Prinsip-Prinsip Gerakan Non Blok Dan Pelaksanaan Ktt Non Blok
Gerakan non blok didirikan pada tahun 1961 di kota Beograd, Organisasi yang didirikan pada tanggal 1 September 1961 ini menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi I (KTT I) di Beograd, Yugoslavia tanggal 1–6 September 1961. Hadir pada dikala itu 25 kepala negara dan kepala pemerintahan serta 3 negara sebagai peninjau.
KTT Beograd menghasilkan tiga buah dokumen yaitu;
Pertama, pernyataan ihwal ancaman perang dan permohonan untuk perdamaian.
Kedua, deklarasi mengenai prinsip-prinsip Nonalignent bersama dengan 27 ketentuan persetujuan ihwal pemecahan masalah-masalah dunia.
Ketiga, surat bersama untuk Presiden Kennedy disampaikan oleh Presiden Ir. Soekarno dan Presiden Medibo Keita. Surat untuk PM Kruschev disampaikan oleh PM Nehru dan Presiden Nkrumah.
Selanjutnya, KTT Non-Blok II dilaksanakan di Kairo, Mesir tanggal 5–10 Oktober 1964 dihadiri 47 negara. Dua KTT Non-Blok pada masa awal itulah yang bisa meletakkan dasar-dasar bagi jalannya organisasi dan gerakan Non-Blok.
Oleh alasannya yakni itu, konferensi pada masa-masa berikutnya pelan-pelan kehilangan gemanya, seiring dengan hilangnya ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur.
Meskipun begitu, di antara akseptor dan anggota Gerakan Non-Blok telah memulai dengan membangun kolaborasi di aneka macam bidang kehidupan. Berikut ini yakni kronologi pelaksanaan KTT Gerakan Non-Blok.
Gerakan itu bermaksud memobilisasi jiwa nasionalisme dan patriotisme bangsa-bangsa yang ingin mencegah Perang Dunia lagi, dan menengahi Perang Dingin kedua superpower.
GNB pun tidak ingin mencampuri urusan intern para anggotanya alasannya yakni prinsip gerakan ini yakni bersedia hidup berdampingan secara tenang antara aneka macam sistem politik dan sosial ekonomi.
Saat menjadi ketua Gerakan Non-Blok tahun 1992, Indonesia banyak memperlihatkan pertolongan aktual bagi perdamaian dunia.
Misalnya memberi pertolongan bagi penyelesaian problem Republik Demokrasi Rakyat Korea, Bosnia, Herzegovina, dan penyelesaian utang luar negeri negara-negara berkembang.
Presiden Soeharto dikala itu mengusulkan untuk negara bodoh diharapkan penyelesaian utang sekaligus (once and for all) dan bukan penjadwalan kembali utang secara berkali-kali selama bertahun-tahun.
Begitulah, Gerakan Non-Blok berkembang dengan tidak pernah tetapkan mata rantai KAA di Bandung. Kedua even itu saling mengisi dan melengkapi sehingga mau tidak mau menyeret tugas Indonesia dalam upaya perdamaian dunia.
Namun, pelanpelan gema kedua gerakan itu memang mulai melemah seiring berakhirnya ketegangan dunia akhir Perang Dingin. Apalagi sesudah Blok Timur hancur awut-awutan akhir bubarnya Uni Soviet.
Sumber https://www.berpendidikan.com
KTT Beograd menghasilkan tiga buah dokumen yaitu;
Pertama, pernyataan ihwal ancaman perang dan permohonan untuk perdamaian.
Kedua, deklarasi mengenai prinsip-prinsip Nonalignent bersama dengan 27 ketentuan persetujuan ihwal pemecahan masalah-masalah dunia.
Ketiga, surat bersama untuk Presiden Kennedy disampaikan oleh Presiden Ir. Soekarno dan Presiden Medibo Keita. Surat untuk PM Kruschev disampaikan oleh PM Nehru dan Presiden Nkrumah.
Selanjutnya, KTT Non-Blok II dilaksanakan di Kairo, Mesir tanggal 5–10 Oktober 1964 dihadiri 47 negara. Dua KTT Non-Blok pada masa awal itulah yang bisa meletakkan dasar-dasar bagi jalannya organisasi dan gerakan Non-Blok.
Oleh alasannya yakni itu, konferensi pada masa-masa berikutnya pelan-pelan kehilangan gemanya, seiring dengan hilangnya ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur.
Meskipun begitu, di antara akseptor dan anggota Gerakan Non-Blok telah memulai dengan membangun kolaborasi di aneka macam bidang kehidupan. Berikut ini yakni kronologi pelaksanaan KTT Gerakan Non-Blok.
Prinsip Gerakan Non-Blok
Asas Gerakan Non-Blok
- Gerakan Non-Blok bukanlah suatu blok tersendiri dan tidak bergabung ke dalam blok dunia yang saling bertentangan.
- Gerakan Non-Blok merupakan modal usaha negara-negara yang sedang berkembang yang gerakannya tidak pasif.
- Gerakan Non-Blok berusaha menyokong usaha dekolonialisasi di semua tempat, memegang teguh usaha melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasionalisme, apartheid, dan ironisme.
Tujuan Gerakan Non-Blok
- Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota dengan jalan membantu usaha negara-negara berkembang dalam mencapai persamaan, kemerdekaan, dan kemakmuran.
- Turut serta meredakan ketegangan dunia akhir perebutan efek Amerika Serikat melawan Uni Soviet dalam Perang Dingin.
- Berusaha membendung efek negatif baik dari Blok Barat maupun Blok Timur ke negara-negara anggota GNB.
Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok
KTT Non Blok |
Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok
Bagaimana tugas Indonesia dalam Gerakan Non-Blok? Sesuai dengan perilaku politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, Indonesia pun terlibat secara aktif dalam upaya-upaya perdamaian dunia. Saat berpidato dalam KTT I Gerakan Non-Blok itu Bung Karno mengemukakan bahwa tujuan Gerakan Non-Blok kelanjutan gerakan kemerdekaan dan perdamaian.Gerakan itu bermaksud memobilisasi jiwa nasionalisme dan patriotisme bangsa-bangsa yang ingin mencegah Perang Dunia lagi, dan menengahi Perang Dingin kedua superpower.
GNB pun tidak ingin mencampuri urusan intern para anggotanya alasannya yakni prinsip gerakan ini yakni bersedia hidup berdampingan secara tenang antara aneka macam sistem politik dan sosial ekonomi.
Saat menjadi ketua Gerakan Non-Blok tahun 1992, Indonesia banyak memperlihatkan pertolongan aktual bagi perdamaian dunia.
Misalnya memberi pertolongan bagi penyelesaian problem Republik Demokrasi Rakyat Korea, Bosnia, Herzegovina, dan penyelesaian utang luar negeri negara-negara berkembang.
Presiden Soeharto dikala itu mengusulkan untuk negara bodoh diharapkan penyelesaian utang sekaligus (once and for all) dan bukan penjadwalan kembali utang secara berkali-kali selama bertahun-tahun.
Begitulah, Gerakan Non-Blok berkembang dengan tidak pernah tetapkan mata rantai KAA di Bandung. Kedua even itu saling mengisi dan melengkapi sehingga mau tidak mau menyeret tugas Indonesia dalam upaya perdamaian dunia.
Namun, pelanpelan gema kedua gerakan itu memang mulai melemah seiring berakhirnya ketegangan dunia akhir Perang Dingin. Apalagi sesudah Blok Timur hancur awut-awutan akhir bubarnya Uni Soviet.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Post a Comment for "Prinsip-Prinsip Gerakan Non Blok Dan Pelaksanaan Ktt Non Blok"