Contoh Puisi Cinta (Romantis) Dan Hikmah (Agama)
Rumah
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Kulihat dari cahya bulan di pekarangan
Serambiku kelam dan berudara sepi
Tidak ada suara, tiada pula bayangan
Kecuali sahabatku, semuanya pergi
Terkadang terasa perlunya ke rumah
Atau terasa perlunya tak pulang rumah
Bercerita dan berkaca pada hari-hari kupunya
Di rumahku besar sekali nubuha sebuah kisah
Terkadang terasa perlunya ke rumah
Atau terasa perlunya tak pulang rumah
Bercerita dan berkaca pada hari-hari kupunya
Di rumahku besar sekali nubuha sebuah kisah
Kalau saya datang terdengar bunyi berdetak tiba-tiba
Malu-malu hati sahabatku rupanya ikut bicara
Tanpa tekanan yang mendesak atau tinggi hati
Alangkah cintanya beliau padaku
Terkadang sebelum masuk rumah
Aku melihat ke atap dan bertanya-tanya
Adakah beliau di dalam, masihkah beliau cinta
Alangkah besar rasanya hidup, jikalau hatiku tak gelisah
Puisi Cinta |
Tuhanku Apatah Kekal?
Karya: Amir Hamzah
“Tuhanku, suka dan ria
Gelak dan senyum
Tepuk dan tari
Semuanya lenyap, silam sekali
Gelak bertukarkan duka
Suka bersalinkan ratap
Kasih beralih cinta
Cinta membawa wasangka ....
Junjunganku, apatah kekal
Apatah tetap
Apatah tak bersalin rupa
Apakah awet sepanjang masa ....
Bunga layu disinari matahari
Makhluk berangkat menepati janji
Hijau langit bertukar mendung
Gelombang reda di tepi pantai
Setangkai gagah beralih warna
Semerbak cempaka sekali hitung
Apatah lagi laguan kasih
Hilang semata tiada ketara ....
Tuhanku apatah kekal?
(Dalam Amir Hamzah Sebagai Manusia dan Penyair, 1996)
Baca juga: Ciri-ciri Umum Puisi
Post a Comment for "Contoh Puisi Cinta (Romantis) Dan Hikmah (Agama)"