Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jumlah Anggota Bpupki Dan Suasana Pembentukan Bpupki Serta Sejarah Terbentuknya Bpupki Tahun 1945

Berikut ini yakni pembahasan perihal Persiapan Kemerdekaan Indonesia oleh BPUPKI dan PPKI, jelaskan pembentukan bpupki, jumlah anggota bpupki, jelaskan keanggotaan panitia perancang uud, jelaskan keanggotaan ppki, jelaskan suasana sidang ppki tanggal 18 agustus 1945, waktu pembentukan bpupki, alasan pembentukan bpupki, bagaimana suasana pembentukan bpupki.

Setelah kau mengetahui motivasi bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, bagaimana usaha-usaha para tokoh usaha Indonesia dalam mempersiapkan kemerdekaan? Tokoh-tokoh tersebut merumuskan konstitusi sebagai dasar negara.

Konstitusi yang pertama bagi negara Indonesia yakni Undang-Undang Dasar 1945. Namun sebelumnya, kau harus mengetahui dahulu perihal sejarah perumusan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi pertama Republik Indonesia.

Terbentuknya BPUPKI dan PPKI

Serangan-serangan akibat dari pihak Sekutu menciptakan satu per satu tempat yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang, jatuh kembali ke tangan Sekutu. Agar rakyat Indonesia memperlihatkan dukungan, Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Kaiso, pada 7 September 1944 di depan resepsi istimewa The Imperial Dies ke-85 memperlihatkan janjijanjinya berupa kemerdekaan kepada rakyat Indonesia, “the Japanese empire hereby announce the future independence of all Indonesiaan people.”

Agar usul itu menerima simpati dari rakyat, pemerintah pendudukan Jepang membolehkan pengibaran bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang.

Pada peringatan Pembangunan Djawa Baroe pada 1 Maret 1945 sempurna pada dikala kali pertama tentara Jepang mendarat di Hindia Belanda, pemerintah Jepang mengumumkan dua hal yang disangkanya akan menciptakan besar hati bangsa Indonesia yaitu sebagai berikut.
  1. Akan didirikan Dokuritsu Jyunnbi Coosakai yaitu tubuh untuk menyidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan.
  2. Akan memperluas pembicaraan perihal kemerdekaan yang sudah dijanjikan pada 7 September 1944.

Berdasarkan komitmen tersebut, pada 29 April 1945, bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito, pemerintah pendudukan Jepang mengumumkan dibentuknya tubuh khusus. Badan ini berjulukan Dokuritsu Jyunnbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Tugasnya adalah mempersiapkan rancangan konstitusi yang akan digunakan Indonesia yang akan dimerdekakan oleh Jepang. 

Keanggotaan BPUPKI

Panitia ini beranggotakan 62 orang, termasuk di dalamnya ketua dan wakil ketuanya. BPUPKI me laksanakan dua kali masa persidangan, yaitu sidang I pada 29 Mei 1945 hingga dengan 1 Juni 1945 dan sidang II mulai 10 hingga dengan 16 Juli 1945. Pada dikala itu tubuh penyelidik ialah sebagai berikut:
  • Ketua (Kaicoo) : Dr. K. R. T. Rajiman Wediodiningrat
  • Ketua Muda (Fuku Kaicoo) : Ichibangase
  • Ketua Muda (Fuku Kaicoo) : R. P. Soeroso

Enam puluh (60) orang anggota biasa bangsa Indonesia (tidak termasuk ketua dan ketua muda) menurut nomor tempat duduknya yakni sebagai berikut:
(1) Ir. Soekarno, (2) Moh. Yamin, (3) Dr. R. Kusumah Atmaja, (4) R. Abdulrahim Pratalykrama, (5) R. Aris, (6) K.H. Dewantara, (7) K. Bagus H. Hadikusuma, (8) M. P. H. Bintoro, (9) A.K. Moezakkir, (10) B. P. H. P. Poeroebojo, (11)R.A.A. Wiranatakoesoema, (12) Ir. R. Asharsoetdjo, (13) Oeji Tjiang Tjoei, (14) Drs. Moh. Hatta, (15) Oei Tjong Hauw, (16) H. Agoes Salim, (17) M.Soerarjo Kartohadikusumo, (18) R.M. Margono Djojohadikusumo (19) K. H. Abdul Halim, (20) K. H. Masjkoer, (21)R. Soedirman, (22) Prof. Dr. P. A. H. Djajadiningrat, (23) Prof. Dr. Soepomo, (24) Prof. Ir. Roesono, (25) Mr. R. P. Saragih, (26) Ny. Maria Ulfah Santosa, (27) RMT. A Soerjo, (28) R. Ruslan Wongsokusumo, (29) R. Soesanto Tirtoprodjo, (30) Ny. R. S. S. Soenarjo Mangunpoespito, (31) Dr. R. Boentaran Martoatmodjo, (32) Liem koen Hian, (33) Mr. J. Latuharhary, (34) Mr. R. Hindromartono, (35) R. Soekardjo, (36) Hadji Ah. Sanoesi, (37) A. M. Dasaad, (38) Mr. Tan Eng Hoa, (39) Ir. R. M. P. Soerachaman Tjokroadisoeryo (40) R. A. A. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, (41) K. R. M. T. H. Wongsonegoro, (42) Mr. A. Soebardjo, (43) Prof. Dr. R. Djenal Asiki Widjajakoesoemo, (44) Abikoesno Tjokroseojoso, (45) Parada Harahap, (46) Mr. R. M. Sartono, (47) K. H. M. Mansoer, (48) K. R. M. A. Sosrodiningrat, (49) Mr. R. Soewarndi, (50)K. H. A. Wachid Hasjim, (51) P. F. Dahler, (52) Dr. Soekiman, (53) Mr. K.R.M.T. Wongsonegoro, (54) R. Otto Iskandar Dinata, (55) A. Baswedan, (56) Abdul Kadir, (57) Dr. Samsi, (58) Mr. A. A. Maramis, (59) Mr. Samsoedin, (60) Mr. R. Sastromoeljono.
Agar lebih menarik pertolongan dan hati bangsa Indonesia, pemerintah tentara Jepang melakukan tindakan-tindakan populis (paham yang mengakui dan menjunjung tinggi hak, kearifan, dan keutamaan rakyat kecil) antara lain:
  1. Perkataan To-Indo yang berarti Hindia Belanda diganti dengan Kata Indonesia.
  2. Perkataan bahasa Melayu diganti dengan bahasa Indonesia.
  3. Perkataan Genzyuumin (penduduk asli/pribumi dalam bahasa Jepang) diganti dengan Indonesia Zin (orang Indonesia).
  4. Khusus hari Jumat, hukum jam kerja diubah menjadi setengah hari, tujuannya semoga umat muslim tidak terganggu dalam melakukan ibadah shalat Jumat.
Baca juga: Arti Penting dan Makna Proklamasi
Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Jumlah Anggota Bpupki Dan Suasana Pembentukan Bpupki Serta Sejarah Terbentuknya Bpupki Tahun 1945"