Perjalanan Impuls Saraf

Baiklah teman dekat, pada postingan kali ini kita akan mengulas wacana Perjalanan Impuls Saraf

Impuls sanggup dikatakan sebagai “aliran listrik” yang merambat pada serabut saraf. Jika sebuah serabut saraf tidak menghantarkan impuls, dikatakan bahwa serabut saraf tersebut dalam keadaan istirahat. Impuls sanggup dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.

Impuls melalui sel saraf

Impuls sanggup mengalir melalui serabut saraf alasannya yakni memiliki perbedaan potensial listrik antara bab luar dan bab dalam serabut saraf [baca : Sistem Saraf Manusia]. Pada ketika sel saraf istirahat, bab dalam serabut saraf bermuatan negatif, kira-kira -60 mV, sedangkan bab luarnya bermuatan positif. Keadaan muatan listrik tersebut didiberi nama potensial istirahat, sedangkan membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi.

Perubahan muatan dalam neuron selama penjalaran impuls (http://people.eku.edu/ritchisong/301images/Neuron_action_potential.jpg)

Jika sebuah impuls bergerak (merambat) melalui sebuah akson [baca : Pengertian dan Jenis Sel Saraf (Neuron)], dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam impuls menjadi positif, kira-kira +60 mV, dan muatan sebelah luarnya akan menjadi negatif. Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan dengan impuls disebut potensial kerja. Pada ketika ini terjadi depolarisasi pada selaput membran akson. Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf bersamaan dengan merambatnya impuls. Akibatnya, muatan negatif di sebelah luar membran merambat sepanjang serabut saraf.

Perjalaran impuls melalui saraf

Mekanisme jalannya impuls melalui saraf (tidak sama dengan gambar): (1) neuron istirahat (2) stimulus didiberikan, menjadikan impuls (3) impuls bergerak sebagai fatwa listrik (4) stimulus kedua didiberikan (5) kedua impuls yang berjarak tertentu berjalan sepanjang akson.

Apabila impuls sudah lewat, maka sementara waktu serabut saraf tidak sanggup dilalui oleh impuls alasannya yakni terjadi potensial kerja menjadi potensial istirahat. Agar sanggup berfungsi kembali, diharapkan waktu kira-kira 1/1000 hingga 1/500 detik untuk pemulihan.

Kecepatan impuls merambat tidak sama-beda pada setiap spesies. Pada mamalia tertentu, rambatan impuls sanggup mencapai 100 meter per detik, sedangkan pada binatang tingkat rendah mungkin spesialuntuk sekitar 0,5 meter per detik. Faktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan ini yakni : (1) selaput mielin, dan (2) diameter serabut saraf. Pada serabut saraf yang memiliki mielin, depolarisasi spesialuntuk terjadi pada nodus ranvier sehingga terjadi lompatan potensial kerja, sehingga impuls saraf akan merambat lebih cepat. Semakin besar diameter serabut saraf pun akan mempercepat rambatan impuls saraf [baca : Perbedaan Gerak Biasa dan Gerak Refleks].

Impuls melalui sinapsis

Sinapsis yakni titik temu antara ujung neurit (akson) dari satu neuron dengan ujung dendrit dari neuron lainnya. Setiap ujung neurit membengkak membentuk bonggol yang sidebut bonggol sinapsis (synaptic knob). Pada bonggol sinapsis terdapat mitokondria dan gelembung-gelembung sinapsis. Gelembung-gelembung sinapsis tersebut meliputi zat kimia neurotransmitter yang berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke saraf lainnya. Ada banyak sekali macam neurotransmitter, antara lain asetilkolin yang terdapat pada sinapsis seluruh tubuh, noradrenalin yang terdapat pada sistem saraf simpatis, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. [Baca juga : Pengertian, Bagian Telinga dan Fungsinya]

Penjalaran impuls melalui sinapsis, terlihat gelembung sinapsis (vesicles) yang membawa neurotransimtter sedang melepaskan isisnya melalui celah sinapsis (Sistem Saraf Pusat (Otak dan Sumsum Tulang Belakang)]

Apabila neurotransimitter sudah melaksanakan tugasnya, maka ia akan diuraikan oleh enzim yang dihasilkan oleh membran postsinapsis. Misalnya apabila neurotransmitter berupa asetilkolin maka enzim yang akan menguraikannya yakni enzim asetilkolinesterase [baca : Sistem Saraf Tepi (Saraf Kranial dan SarafOtonom)]

Referensi: