Simpati Terhadap Pelaku Penyimpangan Sosial
Para pelaku penyimpangan sosial bukanlah orang buangan; artinya mereka tidak serta merta harus disingkirkan dari lingkungan kita. Mereka masih punya hak untuk menjadi lebih baik, siapa lagi yang akan memperbaikinya kalau bukan orang yang baik?
Para pelaku penyimpangan sosial memang sudah selayaknya mendapat eksekusi dari pihak yang berwajib. Akan tetapi, jikalau para pelaku penyimpangan sosial tersebut masih sanggup dibina, maka sebaiknya kita kembangkan sikap simpati terhadap para pelaku penyimpangan sosial tersebut.
Sikap simpati yakni suatu sikap yang ditujukan seseorang sebagai suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada perasaan pihak lain yang mendorong impian untuk memahami dan berhubungan dengan pihak lain.
Sikap simpati sanggup ditunjukkan dalam bentuk perhatian, kepedulian, rasa ingin menolong, dan sebagainya.
Perasaan simpati hanya akan sanggup berlangsung dan berkembang dalam diri seseorang bila terdapat saling pengertian.
Mengembangkan sikap simpati terhadap para pelaku penyimpangan sosial bukan berarti kita menyetujui perbuatan mereka.
Sikap menyerupai ini justru sanggup kita gunakan untuk menyadarkan sikap mereka. Tentu saja cara penyampaiannya dilakukan dengan tutur bahasa yang santun dan tidak berkesan menggurui atau menghakimi.
Cara-cara menyerupai ini pada umumnya lebih mengena dan sanggup didengarkan oleh mereka, sebab mereka merasa lebih dihargai.
Contoh sikap simpati yang sanggup kita kembangkan terhadap para pelaku penyimpangan sosial, antara lain, mencakup hal-hal berikut ini.
1. Memberikan aba-aba berupa contoh-contoh dan imbas negatif dari perbuatan menyimpang yang telah atau biasa mereka lakukan, contohnya imbas negatif dari mabuk-mabukan atau berjudi. Tentunya dengan bahasa yang bersahabat dan berkesan akrab.
2. Menggali isu wacana talenta dan kemampuan yang dimiliki oleh para pelaku penyimpangan, kemudian memberi motivasi supaya mereka mau tergerak untuk menyebarkan kemampuannya ke arah positif.
3. Tetap menawarkan doktrin kepada mereka yang telah dicap sebagai pelaku penyimpangan dengan cara ikut menyertakan mereka ke dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
4. Turut serta dalam upaya menyadarkan pelaku penyimpangan yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat-obatan melalui pendirian pusat-pusat rehabilitasi atau penyuluhan-penyuluhan wacana bahayanya.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Para pelaku penyimpangan sosial memang sudah selayaknya mendapat eksekusi dari pihak yang berwajib. Akan tetapi, jikalau para pelaku penyimpangan sosial tersebut masih sanggup dibina, maka sebaiknya kita kembangkan sikap simpati terhadap para pelaku penyimpangan sosial tersebut.
Sikap simpati yakni suatu sikap yang ditujukan seseorang sebagai suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada perasaan pihak lain yang mendorong impian untuk memahami dan berhubungan dengan pihak lain.
Sikap simpati sanggup ditunjukkan dalam bentuk perhatian, kepedulian, rasa ingin menolong, dan sebagainya.
Perasaan simpati hanya akan sanggup berlangsung dan berkembang dalam diri seseorang bila terdapat saling pengertian.
Mengembangkan sikap simpati terhadap para pelaku penyimpangan sosial bukan berarti kita menyetujui perbuatan mereka.
Sikap menyerupai ini justru sanggup kita gunakan untuk menyadarkan sikap mereka. Tentu saja cara penyampaiannya dilakukan dengan tutur bahasa yang santun dan tidak berkesan menggurui atau menghakimi.
Cara-cara menyerupai ini pada umumnya lebih mengena dan sanggup didengarkan oleh mereka, sebab mereka merasa lebih dihargai.
Gambar: Simpati terhadap Pelaku |
Contoh sikap simpati yang sanggup kita kembangkan terhadap para pelaku penyimpangan sosial, antara lain, mencakup hal-hal berikut ini.
1. Memberikan aba-aba berupa contoh-contoh dan imbas negatif dari perbuatan menyimpang yang telah atau biasa mereka lakukan, contohnya imbas negatif dari mabuk-mabukan atau berjudi. Tentunya dengan bahasa yang bersahabat dan berkesan akrab.
2. Menggali isu wacana talenta dan kemampuan yang dimiliki oleh para pelaku penyimpangan, kemudian memberi motivasi supaya mereka mau tergerak untuk menyebarkan kemampuannya ke arah positif.
3. Tetap menawarkan doktrin kepada mereka yang telah dicap sebagai pelaku penyimpangan dengan cara ikut menyertakan mereka ke dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
4. Turut serta dalam upaya menyadarkan pelaku penyimpangan yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat-obatan melalui pendirian pusat-pusat rehabilitasi atau penyuluhan-penyuluhan wacana bahayanya.
Post a Comment for "Simpati Terhadap Pelaku Penyimpangan Sosial"