Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam-Macam Jenis Dongeng Dan Pola Dongeng Dongeng Serta Cara Menemukan Pokok-Pokok Isi Dongeng

Pembahasan kali ini yaitu wacana macam-macam dongeng, jenis-jenis dongeng, pola kisah dongeng, cara menuliskan kembali dongeng dan cara menemukan pokok-pokok isi dongeng.

Membaca atau mendengarkan dongeng, tentu sering kau lakukan? Dongeng merupakan salah satu jenis karya sastra usang yang disebarluaskan dari verbal ke mulut.

Macam-macam Jenis Dongeng

Beberapa jenis dongeng, antara lain:

1. Fabel, yaitu dongeng berisi kisah dengan tokoh binatang yang berperilaku ibarat manusia, contohnya Kancil dan Siput, Katak Hendak Makara Lembu, dan sebagainya.

2. Legenda, yaitu kisah wacana asal mula terjadinya suatu tempat, contohnya Rawapening, Banyuwangi, Batu Belah Batu Betangkup, dan sebagainya.

3. Mite, yaitu kisah wacana makhluk halus atau dewa-dewa dan akrab kaitannya dengan iman masyarakat, contohnya Nyai Rara Kidul.

4. Sage, yaitu kisah wacana kepahlawanan, contohnya Ramayana, Hang Tuah, dan sebagainya.

Di daerahmu tentu juga banyak dongeng yang berkembang. Dapatkah kau menyebutkan beberapa di antaranya?

Cara Menuliskan Kembali Dongeng

Kali ini, kau akan berlatih menuliskan kembali dongeng yang kau baca. Beberapa langkah yang sanggup dilakukan, antara lain:

1. memahami alur cerita;

2. menuliskan pokok-pokok cerita;

3. membuatkan pokok-pokok kisah menjadi dongeng.

Contoh Cerita Dongeng

Bacalah dongeng berikut dengan saksama!

Grendi dan Kisah Pohon Apel yang Baik
Hadi Pranoto

Dahulu kala, ada seorang anak lelaki kecil yang suka bermain di bawah pohon apel besar. Anak itu berjulukan Grendi. Hampir setiap hari, ia memanjat pohon pir dan naik hingga ke ujung batangnya. Lalu memakan buahnya dan tidur-tiduran di bawah pohon apel yang rindang. Grendi sangat sayang pada pohon apel itu. Demikian pula pohon apel, juga sangat sayang pada Grendi.

Waktu terus berlalu. Grendi kini semakin besar. Ia tidak lagi bermain dengan pihon apel sahabatnya. Pohon apel itu sangat sedih. Namun, dengan setia pohon itu terus menunggu kedatangan Grendi. Sampai suatu hari, dengan wajah duka dan murung Grendi mendatangi pohon apel itu lagi.

"Jangan sedih. Ayo bermain bersamaku," pinta pohon apel.

"Aku bukan anak kecil lagi. Sudah tidak pantas lagi memanjat pohon," jawab Grendi. "Aku ingin membeli mainan ibarat punya teman-temanku, tapi saya tak punya uang untuk membelinya," pohon apel ikut merasa sedih. "Aku pun tak punya uang untuk membantumu. Tetapi kau boleh memetik semua buah pirku dan menjualnya ke pasar. Kau sanggup membeli mainan dengan uang itu," kata pohon apel.

Grendi sangat senang mendengarkannya. Ia segera memanjat pohon pir dan mulai memetiki buah-buahnya. Buah-buah apel itu dijualnya dan uangnya ia belikan mainan.

Akan tetapi, sesudah mempunyai mainan, Grendi pun asyik bermain dengan teman-temannya. Ia kembali lupa mengunjungi pohon apel sahabatnya. Pohon apel itu kembali merasa duka dan kesepian.

Setelah bertahun-tahun, Grendi mulai dewasa. Ia kembali mengunjungi pohon apel. Pohon apel itu sangat besar hati ketika melihat Grendi datang.

"Ayo bermain-main kembali bersamaku," kata pohon apel itu.

"Aku tak punya waktu" jawab Grendi. "Aku harus mengurus dan menghidupi keluargaku. Kami butuh rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" tanya Grendi memohon.

"Oh…, sayang sekali saya pun tak punya rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan ranting rantingku untuk menciptakan rumah untuk keluargamu," jawab pohon apel.

Dengan besar hati Grendi menebang semua dahan dan ranting pohon itu hingga pohon itu kelihatan gundul. Meskipun begitu, pohon apel itu sangat senang sebab sanggup membantu Grendi. Setelah itu, Grendi tidak pernah lagi mengunjungi pohon apel

Pohon apel itu kembali duka dan kesepian. Pada suatu ekspresi dominan panas, kembali Grendi mendatangi pohon apel. Pohon apel dengan sukacita menyambut kedatangan Grendi.

"Ayo bermain bersamaku," pintanya.

"Aku sedih. Aku sudah tua. Aku ingin hidup hening dan menikmati hidup," jawab Grendi dengan lesu.

"Lalu…? Apa ada yang sanggup saya bantu?" tanya pohon apel itu.

"Aku ingin sanggup berlibur dan berlayar ke tempat lain. Maukah kau memberi saya sebuah kapal untuk berlayar?" tanya Grendi.

"Aduh …Maaf. Aku tak punya kapal untuk kuberikan padamu. Tapi kau boleh memotong tubuhku dan memakainya untuk menciptakan kapal yang kau inginkan," jawab pohon apel.


Pembahasan kali ini yaitu wacana macam Macam-macam Jenis Dongeng dan Contoh Cerita Dongeng serta Cara Menemukan Pokok-pokok Isi Dongeng
Gambar: Kisah Pohon Apel

"Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah," sambungnya lagi. Grendi kemudian menebang batang pohon apel itu dan menciptakan kapal. Ia segera pergi berlayar ke tempat yang diinginkannya dan tidak pernah mengunjungi pohon apel itu lagi.

Akhirnya sesudah bertahun-tahun, Grendi kembali mengunjungi pohon apel.

"Maaf Anakku," kata pohon apel"Aku sudah tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan padamu."

"Tidak apa-apa. Aku pun sudah tidak punya gigi untuk menggigit buahmu,"
jawab Grendi.

"Aku juga sudah tidak punya batang dan dahan lagi untuk kau panjat," kata pohon apel.

"Aku pun sudah terlalu lemah untuk memanjat pohon," jawab Grendi.

"Aku benar-benar sudah tidak punya apa-apa lagi sekarang. Yang tersisa hanya tinggal akar-akarku yang sudah renta dan sekarat," kata pohon apel itu sambil meneteskan air mata.

"Aku pun sudah tidak memerlukan apa-apa lagi dalam hidupku. Aku hanya memerlukan tempat beristirahat di masa tuaku. Aku sangat lelah sesudah sekian usang meninggalkanmu," jawab Grendi.

"Oohh…, elok sekali. Tahukah Anakku, akar-akar pohon yang renta yaitu tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akarakarku dan beristirahatlah dengan tenang."

Grendi pun beristirahat dan merebahkan tubuhnya di akar-akar pohon pir renta itu. Pohon apel itu sangat senang sekali dan tersenyum sambil tiada hentinya menitikkan air mata. 

Pohon itu bagaikan orang tuanya yang bersedia memperlihatkan apa pun yang mereka miliki untuk kebahagiaan anak-anaknya.

Sumber: Bobo, 17 Juni 2004

Cara Menemukan Pokok-pokok Isi Dongeng

Jika kau cermati, dongeng tersebut mempunyai amanat wacana suatu pengorbanan yang sangat mulia untuk suatu hal yang bermanfaat. Adapun pokok-pokok isi dongeng tersebut sanggup kau perhatikan dalam tabel berikut.

Pokok-pokok isi dongeng

1. Pertama ==> Masa kecil Grendi

2. Kedua    ==> Masa cukup umur Grendi

3. Ketiga    ==> Masa renta Grendi

Demikian pembahasan wacana macam-macam jenis dongeng dan pola kisah dongeng serta cara menemukan pokok-pokok isi dongeng, supaya bermanfaat!

Baca juga: Contoh Cerita Pengalaman Pribadi
Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Macam-Macam Jenis Dongeng Dan Pola Dongeng Dongeng Serta Cara Menemukan Pokok-Pokok Isi Dongeng"