Pengertian Rotasi Bulan Dan Fase-Fase Bulan (Purnama, Bulan Sabit, Bulan Mati Dan Bulan Baru)

Pengertian Rotasi Bulan

Rotasi bulan adalah perputaran bulan pada porosnya. Periode rotasi bulan sama dengan periode revolusi bumi. Sekali putaran bulan menempuh waktu 24 jam sedangkan untuk mengedari bumi, bulan membutuhkan waktu 27,3 hari.

Fase-fase Bulan

Mengapa bentuk bulan selalu berubah jikalau dilihat dari bumi? Perubahan fase bulan dikarenakan selama bulan bergerak mengelilingi bumi dalam waktu satu bulan akan memiliki sudut antara matahari, bulan, dan bumi yang selalu berubah.

Pada dikala bulan berada di antara bumi dan matahari, sisi bulan yang menghadap bumi akan gelap alasannya yaitu bulan lebih akrab ke matahari. Fase itu disebut bulan baru. Bagaimana jikalau bulan disebut kuartir awal?

Bulan di kuartir awal tampak menyerupai setengah cakram alasannya yaitu separuh bab bulan yang menghadap bumi menerima cahaya matahari. Mula-mula bulan tampak sabit tetapi usang kelamaan makin besar hingga setengah cakram yang sesungguhnya ¼ dari seluruh bola bulan.

Dari kuartir awal bulan menuju ke kuartir kedua yang sering kita sebut bulan purnama. Pada fase ini bulan bersinar paling jelas alasannya yaitu seluruh bab bulan yang menghadap bumi menerima cahaya matahari.

Setelah bulan purnama atau fase bulan kuartir kedua, menuju ke kuartir ketiga. Di mana pada fase ini bentuk bulan sama dengan bentuknya pada kuartir pertama, tetapi yang kelihatan setengah cakram bab bulan yang sebelahnya menghadap ke bumi.

Gambar: Fase Bulan

Dari kuartir ketiga bulan kembali baru. Pada fase ini bulan mengecil atau mati sehingga sering dikenal dengan bulan mati. Setelah bulan gres terbentuk, fase bulan akan kembali berulang.

Ada dua jenis bulan yang diakui oleh para jago astronomi:

1. Bulan Sinodis
Fase bulan gres 29,5 hari bulan gres (berikutnya)

2. Bulan Sideris
Periode orbit bulan sideris 27,5 hari. Di mana periode bulan sideris hampir dua hari lebih pendek daripada bulan sinodis.

Sumber https://www.berpendidikan.com