Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Zat Adiktif Dan Macam-Macam Jenis Zat Adiktif Beserta Contohnya

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara umum perihal pengertian zat adiktif, macam-macam zat adiktif, jenis-jenis zat adiktif dan pola zat adiktif dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat komplemen yang biasanya terdapat pada makanan, minuman, maupun obat–obatan. Pemakaian zat adiktif yang secara terus menerus akan mengakibatkan adiksi atau ketagihan.

Artinya, jikalau belum mengonsumsi materi jenis ini maka perasaan asing pada badan kita akan terjadi, seolah–olah ada sesuatu yang hilang. Perasaan demikian ditandai dengan gejala–gejala ringan, menyerupai mengantuk atau sakit kepala, tetapi sanggup juga mengalami gangguan berat, contohnya seluruh badan terasa sakit atau pikiran menjadi kacau.

Macam-macam Zat Adiktif

Zat adiktif yang akan dibahas di sini ialah zat yang mengakibatkan adiksi ringan. Efek adiksinya disebut imbas habituasi, yaitu imbas adiksi alasannya ialah kebiasaan. Contohnya, kopi, teh, rokok, dan alkohol.

a. Kopi dan teh

Kopi mengandung kafein yang sanggup menimbulkan rangsangan terhadap susunan saraf sentra (otak), sistem pernapasan, sistem pembuluh darah, dan janin. Jika minum kopi sebanyak 1 hingga 2 cangkir, badan terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak gampang lelah ataupun mengantuk.

Efek ini mengakibatkan orang sulit terlepas dari kebiasaan minum kopi. Pemakaian kafein secara berlebihan sanggup mengakibatkan luka pada lambung, kerusakan jantung, dan tekanan darah tinggi.

Selain kopi, teh juga mengandung kafein yang sanggup menimbulkan peningkatan kerja sistem saraf dan metabolisme dasar sehingga orang–orang yang mengalami hal semacam ini akan terasa gelisah dan insomnia (insomnia).
Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara umum perihal pengertian zat adiktif Pengertian Zat Adiktif dan Macam-macam Jenis Zat Adiktif beserta Contohnya
Gambar: Kopi

Penemuan Kopi

Tidak ada fakta yang berpengaruh mengenai inovasi biji kopi. Akan tetapi, sejarah mengambarkan pemanfaatan kopi semenjak delapan era sebelum Masehi. Suku Galla dari Habsyi (Etiopia) memakan kopi di dalam lemak binatang sebagai satu-satunya sumber gizi selama dalam kafilah.

Al Mukkah (Moccha) di bahari merah, satu-satunya pelabuhan ekspor kopi dunia selama seribu tahun. Penyebaran kopi dimulai secara ilegal alasannya ialah membawa tumbuhan kopi ke luar negara muslim dihentikan oleh pemerintahan Islam ketika itu.

Orang Belanda mencuri bibit kopi dari pelabuhan Moccha ke Sumatra dengan cara menempelkannya ke perut mereka, itu tanda babak Tanam Paksa Kopi di bawah kolonial dimulai. Perang sipil banyak meletus di Amerika Tengah akhir kebijakan kopi yang mematikan sumber ekonomi rakyat.

Di Jepang tidak ada yang namanya kopi ataupun coffee. Penemu kopi instan ialah seorang peneliti Jepang di Chicago, Satori Kato. Ueshima Coffee Company (UCC), sebuah perusahaan pencetus pengalengan kopi siap minum yang sekarang dijual umum .

b. Rokok

Rokok berasal dari daun tembakau yang dikeringkan, mengandung nikotin dan tar. Pada ketika seseorang menyalakan rokok akan dihasilkan gas CO, nikotin, dan tar yang berbahaya bagi si perokok itu sendiri dan orang sekitanrya sehingga akan menimbulkan bahaya primer dan bahaya sekunder.

Bahaya primer, yaitu ancaman yang mengancam perokok itu sendiri. Perokok menghisap asap rokok, lalu mengeluarkannya kembali, tetapi pada ketika dikeluarkan tidak semua asap rokok keluar melainkan ada yang terhisap masuk ke dalam tubuh.

Bahaya sekunder, yaitu ancaman untuk orang lain yang berada di sekitar perokok. Rokok yang terus menyala akan terus mengeluarkan asap yang secara tidak sengaja akan terhirup oleh orang–orang yang berada di sekitar perokok tersebut.

c. Alkohol

Alkohol sering disebut grain alkohol yang merupakan senyawa kimia dengan rumus molekul C2H5OH atau etanol. Sifat fisik materi ini ialah bening, tidak berwarna, gampang menguap, dan sanggup larut dalam air.

Alkohol sanggup diperoleh dengan cara fermentasi (peragian) oleh mikroorganisme ragi terhadap gula, sari buah, biji-bijian, madu, umbi-umbian, dan bahkan getah kaktus.

Penggolongan jenis alkohol menurut persentase etanol dalam suatu larutan. Misalnya, pada minuman ringan (soft drink) mengandung 4% etanol, bir mengandung 7%, anggur mengandung 12%, champagne mengandung 15%, brandy mengandung 40%, dan whiskey mengandung 60% etanol.

Alkohol termasuk stimulan sekaligus depresan. Pada penggunaan dengan jumlah tertentu, alkohol akan merangsang seseorang menjadi sangat bersemangat, lebih berani, menghilangkan rasa letih, dan merasa lebih bebas. Akibatnya, tingkah laris pengguna alkohol menjadi tidak terkendali, seenaknya, berbicara sendiri dan bertindak dengan bebas.

Penggunaan alkohol yang berlebihan sanggup mengakibatkan depresan, yaitu memperlambat acara tubuh, otot menjadi kendur, lemas, loyo, mengantuk, dan jadinya tertidur di mana saja tanpa sadar, bahkan sanggup menimbulkan kematian.

Alkohol juga sanggup menimbulkan kecanduan atau ketagihan (adiksi). Pada ketika tertentu, badan akan meminta untuk mengonsumsi alkohol lagi, yaitu ditandai dengan munculnya gejala-gejala sakit pada bagian-bagian badan tertentu. Hal ini mengakibatkan pemakaian dilakukan terus menerus. Tentu saja, hal itu akan menimbulkan kerusakan fisik dan psikis yang semakin parah.

Penyakit yang sering timbul pada seorang alcoholic (pecandu minuman beralkohol), yaitu kanker hati (sirosis hati); peradangan selaput lendir lambung; kanker mulut, tenggorokan dan esofagus; penurunan daya tahan terhadap penyakit; mengurangi nafsu makan; merusak otak dan sistem syaraf.

Pemanfaatan Alkohol dalam Dunia Medis

William Thomas Green Morton lahir di Cahrlton, Massachusetts, 1819. Pada ketika muda, ia mencar ilmu pada jurusan pembedahan gigi perguruan Baltomore. Tahun 1842, ia tetap membuka praktek dokter gigi. Pada tahun 1842 dan 1843, ia bekerja sama dengan Horace Wells.

Pada tanggal 30 September 1846, Morton mencoba penggunaan eter pada seorang pasien untuk membius dan mencabut giginya. Peristiwa tersebut berhasil. Kemudian, 16 Oktober 1846, Morton membius seorang pasien yang akan melaksanakan operasi tumor leher.

Dengan disaksikan sejumlah dokter dan mahasiswa kedokteran, pembiusan tersebut berhasil dengan sukses. Persitiwa tersebut merupakan kejadian yang sangat penting bagi bidang kedokteran.

Baca juga: Macam-macam Jenis Narkoba
Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Pengertian Zat Adiktif Dan Macam-Macam Jenis Zat Adiktif Beserta Contohnya"