Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Terjadinya Uang Dan Perkembangannya

Artikel ini akan membahas perihal sejarah uang, sejarah uang logam, sejarah uang kertas, sejarah uang di dunia, sejarah uang barang, sejarah perkembangan uang, sejarah timbulnya uang, sejarah munculnya uang, dan gambar mata uang Indonesia.

Jika uang diibaratkan sebagai ”darah” yang mengalir dalam ”tubuh” perekonomian, forum perbankan sanggup diibaratkan sebagai ”jantung” yang memompa darah biar lancar mengalir.

Lembaga perbankan menyalurkan dana (uang) dari kelompok masyarakat yang mempunyai kelebihan dana kepada masyarakat yang ingin meminjam dana tersebut, baik untuk keperluan produksi maupun konsumsi.

Uang merupakan alat yang diciptakan untuk mempermudah kegiatan ekonomi. Dengan adanya uang, kegiatan pertukaran menjadi lancar, termasuk pertukaran antarnegara.

Kegiatan pertukaran sendiri muncul lantaran insan tidak sanggup memenuhi semua kebutuhannya sendiri. Padahal, kegiatan perekonomian semakin kompleks sehingga menuntut adanya spesialisasi.

Melalui perdagangan internasional, bangsa Indonesia berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun begitu perdagangan internasional juga sanggup membawa imbas negatif.

Serbuan produk impor yang berharga murah dengan kualitas yang lebih baik sanggup mengancam industri di dalam negeri. Bagaimana cara kita biar memenangkan persaingan dalam perdagangan internasional?

Kebutuhan masyarakat semakin berkembang seiring perubahan sosial budaya. Dengan pertolongan perkembangan teknologi, aneka macam batasan fisik, mirip jarak dan waktu tidak lagi menghalangi acara manusia.

Kamu tentu sering memegang uang, bukan? Apa yang terlintas di benakmu ketika itu? Mungkin kau segera membeli barang yang kau inginkan.

Mungkin juga kau ingin menyimpan untuk keperluan sekolah atau mengumpulkannya sebagai uang tabungan. Adanya aneka macam pilihan tersebut menunjukkan bahwa uang mempunyai nilai dan aneka macam fungsi dalam kehidupan kita.
Artikel ini akan membahas perihal sejarah uang Sejarah Terjadinya Uang dan Perkembangannya
Sejarah perkembangan uang

Sejarah Perkembangan Uang

Sejarah terjadinya uang tidak sanggup dipisahkan dari kegiatan ekonomi, yaitu pertukaran (perdagangan). Kegiatan pertukaran muncul lantaran insan tidak sanggup memproduksi sendiri semua barang yang dibutuhkan, terutama pada perekonomian yang sudah maju.

Oleh lantaran itu, insan berusaha menemukan alat atau barang yang sanggup mempermudah kegiatannya, termasuk kegiatan pertukaran.

a. Masa Barter

Pada masa primitif kegiatan ekonomi insan masih sangat sederhana. Manusia memproduksi barang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Jika mereka membutuhkan sesuatu yang tidak mereka miliki, mereka akan melaksanakan pertukaran dengan kelompok masyarakat di tempat lain. Mereka menukar barang miliknya dengan barang yang dibutuhkan. Cara pertukaran ini disebut barter.

Kelemahan barter

Pada ketika melaksanakan tukar barang sering ditemukan beberapa kendala sebagai berikut.

1) Untuk memperoleh barang yang dibutuhkan, kita harus menemukan orang yang mau menukarkan barang tersebut dengan barang yang dibutuhkan. Padahal, cukup sulit menemukan kehendak ganda yang selaras (double coincidence of wants).

Misalnya Pak Mukhlis mempunyai hasil panen berupa kentang yang akan ditukarkan dengan beras dan garam. Pada sisi lain, Pak Thomas mempunyai beras dan garam, tetapi ia lebih membutuhkan minyak goreng. Keinginan kedua orang tersebut berbeda sehingga tukar barang tidak sanggup dilakukan.

2) Barang yang ditukarkan tidak sanggup dipecah-pecah menjadi satuan yang lebih kecil untuk membagi nilainya.

Misalnya satu buah komik akan ditukar dengan pensil. Nilai atau harga komik sama dengan lima batang pensil. Ada kemungkinan, lima batang pensil dimiliki oleh orang yang berbeda. Tidak mungkin komik tersebut disobek atau dibagi lantaran nilainya justru akan turun.

b. Masa Sejarah Uang Barang

Untuk mengatasi kesulitan dalam sistem barter, masyarakat menukarkan barang yang dimiliki dengan barang yang paling disukai atau dianggap berharga oleh sebagian besar orang.

Lama-kelamaan, barang tersebut dijadikan sebagai alat tukar atau disebut uang barang (commodity money).

Syarat-syarat uang barang

Syarat-syarat suatu benda biar diterima sebagai uang barang yaitu diterima oleh masyarakat, langka, mempunyai nilai, khasiat, keistimewaan, atau fungsi tertentu yang dianggap berharga.

Contoh uang barang

Contoh uang barang yaitu tembakau, garam, dan batangan emas. Dibandingkan dengan sistem barter, pertukaran dengan media uang barang lebih praktis.

Kelemahan uang barang

Akan tetapi, sistem ini ternyata masih belum memuaskan lantaran beberapa alasannya ialah antara lain:

1) sulit disimpan dan dibawa, terutama dalam jumlah besar;

2) tidak tahan lama;

3) tidak sanggup dipecah-pecah, apabila dipecah akan turun nilainya; serta

4) nilainya tidak tetap.

c. Masa Sejarah Uang Logam

Dari sekian banyak benda yang dipakai sebagai uang barang, logam-logam mulia mirip emas, perak, tembaga, dan aluminium merupakan benda yang paling memenuhi syarat sebagai uang barang.

Kemudian selama beberapa abad, insan memakai logam mulia sebagai uang. Uang yang terbuat dari logam mulia, mirip emas dan perak disebut full bodied money, artinya nilai uang yang tertera di permukaan sama dengan nilai yang terkandung di dalamnya.

Pada awalnya potongan-potongan logam yang akan dijadikan uang ditimbang dan ditentukan kadarnya.

Karena hal ini merepotkan, para penguasa memerintahkan perajin logam untuk menempa logam menjadi ukuran yang lebih kecil kemudian diberi gambar dan cap resmi kerajaan untuk menjamin nilainya.

Penggunaan emas dan perak sebagai materi uang dalam bentuk koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560–546 SM. Pada ketika ini kau sanggup menjumpai mata uang beberapa negara sepertiIndia, nama mata uangnya rupee yang artinya perak, dan Belanda, nama mata uangnya gulden yang artinya emas.

Kelemahan Uang logam

Sistem uang logam ini sudah lebih baik dibandingkan uang barang, hanya sistem ini masih mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:

1) cadangan emas dan perak di aneka macam tempat tidak sama;

2) sulit dipindahkan atau disimpan, terutama dalam jumlah yang besar; serta

3) emas dan perak juga mempunyai fungsi lain sehingga ada pembatasan untuk menggunakannya sebagai uang.

d. Masa Sejarah Uang Kertas

Salah satu kelemahan uang logam ialah risiko keamanan dan ketidakpraktisan ketika dibawa atau disimpan dalam jumlah besar.

Untuk mengatasinya, uang logam tersebut dititipkan pada perajin emas atau perak dan sebagai bukti kepemilikan, perajin emas mengeluarkan surat yang sanggup dipakai oleh pemiliknya sebagai alat pembayaran dan pertukaran.

Dari sini, mulailah tahap penggunaan uang kertas yang merupakan bukti kepemilikan emas dan perak. Pada perkembangan selanjutnya, bukan perajin besi yang mengeluarkan uang kertas, melainkan pemerintah kerajaan atau negara.

Uang kertas yang diterbitkan pun tidak lagi dijamin dengan sejumlah logam mulia, tetapi masyarakat mau menerimanya lantaran pemerintah menetapkan uang tersebut sebagai alat tukar resmi di wilayahnya.

Masyarakat percaya bahwa uang tersebut sanggup dipakai sesuai fungsinya. Inilah sebabnya uang kertas juga disebut uang kepercayaan.


Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Sejarah Terjadinya Uang Dan Perkembangannya"