Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sistem Saraf Manusia


Sistem yang berarti suatu rantai yang akan saling berkaitan untuk menjalankan suatu tujuan. Sistem yang saling terhubung di tubuh kita, mengatur acara tubuh kita, sistem itu sanggup kita sebut juga sebagai sistem koordinasi.

Pernahkan ketika engkau terjatuh ketika kaki tersandung batu? Apa yang engkau lakukan sesudahnya? Ya, kita niscaya akan merasa sakit, dan mungkin sanggup saja menangis. Lain hal nya ketika kita menonton program hiburan, apa yang akan engkau lakukan? Ya, tentu siapapun yang menonton jikalau beliau normal maka akan tersenyum atau bahkan tertawa terbahak-bahak. Nah, sistem yang mengatur kita terasa sakit maupun teratawa kita sebut sebagai sistem koordinasi.

Baca juga : Sistem Ekskresi Manusia

Sistem koordinasi sendiri nanti akan dibagi menjadi sistem indra, sistem saraf, dan sistem hormon. Secara singkatnya, sistem indra ialah reseptornya baik itu pengecap, pembau, pendengar, penglihat, pengrasa, yang akan meneruskan rangsangan ke kepingan dari sistem saraf. Namun bukan berarti di sistem indra tidak ada saraf ya. Selanjutnya sistem saraf, ialah menyerupai otak dan sel-sel saraf yang mendapatkan rangsangan dan yang nnantinya akan mempersembahkan perintah terhadap tubuh kita. Yang terahir ialah sistem hormone, kerjanya sama dengan sistem saraf, namun tidak sama sedikit di kepingan bahwa hormone bekerja lambat.
Artikel Penunjang : Pengertian danFungsi Hormon Pada ManusiaBaca juga : Sistem Peredaran Darah Manusia
Pada peluang kali ini, akan kita bahas terkena sistem saraf, tentu sistem saraf pada manusia.
Sistem saraf berdasarkan definisi menyerupai yang tadi kita bahas, secara fungsi sendiri sistem saraf sangat diharapkan oleh tubuh kita. Berdasarkan kerja sistem saraf yang dimulai dari rangsangan yang masuk, kemudian dikirim ke sentra sistem saraf yaitu di otak, kemudian eksklusif dikirimkan ke sel saraf lain yang akan menanggapi hal tersebut, dan ahirnya otak memerintahkan alat tubuh kita untuk bergerak. Dari kerjanya, kita sanggup ketahui beberapa fungsi sistem saraf, yaitu sebagai pengontrol tubuh kita.
Fungsi sistem saraf, sebagai diberikut :
  1. Mengatur organ-organ tubuh
  2. Menerima rangsangan dari lingkungan
  3. Mengendalikan dan mempersembahkan reaksi terhadap rangsangan yang hadir.

Penyusun sel saraf sndiri yang utama ada tiga. Akson, tubuh sel dan dendrit. Tiga kepingan tadi kita kelompokan menjadi satu dan disebut neuron. Neuron berjumlah jutaan di dalam sistem saraf. Merupakan penyusun yang utama.

Baca juga : Perjalanan Impuls Saraf

Neuron berdasarkan strukturnya sendiri, sanggup dibedakan menjadi :
Neuron Unipolar : Neuron Bipolar, Neuron multipolar

Sedangkan berdasarkan cara kerjanya, di bagi menjadi dua :
  1. Sistem saraf sadar (Sistem saraf Somatik)
  2. Sistem saraf tidak sadar  (Sistem saraf otonom)

-          Sistem saraf simpatis
-          Sistem saraf parasimpatis
Dan berdasarkan letak dari keseluruhan saraf dibagi menjadi dua :
  • Susunan saraf pusat
Susunan Saraf Pusat (SSP) terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang atau medulla spinalis. Disini menjadi sangat penting menjaga SSP supaya kita sanggup mengontrol tubuh kita dengan baik. Karena kita tahu sistem ini ialah pengontrol tubuh, daerah menerima, menggambarkan, dan pengintegrasi serta menyampaikan  impuls saraf ke otot dan kelenjar.
  • Susunan saraf perifer/tepi
Artikel Penunjang : Pengertian, Fungsi, dan Bagian Bagian Otak Manusia
Susunan Saraf Perifer terdiri dari saraf kranial, spinal dan ganglia. Saraf ini akan berafiliasi dengan otak, sementara saraf spinal akan berafiliasi dengan spinalis, medulla spinalis. Ciri khas nya ialah sel-sel dan serabut sarafnya terletak di luar otak dan medulla spinalis, ialah penghubung kepingan tubuh lainnya.

Baca juga : Perbedaan Gerak Biasa dan Gerak Refleks

Ada dua tipe sel saraf pada susunan saraf perifer :
  1. Aferen, yang mendapatkan impuls/saraf.
  2. Eferen, yang mengantarkan ke efektor.

Sedangkan untuk gangguan nya kita akan bahas sedikit ya. Ada beberapa gangguan saraf yang sering terjadi, paling sering terjadi lantaran pasokan darah yang tidak memenuhi atau tidak mencapai ke sistem saraf.

  • Mononeuropati – Gangguan di saraf perifer (tepi) tunggal akhir trauma, tekanan, atau gangguan suplai darah. misal di sini sanggup juga terjadi lantaran gangguan sistemik, menyerupai diabetes mellitus, atau penyakit gangguan perdarahan menyerupai vaskulitis.

  • Polineuropati, gangguan dari beberapa saraf perifer yang disebabkan oleh proses peradangan, toksik, atau metabolic, yang menjadikan terganggunya teladan difus, distal, dan simetris (sama) yang biasanya terkena kepingan tungkai kaki gres ke lengan.


Itu ialah kepingan besar dari gangguan yang terjadi pada saraf manusia. Yang memang paling besar kemungkinan penyebabnya ialah akhir kerusakan pada kepingan perdarahan (vaskularisasinya).

Yup, karenanya selesai juga pembahasan terkena sistem saraf kita. Meskipun tidak terlalu mendalam, namun semoga sanggup berkhasiat untuk pembaca.

Daftar pustaka
  • Mikrajuddi, Dkk.2003.  IPA TERPADU SMP dan MTs Jilid 3A untuk Kelas IX Semester 1.Jakarta:Erlangga
  • Satyguagara.2010.ILMU BEDAH SARAF SATYANEGARA.Jakarta : PT Gramedia pustaka utama
  • Ginsberg, Lionel.2007.Lecture Notes : Neurology.Jakarta:Erlangga
  • Muttaqin, Arif.2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.Jakarta: Salemba Medika


Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Sistem Saraf Manusia"