Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Akhlak Pada Manusia

A. Sikap Terpuji (Akhlakul Karimah)


Akhlak terpuji ialah sikap atau sikap baik dari segi ucapan atau perbuatan yang sesuai dangan tuntunan pedoman Islam dan norma aturan yang berlaku.
Akhlak terpuji yakni tabiat yang baik, diwujudkan dalam bentuk sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai dengan pedoman islam. Akhlak terpuji yang ditujukan kepada Allah SWT berupa ibadah yang ikhlas, dan kepada Rasulullah SAW dengan mengikuti ajaran-ajarannya, serta kepada sesama insan dengan selalu bersikap baik kepada sesama. (AQIDAH AKHLAQ Ahmad Abid Al-Arif )
Akhlak terpuji yakni tabiat yang meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT dan juga dalam pandangan manusia.
Dari pengertian di atas sanggup disimpulkan tabiat terpuji yakni sikap atau perbuatan seorang muslim baik dari segi ucapan ataupun perbuatan yang tidak melanggar dari apa yang telah dicontohkan Rasulullah SAW dan ajaran-ajaran islam.

Contoh-Contoh Sikap Terpuji

  1. Amanah
    Amanah merupakan salah satu sifat terpuji yang di miliki oleh rasulullah SAW yang harus di rujukan oleh kita selaku umatnya. Sifat sanggup mendapatkan amanah yakni  menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya tanpa di lebih-lebihkan atau di kurangi.

  2. Shidiq 
    Shidiq juga merupakan salah satu sifat terpuji yang dimiliki Rasulullah SAW. Dalam kehidupan sehari-hari shidiq sanggup diartikan jujur. Seorang muslim harus bersikap jujur dalam setiap ucapan atau perbuatan, lantaran kejujuran merupakan salah satu kunci dari kesuksesan.

  3. Adil
    Adil yakni memperlihatkan setiap hak kepada pemiliknya tanpa pilih kasih atau membeda-bedakan.(Prof.DR. Ahmad Tafsir)
    Sebagai muslim yang baik dan bijaksana, kalau seorang muslim menjadi sebagai seorang pemimpin, maka hendaklah ia bersikap adil dan harus berupaya sekuat tenaga untuk selalu menegakkan keadilan kepada masyarakat atau orang yang beliau pimpin serta bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diamanahkan kepadanya sebagai seorang pemimpin.

  4. Memaafkan
    Sebagai seorang muslim kita harus menyadari bahwa siapa pun sebagai insan niscaya mengalami kesalahan dan kekhilafan lantaran kesalahan dan kekhilafan merupakan pecahan dari kesempurnaan wujud insan selama hidup didunia. Untuk itu, dalam menjalani kehidupan sehari-hari hendaknya kita selalu mempunyai jiwa yang lapang dan berhati besar sehingga gampang untuk memaafkan segala kesalahan dan kekhilafan yang dilakukan oleh saudara kita terhadap diri kita.

  5. Tolong-Menolong
    Tiada ada insan yang sanggup hidup bangun sendiri, tanpa memerlukan santunan orang lain walaupun setinggi apapun jabatan yang dimilikinya dan sekaya apapun harta yang dipunyainya. Setiap insan yang hidup di dunia ini niscaya membutuhkan pertolongan orang lain. Oleh lantaran itu islam sangat menganjurkan kepada umatnya semoga saling bersama-sama dengan sesama, baik berupa materi, tenaga atau pikiran.


  6. Kerja Keras
    Di dunia ini tidak ada kesuksesan tanpa adanya usaha, tidak ada yang bersifat bim salabim, hanya dengan membalikan telapak tangan, melaikan semuanya harus melalui proses alasannya yakni akhir dan itu merupakan sunnatullah. Kesuksesan sanggup diraih dengan cara berusaha dan bekerja keras. Karna sebenarnya Allah menyukai hambanya yang mau bersungguh-sungguh dalam mengerjakan segala amal kebaikan.
  7. Islah
    Yang dimaksud islakh di sini yakni perjuangan mendamaikan antara dua orang atau lebih yang bertengkar atau bermusuhan, atau mendamaikan dari hal-hal yang sanggup mengakibatkan peperangan dan permusuhan.
    Islam diturunkan oleh Allah sebagai rahmatan lil ‘alamin bagi seluruh alam. Untuk itu siapa pun insan yang mengaku sebagai muslim harus selalu berusaha memancarkan rahmat, salah satunya yakni  dapat mendamaikan seorang insan yang sedang bertikai atau bermusuhan. lantaran dengan perdamaian itu akan lahir kesadaran akan hidup. Dengan kesadaran ia akan mengakui segala kekhilafan dan kealpaan yang beliau lakukan.
  8. Silaturrahim
    Istilah silaturrahim tersusun dari kata sillah (menyambung) dan rahimi (tali persaudaraan). Adapun maksudnya yakni perjuangan untuk menyambung, mengikat, dan menjalin kasih sayang atau tali persaudaraan antara sesama insan khususnya masyarakat muslim,. semua insan di muka bumi ini pada hakekatnya yakni saudara. Maka kita sebagai umat islam harus bisa dan bisa menjalin tali silaturrahim semoga terciptanya tali persaudaraan yang berpengaruh antar sesama muslim.


B. Sikap Tercela (Akhlaqul Madzmumah)


Sikap Tercela atau Akhlaqul Madzmumah disebut juga dangan istilah akhlaqus sayyi’ah, artinya sikap dan prilaku yang tidak boleh dan tidak disukai oleh allah SWT atau tidak sesuai dangan syari’at yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Untuk itu sikap dan prilaku semacam ini harus di tinggalkan oleh siapa pun yang ingin menjadi umat Nabi Muhammad SAW.
Perilaku tercela yakni suatu perbuatan yang jelek yang dilakukan oleh insan dan hukumnya haram bagi insan yang melaksanakan perbuatan tersebut lantaran sanggup merusak hubunganya dengan Rabbinya maupun sesama manusia. Selain merusak para pelaku perbuatan tercela mendapatkan dosa dan akan mendapatkan azab dari Allah SWT.kelak nanti di kehidupan akhirat.

prilaku tercela yakni sikap dan perbuatan seorang muslim yang tidak sesuai dengan norma-norma dalam pedoman islam, baik dari segi ucapan atau perbuatannya.


Di dalam kehidupan ini berbagai kita menjumpai sikap tercela diantaranya  adalah sebagai berikut:

  1. Ghibah
    Ghibah berdasarkan bahasa artinya umpat atau pergunjingan. Sedangkan berdasarkan istilah ghibah yakni menyebut atau memperkatakan perihal perihal keburukan seseorang dikala seseorang itu tidak hadir lantaran beliau tidak menyukai atau membencinya, seandainya perkataan tersebut hingga kepadanya. 

  2. Riya
    Riya secara bahasa artinya menampakan atau memperlihatkan. Sedangkan berdasarkan istilah yang dimaksud dengan riya yakni menampakan atau memperlihatkan amal perbuatan supaya mendapatkan kebanggaan dari orang lain. Riya ini sanggup disebut syirik ashghar (syirik kecil), lantaran memperlihatkan atau mencari sesuatu bukan kepada Allah SWT.

  3. Ujub
    Yang dimaksud dengan ujub yakni perasan gembira yang berlebih-lebihan atas segala kemampuan dan kekayaan yang dimilikinya serta merasa bahwa semua itu semata-mata prestasi dari hasil kerja keras yang telah dilakukannya. (Ridwan Asy-syirbaani: Membentuk Pribadi Lebih Islam)

  4. Takabur
    Takabur secara bahasa artinya membesarkan diri atau menganggap dirinya lebihbaik  dibandingkan dengan orang lain. Sedangkan berdasarkan istilah takabur yakni suatu sikap mental seorang insan yang menganggap rendah atau jelek  orang lain sementara ia menganggap dirinya sendiri tinggi dan mulia. 

  5. Namimah
    Menurut bahasa namimah artinya tabrak domba. Sedangkan berdasarkan istilah namimah yakni memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak kekerabatan baik kedua orang tersebut. Namimah tidak boleh lantaran akan merusak kekerabatan persaudaraan. Apabila terjadi putusnya kekerabatan persaudaraan, maka akan mengakibatkan hal-hal  negatif, baik yang pribadi maupun tidak pribadi terhadap sesama insan lainnya. 

  6. Tamak
    Tamak berdasarkan bahasa artinya berlebih-lebihan. Sedangkan berdasarkan istilah thama’ yakni suatu sikap untuk mempunyai  atau menguasai hal-hal yang bersifat duniawi secara berlebih-lebihan dan tidak mau bersedekah, infak, atau zakat.

  7. Mubadzir
    Mubadzir yakni sikap mempergunakan segala nikmat dari Allah SWT. secara berlebih-lebihan atau melampaui batas dengan tidak mempertimbangkan kadar kecukupan sehingga mengakibatkan kesia-siaan.
    Perbuatan  mubadzir tidak boleh didalam agama islam lantaran mengandung unsur sia-sia terhadap suatu nikmat yang diberikan Allah SWT sehingga bisa dikatakan kufur nikmat. Semua nikmat yang telah diberikan Allah SWT kelak akan dimintai pertanggung jawabannya. Maka untuk itu segala kenikmatan yang diberikan Allah SWT kepada kita, harus di syukuri dan dipergunakan secara efektif dan efisien.

  8. Su’udzhon
    Su’udzhon artinya berburuk sangka. Sikap jelek sangka ini sangat di larang dalam islam dan harus di jauhi, karna akan merusak hati dan kepribadian seorang muslim dalam kehidupan bermasyarakat.

  9. Bakhil
    Secara bahasa bakhil diartikan kikir. Sedangkan berdasarkan istilah bakhil yakni suatu sikap mental yang enggan mengeluarkan harta atau lainnya kepada orang lain yang membutuhkannya, sementara orang tersebut  cukup  atau berlebihan harta. 


Demikaian artikel kami tentang Akhlak Pada Manusia, semoga kita bisa menjalankan segala perintah dan menjauhi segala perbuatan yang tidak boleh oleh yang kuasa Allah SWT. Sehingga kita bisa mempunyai tabiat yang terpuji. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan pada artikel ini. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Baca juga :



Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Akhlak Pada Manusia"