Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Sifat Koligatif Larutan Serta Klarifikasi Mengenai Penurunan Titik Beku,Kenaikan Titik Didih,Dan Tekanan Osmotik Larutan ( Part Ii )

A. Pengertian dan Dampak Sifat Koligatif Larutan Terhadap Pelarut


Sifat koligatif larutan merupakan sifat yang bergantung pada jumlah zat yang terlarut di dalam suatu pelarut. Makara sifat koligatif larutan ini hanya fokus kepada berapa banyak jumlah zat yang dilarutkan ke dalam suatu pelarut, bukan pada jenis zat yang dilarutkan . Karena sifat koligatif larutan fokus membahas aspek kuantitatif dari zat yang dilarutkan maka digunakanlah satuan-satuan yang menyatakan konsenterasi dari zat yang dilarutkan tersebut diantaranya molalitas (m ) ,molaritas ( M ) dan fraksi mol ( X ) .

Sedikit info bahwa molalitas itu berbeda dengan molaritas , molalitas ialah satuan yang dipakai untuk membuktikan berapa banyak jumlah zat yang dilarutkan ke dalam 1000 gr Pelarut, sedangkan molaritas merupakan satuan yang dipakai untuk membuktikan berapa banyak jumlah zat yang dilarutkan ke dalam 1 L Larutan. jikalau dibuatkan dalam bentuk rumus, maka beginilah bentuknya :

 Pengertian dan Dampak Sifat Koligatif Larutan Terhadap Pelarut Pengertian Sifat Koligatif Larutan Serta Penjelasan Mengenai Penurunan Titik Beku,Kenaikan Titik Didih,dan Tekanan Osmotik Larutan ( Part II )

Berbeda bukan ? nah, sedangkan fraksi mol merupakan perbandingan antara mol zat terlarut/pelarut dengan mol zat terlarut ditambah dengan mol pelarut.

Fraksi Mol Zat Terlarut ( Xt  )  =   nt / np + nt

Fraksi Mol Pelarut ( Xp )  =  np / np + nt

Ket  :

nt  =  mol zat terlarut
np =  mol pelarut

Nah, jadi itulah ketiga satuan yang menyatakan konsentrasi dari suatu zat yang di larutkan ke dalam suatu pelarut .

Sekarang kita akan membahas mengenai imbas dari sifat koligatif larutan terhadap suatu pelarut , sebelum aku lanjutkan, aku ingin bertanya dulu kepada sobat, berdasarkan teman mengapa air bahari yang ada pada bahari mati tidak pernah habis meskipun cuaca di sekitar bahari mati selalu panas ?... alasannya yaitu air lautnya banyak mungkin mas ! ….. hahaha tanggapan teman kurang sempurna !

Salah satu alasan mengapa air bahari yang ada pada bahari mati tidak pernah habis meski selama bertahun-tahun disana cuacanya selalu panas ialah alasannya yaitu konsentrasi garam yang cukup tinggi pada air bahari mati tersebut. ion-ion garam yang terdapat pada air bahari mati itu menghalang-halangi molekul air ( H 2O ) untuk menguap ke udara sehingga sulit bagi air bahari tersebut untuk menguap meskipun dalam keadaan cuaca panas sekalipun.

Senyawa garam itu sendiri merupakan senyawa yang bersifat Non Volatile ( tidak gampang menguap ) sehingga ia sanggup menekan proses terjadinya penguapan air.

Untuk membuktikan kebenaran ilmiah ini, teman sanggup melaksanakan suatu percobaan sederhana untuk menguji imbas yang ditimbulkan dari pelarutan garam ke dalam air. Pertama, sediakan 2 tabung beaker pyrex yang tahan panas , kemudian ke dalam tabung beaker yang pertama masukkan 100 ml air dan larutkan sekitar 10 gr garam ke dalam air tersebut. dan pada tabung beaker kedua masukkan 100 ml air tanpa melarutkan garam ke dalam air. Kemudian panaskan kedua tabung beaker tersebut pada suhu 100 C ( titik didih air ) , kemudian amati kejadian yang terjadi.

Dari pengalaman aku saat melaksanakan percobaan tersebut , aku melihat bahwa tabung beaker yang berisi air tanpa garam mendidih pada suhu 100 C , sedangkan tabung beaker yang berisi air yang di dalamnya mengandung garam tidak sepenuhnya mendidih pada suhu 100 C ( hanya menguap dengan intensitas tinggi ), dari sini kita sanggup mengambil kesimpulan bahwa ion-ion/molekul-molekul garam menghalangi molekul-molekul H2O ( air ) untuk menguap, sehingga dibutuhkan energi yang lebih untuk menciptakan molekul-molekul H2O tersebut sanggup menguap sepenuhnya.

Makara pelarutan garam ke dalam air sanggup menyebabkan titik didih air tersebut bertambah alasannya yaitu dibutuhkan energi yang lebih untuk menguapkan molekul-molekul air yang dihalang-halangi oleh ion-ion garam tersebut.

Nah, jadi itulah salah satu imbas dari sifat koligatif larutan terhadap pelarut. Sifat koligatif larutan menyebabkan pelarut mengalami kenaikan titik didih , mengalami penurunan titik beku , dan juga sanggup menyebabkan menurunya tekanan uap suatu pelarut. Untuk lebih jelasnya akan disampaikan pada sub-sub bahan dibawah ini .

Selanjutnya B. Penurunan Titik Beku

Selanjutnya >>
Sumber http://www.panduankimia.net

Post a Comment for "Pengertian Sifat Koligatif Larutan Serta Klarifikasi Mengenai Penurunan Titik Beku,Kenaikan Titik Didih,Dan Tekanan Osmotik Larutan ( Part Ii )"