Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas

Baiklah teman dekat, kali ini kita akan membahas terkena Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas. Pemeriksaan ini diharapkan ketika kita sedang melaksanakan Pemeriksaan Fisik Jantung. Pemeriksaan ini dilakukan pada arteri radialis, arteri brakhialis, arteri femoralis, arteri poplitea, arteri tibialis posterior dan arteri dorsalis pedis. Langsung saja kita masuk ke pembahasannya.

Pemeriksaan denyut radial
Pemeriksa bangun di depan pasien. Denyut radial diperiksa dengan memegang kedua pergelangan tangan pasien dan mempalpasi denyut radial dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Pemeriksa memegang pergelangan asisten pasien dengan jari kiri dan pergelangan tangan kiri dengan jari kanan. Kesimetrisan denyut kemudian dibandingkan dalam hal waktu dan kekuatan.


Palpasi denyut brakial
Karena denyut brakial lebih besar lengan berkuasa dibandingkan denyut radial, pemeriksa harus menggunakan ibu jarinya untuk mempalpasi arteri brakialis. Arteri brakialis sanggup dirabab di serpihan medial sempurna di bawah otot atau tendo muskulus biseps. Pemeriksa masih dalam posisi bangun di depan pasien, dan kedua arteri brakialis sanggup diraba secara sekaligus. Tangan kiri pemeriksa memegang lengan kiri pasien. Kalau denyut brakial sudah teraba, pemeriksa melaksanakan pementingan progresif hingga kekuatan sistolik terbaik sanggup diraba dan sanggup memilih bentuk gelombangnya.


Palpasi denyut femoral
Pasien dalam posisi berbaring, pemeriksa di sisi kanannya. Sudut lateral dari trigonum rambut pubis diamati dan dipalpasi. Arteri femoral berjalan melintang melalui sudut trigonum rambut pubis di bawah ligamentum inguinal dan di pertengahan antara simpisis pubis dan spina iliaka anterior superior. Kedua denyut femoral sanggup dibandingkan secara sekaligus.


Jika salah satu denyut femoral berkurang atau tidak ada, lakukanlah auskultasi untuk mendengar adanya bruit. Diafragma stetoskop diletakkan di atas arteri femoral. Adanya bruit menawarkan penyakit aortoiliofemoral obstruktif.


Palpasi denyut poplitea
Arteri poplitea seringkali susah diperiksa, tiap arteri diperiksa secara terpisah. Posisi penderita telentang. Kedua ibu jari pemeriksa diletakkan di atas patela dan jari-jari lain dari kedua tangan pada ruang poplitea di belakang. Pemeriksa memegang tungkai pasien dalam kondisi enteng. Pasien diminta untuk tidak mengangkat tungkainya lantaran ini akan mengeraskan otot-otot sehingga menyulitkan untuk meraba denyut poplitea. Kedua tangan harus menekan besar lengan berkuasa pada fosa poplitea.


Palpasi denyut dorsalis pedis
Denyut dorsalis pedis diraba dengan posisi kaki dorsofleksi. Arteri dorsalis pedis berjalan sepanjang garis dari retinaculum ekstensor pergelangan kaki ke suatu titik sempurna lateral tendo ekstensor ibu jari kaki. Denyut dorsalis pedis sanggup diperiksa secara sekaligus.

Artikel Penunjang : Pengertian, Prinsip, dan Metode Pemeriksaan Fisik Umum
Palpasi denyut tibialis posterior
Arteri tibialis posterior sanggup diraba sewaktu ia melingkar di sekitar malleolus medial selama fleksi plantar. Kedua arteri ini sanggup diperiksa secara sekaligus. Meskipun 15% orang muda tidak memiliki denyut tibialis posterior, tanda paling sensitif untuk penyakit oklusi arteri perifer pada pasien yang berumur di atas 60 tahun ialah tidak adanya denyut tibialis posterior.



Baiklah teman akrab inilah artikel kali ini terkena Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas. Mungkin banyak istilah yang kawan-kawan tidak ketahui, oleh alasannya ialah itu kami menyediakan beberapa gambar untuk memperjelas pembahasan. Jika kawan-kawan memiliki pertanyaan, silakan tuliskan di kolom komentar. Terima kasih J

Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Palpasi Denyut Arteri Ekstremitas"