Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sifat Koligatif Larutan : Klarifikasi Mengenai Penurunan Tekanan Uap Dan Trik Mencari Derajat Ionisasi Dan Nilai N ( Jumlah Ion )

uap yang kelihatanya panas keluar dari tangki minyak motor  Sifat Koligatif Larutan : Penjelasan Mengenai Penurunan Tekanan Uap Dan Trik Mencari Derajat Ionisasi Dan Nilai n ( Jumlah Ion )

 E. Penurunan Tekanan Uap

Pernakah sobat melihat uap-uap yang kelihatanya panas keluar dari tangki minyak motor ? nah , uap-uap panas tersebut bahwasanya merupakan minyak motor itu sendiri , minyak motor yang umumnya kita kenal dengan sebutan premium merupakan salah satu materi kimia yang sangat gampang menguap ( Volatile ) bahkan di dalam suhu kamar sekalipun ( 25°C ).

Karena premium merupakan salah satu senyawa kimia yang bersifat sangat gampang menguap , maka sanggup dipastikan senyawa ini mempunyai tekanan uap yang cukup tinggi.

Lalu kini pertanyaanya , apakah yang terjadi bila senyawa yang bersifat non volatile ( tidak gampang menguap ) dilarutkan ke dalam pelarut menyerupai air , benzena yang merupakan senyawa yang bersifat volatile ? apakah pelarut tersebut akan makin gampang menguap ? atau pelarut tersebut akan makin sulit menguap ?

Ya , tanggapan yang paling sempurna yakni pelarut tersebut akan semakin sulit untuk menguap lantaran didalamnya terdapat zat yang bersifat non volatile , sehingga molekul-molekul pelarut geraknya akan dihalang-halangi oleh zat terlarut yang bersifat non volatile tersebut.

Dan itulah sebabnya mengapa air bahari yang terdapat pada bahari mati tidak akan pernah habis lantaran di dalamnya terdapat senyawa garam yang bersifat non volatile sehingga menyebabkan air bahari akan semakin sulit untuk menguap.

Peristiwa semakin sulitnya molekul pelarut untuk menguap lantaran adanya zat terlarut yang bersifat non volatile di dalamnya lazim kita sebut sebgai penurunan tekanan uap pelarut.

Ketika zat yang bersifat non volatile dilarutkan ke dalam pelarut yang bersifat volatile, maka pelarut tersebut akan mengalami penurunan tekanan uap, dan juga akan mengalami penurunan intensitas penguapan, semakin besar zat yang dilarutkan , maka semakin besar pulalah penurunan tekanan uapnya dan semakin berkurang juga intensitas penguapan dari pelarut.

Koentjinya : Zat terlarut ( Non Volatile ) yang dilarutkan ke dalam pelarut ( Volatile ) ? menyebabkan pelarutnya mengalami penurunan tekanan uap ? kesannya intensitas penguapan berkurang

Adapun rumus yang kita gunakan untuk mencari penurunan tekanan uap pelarut yakni sebagai berikut :

P = P° - Pt

Rumus untuk mencari tekanan uap larutan

Pt = Xt . P°

Xt = nt / nt + np

Ket : P° = tekanan uap murni pelarut ( tetapan )

         P = tekanan uap pelarut

         Pt = tekanan uap larutan

        Xt = fraksi mol zat terlarut

         nt = mol larutan

         np = mol pelarut

kini mari kita masuk ke teladan soal….

1. Pada suhu 25°C , air mempunyai tekanan uap murni sebesar 25 mm/Hg . hitunglah tekanan uap air sesudah didalamnya dilarutkan glukosa sebanyak 36 % ! ( Mr glukosa = 180 )

Jawab : diketahui pada soal tekanan uap murni air yakni sebesar 25 mm/Hg , dan yang ditanyakan yakni berapakah tekanan uapnya sesudah dilarutkan glukosa sebanyak 36 % , maka untuk mencari tekanan uap dari air ( pelarut ) , kita sanggup gunakan rumus di bawah ini :

Pair = P° - Pt

Pertama , kita cari dulu tekanan uap dari larutan glukosa dengan memakai rumus :

Pt = Xt . P°

Xt ( Fraksi Mol Glukosa ) = nt / nt + np

nt = Mol Glukosa

np = Mol Air


Kita cari dulu fraksi mol dari glukosa…


Mol glukosa ( nt ) = gr/Mr = 36 / 180 = 0,2 Mol

Mol air ( np ) = gr/Mr = 64/18 = 3,5 Mol

Xt = nt / nt + np

    = 0,2 / 3,5 + 0,2

    = 0,2 / 3,7

    = 0,054

Maka tekanan uap dari larutan gula yakni …..

Pt = Xt . P°

    = 0,054 . 25

    = 1,35 atm

Kedua , untuk mencari tekanan uap air sesudah dilarutkan gula maka kita sanggup gunakan rumus berikut ini…

Pair = P° - Pt

       = 25 – 1,35

       = 23,65 atm

Maka sanggup dipastikan tekanan uap air berkurang dari 25 mm/Hg menjadi 23,65 mm/Hg sesudah dilarutkan gula.

Bagaimana sobat ? sudah pahamkan bagaimana caranya mencari penurunan tekanan uap dari suatu pelarut ? ok , kalau sobat sudah paham maka mari kita lanjutkan ke sub materi ke enam…

F. Trik Mencari Nilai Derajat Ionisasi dan Nilai n ( Jumlah Ion )

Di dalam menuntaskan soal yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan , mungkin kita pernah menemui soal yang menanyakan berapakah besar derajat ionisasi atau berapakah jumlah ion dari suatu zat terlarut . lantas , apakah sobat merasa kebingungan di ketika menjumpai soal menyerupai itu ? jikalau iya , jangan khawatir , aku mempunyai sejenis “ trik khusus “ yang sanggup memudahkan sobat di ketika menjawab soal menyerupai di atas , trik ini bahwasanya hanyalah sekadar alternatif rumus yang aku coba cari – cari sendiri dan ternyata hasilnya selalu sempurna , sobat boleh memakai trik ini di ketika sobat merasa kesulitan di dalam mencari nilai derajat ionisasi dan nilai n.

Untuk menunjukan kemustajaban dari trik yang aku buat , kini mari kita eksklusif masuk ke teladan soal ….

1. Dilarutkan garam CaCO3 sebanyak 20 gr ke dalam 500 ml air. Ternyata sesudah garam tersebut dilarutkan , titik beku air mengalami penurunan dari 0°C menjadi -0,8184°C , maka hitunglah derajat ionisasi yang dimiliki oleh garam CaCO3 ! ( kf = 1,86 Mr CaCO3 = 100 )

Jawab : Senyawa CaCO3 merupakan senyawa elektrolit lemah , sehingga rumus yang kita gunakan untuk mencari penurunan titik beku dari air yakni sebagai berikut :

DTf = m . kf . 1 + ( n – 1 ) . a

Dik : DTf = 0,8184

            m = gr/Mr x 1000/p

                = 20/100 x 1000/500

                = 0,4 molal

              n = 2 ( ion Ca dan ion CO3 )

              a = ?

Sekarang kita gunakan “The Trick” untuk mencari derajat ionisasinya…

DTf = m . kf . 1 + ( n – 1 ) . a

0,8184 = 0,4 . 1,86 . 1 + ( 2 – 1 ) . a

0,8184 = 0,744 . 1 + (1) . a

0,8184 = 0,744 . 1 + a

0.8184/0,744 = 1 + a

1,1 = 1 + a

a = 1,1 -1 = 0,1 ( 10 % )

Makara derajat ionisasi yang dimiliki oleh garam CaCO3 yakni sebesar 0,1 atau 10 %

2. Larutan 2 molal asam lemah XP3 menyebabkan naiknya titik didih air dari 100°C menjadi 103,38°C , maka hitunglah derajat ionisasi yang dimiliki oleh asam lemah tersebut ! ( kb = 0,52 )

Jawab : asam lemah merupakan salah satu teladan senyawa elektrolit lemah , sehingga untuk mencari kenaikan titik didihnya , kita gunakan rumus …

DTb = m . kb . 1 + ( n – 1 ) . a

Dik : DTb = 103,38 – 100 = 3,38°C

             m = 2 molal

              n = 4 ( ion X dan ion 3 ion P )

              a = ?

Sekarang kita gunakan “The Trick” untuk mencari derajat ionisasinya…

DTb = m . kb . 1 + ( n – 1 ) . a

3,38 = 2 . 0,52 . 1 + ( 4 – 1 ) . a

3,38 = 1,04 . 1 + (3) . a

3,38 = 1,04 . 1 + 3a

3,38/1,04 = 1 + 3a

3,25 = 1 + 3a

3a = 2,25

a = 2,25 / 3 = 0,75 ( 75 % )

Makara derajat ionisasi yang dimiliki oleh asam lemah XP3 yakni sebesar 0,75 atau 75 %

3. Dilarutkan garam X sebanyak 20 gr ke dalam 500 ml air. Ternyata sesudah garam tersebut dilarutkan , titik beku air mengalami penurunan dari 0°C menjadi -0,8184°C jikalau diketahui derajat ionisasi dari CaCO3 sebesar 0,1 ( 10 % ) , maka hitunglah jumlah ion yang dimiliki oleh garam X ! ( kf = 1,86 Mr X = 100 )

Jawab : Senyawa X merupakan senyawa elektrolit lemah , sehingga rumus yang kita gunakan untuk mencari penurunan titik beku dari air yakni sebagai berikut :

DTf = m . kf . 1 + ( n – 1 ) . a

Dik : DTf = 0,8184

       m = gr/Mr x 1000/p

          = 20/100 x 1000/500

          = 0,4 molal

       n = ?

       a = 0,1 ( 10 % )

Sekarang kita gunakan “The Trick” untuk mencari jumlah ion nya …

DTf = m . kf . 1 + ( n – 1 ) . a

0,8184 = 0,4 . 1,86 . 1 + ( n – 1 ) . 0,1

0,8184 = 0,744 . 1 + ( n - 1) . 0,1

0,8184 = 0,744 . 1 + 0,1 n – 0,1

0.8184/0,744 = 1 + 0,1 n – 0,1

1,1 = 1 + 0,1n - 0,1

1,1 = 0,1 n + 0,9

0,1 n = 0,2

n = 2

Makara jumlah ion yang dimiliki oleh garam X yakni sebanyak 2 buah ion

4. Larutan 2 molal asam lemah Y menyebabkan naiknya titik didih air dari 100°C menjadi 103,38°C , jikalau diketahui derajat ionisasi yang dimiliki oleh asam lemah tersebut sebesar 0,75 maka hitunglah jumlah ion yang dimiliki oleh asam lemah tersebut ! ( kb = 0,52 )

Jawab : asam lemah merupakan salah satu teladan senyawa elektrolit lemah , sehingga untuk mencari kenaikan titik didihnya , kita gunakan rumus …

DTb = m . kb . 1 + ( n – 1 ) . a

Dik : DTb = 103,38 – 100 = 3,38°C

             m = 2 molal

              n = ?

              a = 0,75 ( 75 % )

Sekarang kita gunakan “The Trick” untuk mencari jumlah ion nya …..

DTb = m . kb . 1 + ( n – 1 ) . a

3,38 = 2 . 0,52 . 1 + ( n – 1 ) . 0,75

3,38 = 1,04 . 1 + ( n -1 ) . 0,75

3,38 = 1,04 . 1 + 0,75 n – 0,75

3,38/1,04 = 1 + 0,75 n – 0,75

3,25 = 0,25 + 0,75 n

0,75 n = 3

n = 3 / 0,75 = 4

Makara jumlah ion yang dimiliki oleh asam lemah Y yakni sebanyak 4 buah ion.

Ok, demikianlah artikel panduan aku mengenai sifat koligatif larutan. biar panduan ini bermanfaat bagi sobat semua, bila rasanya panduan ini bermanfaat silahkan di share ke teman-teman yang lain, terima kasih dan salam Chemistry !!!



Sumber http://www.panduankimia.net

Post a Comment for "Sifat Koligatif Larutan : Klarifikasi Mengenai Penurunan Tekanan Uap Dan Trik Mencari Derajat Ionisasi Dan Nilai N ( Jumlah Ion )"