Tata Nama Senyawa Anorganik : Tata Nama Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen
Tahukah sobat, di alam kita ini terdapat ribuan sampai jutaan senyawa kimia, baik senyawa kimia yang diciptakan sendiri oleh alam maupun senyawa kimia yang dibentuk oleh insan di laboratorium. coba teman bayangin kalau jutaan senyawa kimia tersebut tidak diberikan nama ? niscaya bakalan kacau kan ? mungkin kita tidak akan pernah sanggup mengetahui mana yang gas hidrogen , oksigen , gas klorin dan sebagainya.
Oleh alasannya ialah itu, dalam panduan ini kita akan mempelajari bagaimana caranya memperlihatkan nama pada suatu senyawa kimia.. eitss tapi tunggu dulu ! sebelumnya kita harus ketahui bahwa ada hukum khusus yang telah ditetapkan oleh IUPAC ( salah satu organisasi internasional khusus penamaan senyawa kimia ) di dalam memperlihatkan penamaan pada suatu senyawa kimia, jadi kita dihentikan memperlihatkan nama pada suatu senyawa kimia dengan nama yang sembarangan , melainkan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh IUPAC .
Oke adapun sub-sub bahan yang kita pelajari pada panduan tata nama senyawa kimia ini ialah sebagai berikut .
1. Tata Nama Senyawa Anorganik
2. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
3. Tata Nama Senyawa Benzena
4. Tata Nama Senyawa Ion Kompleks
Karena terdiri dari 4 sub bahan , maka saya memisahkan keempat sub bahan di atas pada masing-masing artikel panduan yang berbeda alasannya ialah kalau dibahas semuanya maka akan sangat panjang dan tidak mencukupi untuk 1 artikel. khusus untuk postingan kali ini , kita akan mempelajari tata nama senyawa anorganik.
1. Tata Nama Senyawa Anorganik ( Part I )
Oke pada postingan sub bahan pertama ini , kita akan berguru bagaimana caranya memperlihatkan nama pada suatu senyawa anorganik. senyawa anorganik itu apa ya kak ? senyawa anorganik merupakan suatu senyawa kimia yang tersusun dari atom-atom selain atom C,H,O dan biasanya senyawa anorganik ini sangat sulit diuraikan oleh kuman atau dekomposer. Contoh dari senyawa anorganik ini contohnya NaCl , KNO3 , HCl , H2SO4 dll . Di dalam penamaan senyawa anorganik ini , kita akan memperlihatkan nama pada suatu senyawa anorgnaik menurut kategori berikut ini .A. Tata Nama Senyawa Ion ( logam dengan non logam )
B. Tata Nama Senyawa Kovalen ( non logam dengan non logam )
C. Tata Nama Senyawa Ion Poliatomik
D. Tata Nama Senyawa Asam
E. Tata Nama Senyawa Basa
Sekarang mari kita masuk ke kategori yang pertama !
A .Tata Nama Senyawa Ion ( logam dengan non logam )
Sekarang kita akan berguru bagaimana caranya memperlihatkan nama pada suatu senyawa ion, yang mana senyawa ion ini tersusun dari unsur logam dan non logam. sebelum kita lanjutkan marilah kita ketahui dulu apa itu senyawa ion , senyawa ion merupakan senyawa kimia yang tersusun dari unsur logam dan non logam, serta senyawa ion ini berikatan dengan cara serah terima elektron yang mana unsur logam memperlihatkan elektron nya kepada unsur non logam sehingga menciptakan unsur logam menjadi bermuatan konkret ( kation ) sedangkan unsur non logam menjadi bermuatan negatif ( anion ).Untuk mempermudah kita di dalam penamaan senyawa ion ini , kita harus mengetahui dulu unsur mana yang bertindak sebagai kation dan unsur mana yang bertindak sebagai anion, unsur-unsur yang bertindak sebagai kation biasanya unsur dari jenis logam menyerupai unsur logam yang berada di gol I A ( kecuali Hidrogen ) , II A , III A ( kecuali boron ) ,IV A menyerupai timah dan timbal ,VA menyerupai antimony dan bismuth , VI A menyerupai polonium dan unsur logam golongan transisi. sedangkan unsur yang bertindak sebagai anion biasanya unsur dari jenis non logam menyerupai unsur yang berada di golongan VII A dan VI A.
Sebelum kita memulai memperlihatkan penamaan pada suatu senyawa ion , alangkah baiknya kita baca dulu beberapa hukum dari IUPAC mengenai hukum dalam memperlihatkan penamaan pada senyawa ion ini...
1.Unsur yang bertindak sebagai kation dari jenis logam harus diberikan nama sesuai dengan nama logam tersebut sedangkan unsur yang bertindak sebagai anion dari jenis non logam harus diberikan nama sesuai dengan nama non logam tersebut dan diberi akhiran -ida ( contohnya Klorin menjadi Klor + ida = klorida ).
2.Unsur yang bertindak sebagai kation dari jenis logam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu maka nomor bilangan oksidasinya harus dituliskan dalam bentuk angka romawi pada nama senyawanya ( contohnya Timbal(II)Klorida , Merkuri(I)Oksida ).
Rumus Penamaan = Nama logam (kation) + Nama Non Logam (anion) + ida
Contoh :
1. NaCl = Nama Logam ( kation ) + Nama Non Logam ( anion ) + ida
= Natrium ( Na ) + Klorin ( Cl ) + ida
= Natrium Klorida
2.LiF = Nama Logam ( kation ) + Nama Non Logam ( anion ) + ida
= Lithium ( Li ) + Flourin ( F ) + ida
= Lithium Flourida
3.KBr = Nama Logam ( kation ) + Nama Non Logam ( anion ) + ida
= Kalium ( K ) + Bromin ( Br ) + ida
= Kalium Bromida
4.AlI3 = Nama Logam ( kation ) + Nama Non Logam ( anion ) + ida
= Alumunium ( Al ) + Iodin ( I ) + ida
= Alumunium Iodida
5.CaO = Nama Logam ( kation ) + Nama Non Logam ( anion ) + ida
= Kalsium ( Ca ) + Oksigen ( O2 ) + ida
= Kalsium Oksida
6.BaS = Nama Logam ( kation ) + Nama Non Logam ( anion ) + ida
= Barium ( Ba ) + Sulfur ( S ) + ida
= Barium Sulfida
7.NaN3 = Nama Logam ( kation ) + Nama Non Logam ( anion ) + ida
= Natrium ( Na ) + Nitrogen ( N ) + ida
= Natrium Nitrida
8.K3P = Nama Logam ( kation ) + Nama Non Logam ( anion ) + ida
= Kalium ( K ) + Phospor ( P ) + ida
= Kalium Phospida
9.SnCl2 = Karena timah ( Sn ) mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu maka
rumus penamaanya menjadi menyerupai ini
= Nama Logam ( kation ) + Bilangan Oksidasi ( Angka Romawi ) +
Nama Non Logam (anion ) + ida
= Timah ( Sn ) + Sn2+ + 2 Cl- = +2 + Klorin ( Cl ) + ida
= Timah(II)Klorida
10.SnCl4 = Nama Logam ( kation ) + Bilangan Oksidasi ( Angka Romawi ) + Nama
Non Logam ( anion ) + ida
= Timah ( Sn ) + Sn4+ + 4 Cl- = +4 + Klorin ( Cl ) + ida
= Timah(IV)Klorida
11.PbCl2 = Nama Logam ( kation ) + Bilangan Oksidasi ( Angka Romawi ) + Nama
Non Logam ( anion ) + ida
= Timbal ( Pb ) + Pb2+ + 2 Cl- = +2 + Klorin ( Cl ) + ida
= Timbal(II)Klorida
Perlu teman ingat bahwa logam yang terletak pada golongan transisi ( IB - VIIIB ) harus dituliskan nomor biloksnya alasannya ialah pada umumnya logam golongan transisi mempunyai jumlah biloks lebih dari satu.
12.Fe2O3 = Nama Logam ( kation ) + Bilangan Oksidasi ( Angka Romawi ) + Nama
Non Logam ( anion ) + ida
= Besi ( Fe ) + 2 Fe3+ + 3 O2- = +3 + oksigen ( O ) + ida
= Besi(III)Oksida
13.CuO = Nama Logam ( kation ) + Bilangan Oksidasi ( Angka Romawi ) + Nama
Non Logam ( anion ) + ida
= Tembaga ( Cu ) + Cu2+ + O2- = +2 + oksigen ( O ) + ida
= Tembaga(II)Oksida
14.CoO = Nama Logam ( kation ) + Bilangan Oksidasi ( Angka Romawi ) + Nama
Non Logam ( anion ) + ida
= Kobalt ( Co ) + Co2+ + O2- = +2 + oksigen ( O ) + ida
= Kobalt(II)Oksida
15.AgCl = Nama Logam ( kation ) + Bilangan Oksidasi ( Angka Romawi ) + Nama
Non Logam ( anion ) + ida
= Perak ( Ag ) + Ag+ + Cl- = +1 + Klorin ( Cl ) + ida
= Perak(I)Klorida
Bagaimana teman ? sudah pahamkan bagaimana caranya memperlihatkan nama pada suatu senyawa ion ? saya harap teman sanggup paham alasannya ialah untuk memperlihatkan nama pada suatu senyawa ion itu kita tinggal memperlihatkan nama kation sesuai dengan nama logamnya dan nama anionya sesuai denga nama non logamnya dan diberi akhiran -ida.
B.Tata Nama Senyawa Kovalen
Ok, kini kita masuk ke kategori kedua yaitu tata nama senyawa kovalen. senyawa kovalen berbeda dengan senyawa ion, kalau senyawa ion disusun dari unsur logam dan non logam maka senyawa kovalen biasanya disusun dari unsur non logam dan non logam. cara memperlihatkan nama pada suatu senyawa kovalen itu tidak jauh berbeda dengan cara memperlihatkan nama pada senyawa ion, yaitu dengan memakai rumus penamaan berikut.Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion ( Non Logam ) + ida
Dalam penamaan senyawa kovalen, berlaku hukum "awalan yunani" untuk memperlihatkan jumlah atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu, contohnya begini, ada suatu senyawa kimia yang mempunyai rumus molekul PbCl2 , dalam hukum penamaan senyawa ion , senyawa ini dinamai dengan Timbal(II)Klorida, tetapi dalam hukum penamaaan senyawa kovalen, nama senyawa ini dinamai dengan Timbal Diklorida, diberi awalan "di" alasannya ialah terdapat 2 atom Cl di dalam senyawa tersebut, nah hal inilah yang dimaksud dengan "awalan yunani " dan sekaligus menjadi pembeda antara hukum penamaan senyawa ion dengan senyawa kovalen.
Berikut ini pola dari awalan yunani
mono = 1
di = 2
tri = 3
tetra = 4
penta = 5
heksa = 6
hepta = 7
okta = 8
nona = 9
deka = 10
Oke kini mari kita berguru cara memperlihatkan nama pada senyawa kovalen ....
1.CCl4 = Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion ( Non
Logam ) + ida
= Karbon ( C ) + 4 ( tetra ) + Klorin ( Cl ) + ida
= Karbon klorida ? ( salah !! ) Karbon(IV)Klorida ? ( masih salah !! )
= Karbon Tetraklorida ? ( mantap !! teman benar !!! )
Sebelum kita lanjutkan, mari kita bahas dulu duduk masalah penamaan senyawa diatas...kenapa dibentuk tetraklorida ? menyerupai yang sudah kita pelajari sebelumnya bahwa pada hukum penamaan senyawa kovalen menurut hukum IUPAC , "harus dipakai awalan yunani untuk menerangkan jumlah atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu"pada pola soal di atas jumlah atom klornya terdiri dari 4 buah maka harus ditulis dengan nama "tetra", kemudian kenapa karbonya tidak ditulis dengan nama "Mono" ? kan karbonya ada satu kak ? nah , pertanyaan yang manis , khusus untuk kation , penggunaan "awalan yunani dipakai kalau jumlah atomnya lebih dari satu " , sedangkan pada anion penggunaan awalan yunani diwajibkan meskipun jumlah atomnya hanya satu..!
Supaya lebih terperinci , kini mari kita lanjutkan membahas pola soal berikutnya....
2.PCl5 = Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion
( Non Logam ) + ida
= Phospor ( P ) + 5 ( Penta ) + Klorin ( Cl ) + ida
= Phospor Klorida ? ( Salllahhh ! )
= Monophospor Klorida ? ( masih sallahhh ! )
= Phospor Pentaklorida !! ( mantab !! kau benar !! )
3.CO = Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion
( Non Logam ) + ida
= Karbon ( C ) + 1 ( Mono ) + Oksigen ( O ) + ida
= Monokarbon Monoksida ? ( tektokk!!! Salah !! )
= Karbon Monoksida ? ( mantab !! )
4.N2O5 = Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion
( Non Logam ) + ida
= Nitrogen ( N ) + 5 ( Penta ) + Oksigen ( O ) + ida
= Nitrogen Pentaoksida ? ( salahhh !! )
= Dinitrogen Pentaoksida ? benar ! ingat ya sob kation gres diberi awalan
yunani jika jumlah atomnya lebih dari satu !!
5.Cl2O7 = Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion
( Non Logam ) + ida
= Kloro ( Cl ) + 7 ( Hepta ) + Oksigen ( O ) + ida
= Makara senyawa ini namanya Dikloro Heptaoksida ya kak ? Ya kau Pinter !
6.SF6 = Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion
( Non Logam ) + ida
= Sulfur ( S ) + 6 ( Heksa ) + Flourin ( F ) + ida
= Sulfur Heksaflourida
7.BF3 = Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion
( Non Logam ) + ida
= Boron ( B ) + 3 ( Tri ) + Flourin ( F ) + ida
= Boron Triflourida
8.NO2 = Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion
( Non Logam ) + ida
= Nitrogen ( N ) + 2 ( di ) + Oksigen ( O ) + ida
= Nitrogen Dioksida
9.CF4 = Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion
( Non Logam ) + ida
= Karbon ( C ) + 4 ( Tetra ) + Flourin ( F ) + ida
= Karbon Tetraflourida
10.CO2 = Nama Kation ( Non Logam ) + Awalan Yunani + Nama Anion
( Non Logam ) + ida
= Karbon ( C ) + 2 ( di ) + Oksigen ( O ) + ida
= Karbon Dioksida
Pengecualian untuk atom H
Hal yang sangat disayangkan teman , semua hukum di atas tidak berlaku untuk senyawa kovalen yang mengandung atom H alasannya ialah khusus penamaan senyawa kovalen yang mengandung atom H itu memakai penamaan yang tidak sistematis contohnya :
NH3 = Ammonia
CH4 = Metana
B2H6 = Diboran
SiH4 = Silan
PH3 = Phospin
H2S = Hidrogen Sulfida
Ya mungkin teman sedikit pusing dan kebingungan dengan hukum penamaan senyawa kovalen yang mengandung atom H ini, tetapi bagaimanapun juga kita wajib mempelajarinya.
Ok jadi kesimpulanya pada tata nama senyawa kovalen ini penggunaan akhiran -ida tetap dipakai pada unsur anionya serta awalan yunani juga dipakai pada kation dan anionya tetapi pada kation, penggunaan awalan yunani dipakai kalau jumlah atomnya lebih dari satu.
Bersambung Ke Part II
Sumber http://www.panduankimia.net
Post a Comment for "Tata Nama Senyawa Anorganik : Tata Nama Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen"