakan penyerbuan ke Benteng Duurstede.

Dalam penyerangan tersebut, Benteng Duurstede sanggup diduduki oleh pasukan Pattimura bahkan residen van den Berg beserta keluarganya tewas. Tentara Belanda yang tersisa dalam benteng tersebut menyerahkan diri.

Dalam penyerbuan itu, Pattimura dibantu oleh Anthonie Rheebok, Christina Martha Tiahahu, Philip Latumahina, dan Kapitan Said Printah.

Berkat siasat Belanda yang berhasil membujuk Raja Booi, pada tanggal 11 November 1817, Thomas Matulessy atau yang dekat dikenal dengan gelar Kapitan Pattimura berhasil ditangkap di perbatasan hutan Booi dan Haria.

Akhirnya vonis eksekusi gantung dijatuhkan kepada empat pemimpin, yaitu Thomas Matullessy atau Kapitan Pattimura, Anthonie Rheebok, Said Printah, dan Philip Latumahina.

Eksekusi eksekusi gantung hingga mati dilaksanakan pada pukul 07.00 tanggal 10 Desember 1817 disaksikan rakyat Ambon.

 sangatlah panjang dan dilakukan diseluruh pelosok Indonesia Biografi dan Sejarah Perjuangan Kapitan Pattimura
Gambar: Kapitan Pattimura

Perang Bone (1824)

Pada tahun 1824, Gubernur Jenderal van der Capellen membujuk kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan untuk memperbarui Perjanjian Bongaya, tetapi Bone bersikeras menolaknya.

Setelah van der Capellen pergi meninggalkan Bone, Ratu Bone memimpin kerajaan-kerajaan Bugis melancarkan perang. Mereka merebut wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda dan berhasil membantai dua garnisun Belanda.

Tentunya pihak Belanda tidak tinggal diam, segera melancarkan serangan balasan. Pada tahun 1825, pasukan Belanda berhasil memukul pasukan Bone. Penaklukan yang terakhir dan memilih kekalahan Bone, gres terjadi pada tahun 1908.

Bone harus menandatangani Perjanjian Pendek atau plakat pendek (Korte Verklaring). Ratu Bone yang memimpin perlawanan terhadap Belanda berjulukan I-Maneng Paduka Sri Ratu Sultana Salima Rajiat Ud-din, atau dikenal dengan nama Matinro E-Kassi. Beliau memerintah tahun 1823-1835.


Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Biografi Dan Sejarah Usaha Kapitan Pattimura"