Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ringkasan Bahan Stoikiometri Kimia


Hello Sobat Dan Adik-Adik ! Salam Chemistry !! Pada postingan kali ini mas dennis akan menunjukkan suatu ringkasan mengenai bahan stoikiometri kimia yang mana pada ringkasan bahan ini terdapat poin-poin penting yang layak untuk adik-adik pahami dan ketahui.

Berikut ini beberapa ringkasan dari bahan stoikiometri kimia :

A. Hukum Dasar Kimia

1. Pengertian Hukum Dasar Kimia

Hukum dasar kimia merupakan aturan dasar yang mengatur bagaimana prosedur terjadinya suatu reaksi kimia yang melibatkan reaktan dan produk.

2. Macam-Macam Hukum Dasar Kimia

Hukum dasar kimia terdiri dari 5 aturan dasar diantaranya aturan kekekalan massa , aturan perbandingan tetap , aturan perbandingan berganda , aturan perbandingan volume dan aturan avogadro. Berikut ini klarifikasi sederhana mengenai kelima aturan dasar tersebut !

a. Hukum Dasar Kekekalan Massa

Seperti namanya, aturan ini ditemukan oleh seorang ilmuan yang berjulukan Antonie Lavoiser. Dalam hukumnya, dia menyatakan bahwa “Massa total zat setelah reaksi dan sebelum reaksi yaitu sama”.

Maksud dari pernyataan dia ini yaitu bahwa “jumlah massa dari zat yang bertindak sebagai reaktan yaitu sama dengan jumlah massa dari zat yang bertindak sebagai produk”.

             Intinya → Massa Reaktan = Massa Produk

Jika saya boleh menganalogikan konsep dari aturan kekelan massa ini, maka saya menciptakan analoginya ibarat ini ….. Silahkan disimak!

"Untuk menciptakan 10 kg camilan cantik ,dibutuhkan 4 kg telur dan 6 kg tepung. Dan kalau kita ingin menciptakan 20 kg kue, maka diharapkan 10 kg telur dan 10 kg tepung."
                    
 
       “4 kg Telur + 6 kg Tepung → 10 kg Kue”
      “ 10 kg Telur + 10 kg Tepung→ 20 kg Kue”

Apa yang sanggup teman simpulkan dari kedua pernyataan diatas?....... Ya, massa telur dan massa tepung kalau di jumlahkan maka massanya akan sama dengan massa kue, artinya? Seperti pernyataan si lavoiser tadi bahwa massa reaktan = massa produk.

b. Hukum Perbandingan Tetap

Hukum ini dicetuskan oleh seorang yang berjulukan Joseph Proust, Dalam hukumnya ini dia menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap”.

Maksud dari pernyataan dia ini yaitu bahwa “setiap senyawa kimia itu disusun oleh unsur-unsur yang perbandingan jumlah massanya selalu tetap.walaupun kita mencoba mereaksikan suatu unsur dengan unsur lain yang jumlah massanya tidak sesuai dengan ketetapan perbandingan, maka unsur tersebut tidak akan habis bereaksi”.

Contohnya : Unsur karbon dan oksigen dalam CO2 mempunyai perbandingan massa yang selalu tetap yaitu  3:8 , perbandingan ini didapat dari massa atom relatif yang dimiliki oleh kedua unsur tersebut.
    
Ar C = 12   2.Ar O = 2 x 16 = 32

12 : 32  =  3 : 8

Artinya , meskipun gas CO2 ini kita buat dengan menambahkan unsur karbon secara berlebihan dan menyimpang dari perbandingan 3 : 8, maka unsur yang terdapat pada senyawa CO2 yang terbentuk tetap sebanyak 3 : 8 dan unsur karbon yang berlebih akan bersisa di final reaksi ( tidak ikut bereaksi ).

c. Hukum Perbandingan Berganda

Hukum ini berbunyi : "Jika 2 jenis unsur sanggup membentuk lebih dari satu macam senyawa , maka perbandingan masmore sa salah satu unsur yang berikatan dengan unsur lain yang sama merupakan bilangan lingkaran dan sederhana".

Contohnya begini : Unsur C dan unsur O sanggup membentuk 2 jenis senyawa yaitu CO dan CO2. Perbandingan massa antara unsur C dan unsur O kalau dilihat dari massa atom relatifnya ialah 12 : 16 atau 1 : 1 , tetapi perbandingan massa antara unsur C dan unsur O akan berubah pada senyawa CO2 yaitu 12 : 32 atau 1 : 2 , artinya perbandingan massa antara kedua unsur yang terdapat pada suatu senyawa yang sama merupakan perbandingan bilangan lingkaran dan sederhana.

d. Hukum Perbandingan Volume / Hukum Gay Lussac

Pada tekanan dan temperatur yang sama, volume gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan lingkaran dan sederhana. Inilah suara dari aturan yang dicetuskan oleh ilmuan legendaris kita yang berjulukan Gay lussac. Teori yang dicetuskan oleh dia ini bukan tanpa bukti ataupun tanpa riset.

Untuk membuktikan teorinya ini, dia melaksanakan suatu percobaan sederhana yaitu dengan cara mereaksikan gas hidrogen dengan gas oksigen ke dalam suatu wadah, kemudian kedalam wadah tersebut diberi pedoman bunga listrik semoga gas oksigen dan gas hidrogen sanggup bereaksi. Setelah reaksi selesai, maka dihasilkanlah uap air sebagai produk dan sisa gas H2 dan O2 yang tidak ikut bereaksi. Setelah itu, uap air yang dihasilkan eksklusif di pisahkan dari dalam wadah.

Percobaan tersebut dilakukan berulang kali pada temperatur dan tekanan tetap dan hasil pengukuran menandakan bahwa perbandingan volume gas hidrogen dan oksigen serta uap air selalu 2:1:2.

              2 H2 + O2 → 2H2O

Perbandingan bilangan koofesien = 2 : 1 : 2 ( bilangan koofesienya merupakan bilangan lingkaran dan sederhana)
 
e. Hukum Avogadro

Pada suhu dan tekanan yang sama, gas yang mempunyai volume yang sama juga mempunyai jumlah partikel yang sama pula, Inilah pernyataan dari ilmuan tertua yang sudah melegenda yaitu Bapak Avogadro.

Maksud dari pernyataan dia ini ialah bahwa jumlah partikel suatu gas tidak bergantung dari Massa Atau Mr yang dimiliki oleh gas tersebut, selagi berada dalam volume,suhu dan tekanan yang sama, maka jumlah partikel suatu gas akan selalu sama.

Analoginya begini, 1 liter gas nitrogen dan 1 liter gas klor mempunyai jumlah partikel yang sama selama berada dalam tekanan dan suhu yang sama.

Nah jadi, selagi suatu gas berada dalam suhu,volume dan tekanan yang sama maka jumlah partikel dari gas tersebut akan selalu sama.

B. Mr Dan Ar

a. Pengertian Massa Atom Relatif ( Ar )

Massa atom relatif merupakan massa rata-rata suatu atom dibagi dengan massa atom pola yaitu atom C-12.

Rumus untuk mencari massa atom relatif suatu unsur ialah sebagai berikut :

Contoh Soal : Suatu atom X mempunyai massa rata-rata 12 x 10>-23 gr . kalau 1 atom C-12 mempunyai massa sebesar 2 x 10>-23 , maka tentukan Ar dari atom X tersebut !

Jawab :


b. Massa Molekul Relatif ( Mr )

Massa molekul realtif merupakan massa rata-rata molekul dibagi dengan masa atom pola yaitu atom C-12.

Rumus untuk mencari massa molekul relatif suatu molekul ialah sebagai berikut :



Contoh Soal : Suatu molekul X mempunyai massa rata-rata 14  x 10>-23 gr . kalau 1 atom C-12 mempunyai massa sebesar 2 x 10>-23 , maka tentukan Mr dari molekul X tersebut !

Jawab :


C. Rumus Empiris Dan Rumus Molekul

Rumus Molekul  merupakan rumus yang menyatakan jumlah dan jenis atom yang menyusun suatu senyawa, misalnya air, air mempunyai rumus molekul H2O yang berarti senyawa air tersebut disusun oleh 2 jenis atom yaitu atom H dan atom O serta jumlah masing-masing atom terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O, jadi hal inilah yang dimaksud dengan rumus molekul.

Sedangkan rumus empiris itu tidak jauh berbeda dengan rumus molekul , sebab sama-sama menandakan jumlah dan jenis atom yang menyusun suatu senyawa , bedanya pada rumus empiris ini perbandingan jumlah atomnya disederhanakan sekecil mungkin , misalnya pada senyawa benzena, benzena mempunyai rumus molekul C6H6 , untuk menciptakan rumus empirisnya maka masing-masing jumlah atom harus dibagi 6 semoga perbandingan jumlah atomnya menjadi lebih sederhana , sehingga rumus empiris dari senyawa C6H6 ialah CH.

Ok, semoga teman bisa lebih paham silahkan teman perhatikan Rumus Molekul dan Rumus Empiris dari senyawa kimia dibawah ini.


Cara memilih Rumus empiris Dan Rumus molekul sanggup adik-adik baca di postingan mas dennis mengenai Cara Menentukan Rumus Empiris Dan Rumus Molekul Dari Suatu Senyawa Kimia.

D. Pereaksi Pembatas

Pereaksi pembatas ialah suatu unsur/senyawa yang habis bereaksi dengan unsur/senyawa lain untuk membentuk suatu produk.

Analoginya begini :

Misalkan terjadi reaksi kimia antara unsur A dengan unsur B membentuk senyawa AB ibarat ditunjukkan pada reaksi dibawah ini :
 
A + B → AB
 
Ternyata ketika reaksi selesai, unsur A masih tersisa sebanyak 5 gr ( tidak habis bereaksi ) sedangkan unsur B habis bereaksi ( tidak bersisa ) , maka dalam hal ini yang bertindak sebagai pereaksi pembatas ialah unsur B!
 
Makara menurut analogi diatas sanggup kita simpulkan bahwa pereaksi pembatas ialah suatu unsur/senyawa yang habis bereaksi dengan unsur/senyawa lain untuk membentuk suatu produk.

Cara memilih pereaksi pembatas sanggup adik-adik lihat pada postingan mas dennis mengenai Cara Menentukan Pereaksi Pembatas. 

E.  Senyawa Hidrat

Senyawa hidrat merupakan salah satu senyawa kimia yang molekulnya berikatan dengan molekul air. Analoginya begini , senyawa kimia itu bagaikan sebuah kapas yang bisa menyerap air / kelembapan yang ada di sekeliling kapas tersebut, semakin banyak air yang diserap maka semakin banyak pula molekul air yang terdapat pada kapas tersebut.

Begitu juga dengan senyawa kimia, semakin banyak air yang diserap oleh suatu senyawa kimia maka semakin banyak pula molekul air yang berikatan dengan molekul senyawa kimia tersebut.

Jumlah dari molekul air yang diserap oleh suatu senyawa kimia biasanya ditulis dalam bentuk koofesien dan juga ditulis berdampingan dengan rumus molekul dari senyawa kimia tersebut. Contohnya senyawa CuSO4.5H2O , berarti senyawa CuSO4 ini mempunyai molekul yang berikatan dengan 5 molekul air. Contohnya lagi senyawa CaCl2.2H2O , berarti senyawa CaCl2 ini mempunyai molekul yang berikatan dengan 2 molekul air.

Makara pada dasarnya semakin banyak air yang diserap maka semakin banyak pula jumlah molekul air yang terikat.

Untuk memilih jumlah koofesien pada senyawa hidrat sanggup adik-adik lihat pada postingan mas dennis mengenai Cara Menentukan Koofesien Kristal Air Pada Senyawa Hidrat

F. Konsep Mol

Mol yaitu jumlah zat dari suatu unsur yang mengandung beberapa bentuk elemen ibarat atom,molekul,ion ataupun elektron. Berikut ini hubungan mol dengan beberapa kategori diantaranya :

1. Hubungan Mol Dengan Jumlah Partikel
2. Hubungan Mol Dengan Massa
3. Hubungan Mol Dengan Volume
4. Hubungan Mol Dengan Reaksi Kimia

Semua hubungan mol diatas sanggup teman baca pada artikel mas dennis mengenai Hubungan Mol Dengan Jumlah Partikel Dan Massa serta Hubungan Mol Dengan Volume Dan Reaksi Kimia.

Ok, Makara itulah ringkasan dari bahan stoikiometri kimia, semoga sanggup bermanfaat bagi adik-adik semuanya ! Terima kasih mas dennis ucapkan Dan Salam CHEMISTRY !!!


Sumber http://www.panduankimia.net

Post a Comment for "Ringkasan Bahan Stoikiometri Kimia"