Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keadaan Sosial Dan Kerjasama Indonesia Dengan Negara-Negara Asia Tenggara

Artikel ini secara umum akan membahas wacana kondisi sosial di asia tenggara, kerjasama Indonesia dengan negara lain di tempat asia tenggara, negara-negara pendiri asean, kerjasama ASEAN di bidang ekonomi, kerjasama ASEAN di bidang politik, tanggal berdirinya ASEAN serta kerjasama antar negara ASEAN.

Kondisi Sosial Asia Tenggara

Kawasan Asia Tenggara mempunyai bentang alam yang berbeda-beda. Demikian halnya dengan kondisi sosial ekonomi, kependudukan, dan budayanya.

a. Penduduk

Dari seluruh penduduk Asia Tenggara, 90% di antaranya berasal dari suku Melayu. Mayoritas terdapat di negara Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Singapura juga merupakan wilayah yang penduduknya homogen. Lebih dari 75% penduduknya yakni keturunan Cina.

b. Kebudayaan

Penduduk di tempat Asia Tenggara mempunyai bahasa yang beraneka ragam. Di wilayah Semenanjung Malaysia dan Indonesia, penduduk memakai bahasa Melayu.

Di Filipina bahasa Melayu juga dipakai meskipun tidak dominan. Bahasa Thai dan Lao dipakai di daratan utama Asia Tenggara.

Penduduk Asia Tenggara menganut banyak sekali agama dan kepercayaan. Sebagian besar orang Myanmar, Thailand, Laos, Kampuchea, dan Vietnam beragama Buddha.

Agama Islam dianut penduduk Indonesia (90%), Malaysia, sebagian penduduk Filipina Selatan, serta sebagian penduduk Thailand Selatan.

Suku bangsa Cina di Asia Tenggara menganut agama Konghucu, Buddha, Taoisme, Kristen, dan pemujaan roh.

Di Filipina mayoritas penduduknya beragama Kristen akhir imbas penyebaran agama Kristen oleh bangsa Spanyol. Agama Kristen juga dianut penduduk Vietnam meskipun jumlahnya hanya 10%.

Banyak bahasa dipakai di tempat Asia Tenggara. Beberapa bahasa di antaranya yakni bahasa Melayu, Thai, Filipino, Cina (Mandarin), dan Inggris.

Beberapa bahasa dipakai sebagai bahasa resmi. Sebagai contoh, bahasa Vietnam merupakan bahasa resmi di negara Vietnam. Bahasa Thai merupakan bahasa resmi di negara Thailand.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi di negara Indonesia. Bahasa resmi tersebut juga dipakai untuk komunikasi antarkelompok atau suku bangsa yang berbeda di suatu negara.

Bahasa gila Inggris juga dipakai di Asia Tenggara sebagai warisan peninggalan kolonial negara Barat. Saat ini, bahasa Inggris dipakai secara luas sebagai bahasa perdagangan dan bisnis di banyak negara di Asia Tenggara.

Negara-negara di Asia Tenggara mempunyai banyak kesenian tradisional menyerupai tari. Contohnya tari Barong, Gambyong, dan Saman dari Indonesia, tari Mak Yong dari Malaysia, tari Khon dan Genderang dari Thailand, serta tari Bambu dari Filipina.

Selain itu, tari Ramayana dengan gaya dan kostum yang berbeda ditampilkan di negara  Kampuchea, Myanmar, Thailand, dan Indonesia.

Pada perayaan khusus menyerupai perkawinan dan ulang tahun, serta untuk pertunjukan wisatawan tari-tarian tersebut sering ditampilkan. Wayang kulit, selain ada di Indonesia, juga ada di negara Thailand.

Pada dikala ini banyak penduduk di Asia Tenggara, khususnya yang tinggal di kota, mengenakan pakaian bergaya Barat. Namun, masih banyak penduduk mengenakan pakaian tradisional. Pakaian perempuan kebaya merupakan pakaian perempuan tradisional di negara Indonesia dan Malaysia.

Pakaian batik menjadi pakaian khas Indonesia. Di Filipina, pakaian tradisional untuk perempuan yakni Maria Clara, sedangkan pakaian untuk laki-laki disebut Barong Tagalong. Pakaian ini berbahan kain dari pokok pisang dan nanas. Penduduk perempuan Vietnam banyak mengenakan pakaian tradisional yang disebut Ao-dai.

c. Kegiatan Ekonomi dan Perdagangan

Wilayah Asia Tenggara mempunyai sumber daya alam yang menghasilkan komoditas perdagangan. Sumber daya alam itu antara lain kesuburan tanah, kekayaan laut, dan sumber daya minyak bumi.

Tanaman perdagangan utama di tempat Asia Tenggara yakni karet dan kelapa sawit. Negara-negara penghasil karet utama di dunia yakni Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Penghasil minyak sawit terbesar di dunia yakni Malaysia dan kedua yakni di Indonesia.

Tanaman ini dikembangkan pada perkebunan-perkebunan luas di lahan yang subur. Tanaman perdagangan lain yang dihasilkan yakni tebu, teh, kina, kelapa, dan abaka. Asia Tenggara menghasilkan kira-kira 80% dari jumlah gula di dunia.

Negara penghasil gula terbesar di dunia yakni Filipina dan dikembangkan di tempat daratan tengah Luzon, Kepulauan Visayan terutama di Pulau Negros, Panay, dan Cebu. Di Indonesia tumbuhan tebu dikembangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tanaman teh tumbuh subur di dataran tinggi dengan udara sejuk. Daerah penanaman teh yang utama yakni di Dataran Tinggi Cameron di Malaysia dan Priangan di Jawa Barat, Indonesia. Sementara itu, tumbuhan kelapa tumbuh subur di daerah berpasir yang panas dan basah sepanjang tahun.

Tanaman ini dikembangkan di pantai barat Pulau Sumatra dan di Kepulauan Visayan (Filipina). Pusat pengumpulan dan pemrosesan kopra yang utama di Filipina yakni di Cebu. Selain itu, Filipina merupakan penghasil terbesar tumbuhan abaka, yaitu tumbuhan yang dipakai untuk menciptakan tali.

Tanaman-tanaman tersebut merupakan komoditas perdagangan yang penting dalam menunjang perekonomian negara di tempat Asia Tenggara. Usaha agroindustri dilakukan di lahan-lahan subur. Usaha ini mendatangkan devisa negara alasannya yakni balasannya sebagian besar untuk tujuan ekspor.

Negara Brunei termasuk negara pengekspor minyak dan gas. Produksi minyak Brunei diawali ketika ditemukan minyak bumi di Seria, daerah di sebelah barat Brunei pada tahun 1928.

Di Malaysia ladang minyak terbesar terdapat di daerah pantai Trengganu dan ladang gas terbesar terdapat di daerah pantai Sarawak. Separuh jumlah gas alam yang dihasilkan Malaysia diekspor ke banyak sekali negara.

Baca: Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Kesiapan Indonesia Menghadapinya
Artikel ini secara umum akan membahas wacana kondisi sosial di asia tenggara Keadaan Sosial dan Kerjasama Indonesia dengan Negara-negara Asia Tenggara
Negara-negara Anggota ASEAN

Kerja Sama Indonesia dengan Negara-Negara Asia Tenggara

ASEAN yang merupakan sebuah perhimpunan negara-negara yang berada dikawasan Asia Tenggara ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Kota Bangkok, Thailand yang dikenal dengan Deklarasi Bangkok.

Deklarasi ini dihadiri oleh lima negara yang disebut juga dengan negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thalaind dan juga Filipina.

Wakil-wakil dari ke-5 negara tersebut antara lain Adam Malik (indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), Thanat Khoman (Thaialand), dan Narciso Ramos (Filipina).

Kerja sama suatu negara dengan negara lain sangat penting dilakukan. Suatu negara mustahil bisa mencukupi kebutuhannya sendiri.

Terlebih pada masa kini, globalisasi mengharuskan setiap negara berafiliasi dan bekerja sama dengan negara lain. Bidang kolaborasi yang telah dilakukan Indonesia dengan negara lain, contohnya bidang ekonomi, politik, keuangan, perdagangan, dan keamanan.

Kamu tentu sudah tidak gila lagi dengan istilah ASEAN, bahkan sudah tahu kepanjangannya. ASEAN merupakan perhimpunan negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN terbentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 sebagai tindak lanjut dari Deklarasi Bangkok.

Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh lima tokoh politik yang mewakili lima negara pendiri ASEAN. Kerja sama dilakukan antaranggota ASEAN di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Kini, sesudah hampir 40 tahun anggota ASEAN bertambah menjadi sepuluh negara.


Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Keadaan Sosial Dan Kerjasama Indonesia Dengan Negara-Negara Asia Tenggara"