Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Dan Referensi Kalimat Persetujuan, Penolakan Dan Sanggahan Dalam Diskusi

Berikut ini yaitu klarifikasi ihwal cara memberikan sanggahan, penolakan dan persetujuan, tumpuan kalimat sanggahan, tumpuan kalimat pesetujuan, tumpuan kalimat penolakan, cara memberikan pendapat,dan  contoh kalimat tanggapan.

Dalam sebuah diskusi atau permusyawarahan, setiap pendapat, masukan, saran, kritik, ataupun sanggahan dan penolakan terhadap pendapat orang lain harus disertai dengan alasan yang logis atas ketidaksetujuan tersebut dan ada upaya menemukan solusi yang lebih baik.

Dalam menyanggah ataupun menunjukkan solusi, sebaiknya memakai bahasa yang santun dan komunikatif.

Contoh Bahan Diskusi

Perempuan dan Lingkungan Hidup
(Perempuan Terkena Dampak Limbah, Polusi, dan Pencemaran)

Berikut ini yaitu klarifikasi ihwal cara memberikan sanggahan Cara dan Contoh Kalimat Persetujuan, Penolakan dan Sanggahan dalam Diskusi
Perempuan dan Lingkungan Hidup
Hubungan perempuan dan lingkungan hidup sangat erat. Selain menyediakan air higienis untuk keluarga, perempuan juga menjaga kebersihan rumah, menyediakan masakan bergizi, mengelola pembuangan sampah, sampai memelihara tanaman semoga tercipta keindahan dan keasriannya.

Dalam rumah tangga, perempuan berperan besar bagi terwujudnya pola konsumsi “hijau” atau berwawasan lingkungan. Misalnya dengan menentukan produk rumah tangga yang ramah lingkungan, pemisahan sampah, menjadi sampah organik dan nonorganik, pengurangan timbunan sampah dengan pembuatan kompos serta upaya tindakan positif aktivitas daur ulang.

Perempuan dibutuhkan sanggup menjadi “motor” dalam upaya penghematan energi (listrik, gas, minyak tanah) dan penggunaan air bersih. Hal ini berarti perempuan turut untuk memberi kesempatan kepada generasi berikutnya semoga sanggup menikmati sumber daya alam Indonesia yang makin menipis. Sebagai ibu, perempuan berpotensi untuk menanamkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan pada keluarganya.

Namun demikian, kaum perempuan juga rentan terhadap pencemaran lingkungan. Penelitian Dr. Nani Djuangsih (1987) dari UNPAD menemukan adanya residu DDT pada ASI buruh tani. Residu DDT tersebut membahayakan ibu dan bayinya. Selain itu, sayuran yang terkena pestisida pun menjadi tidak kondusif dikonsumsi keluarga. 

Di lingkungan rumah tangga, pemakaian obat nyamuk, pemutih pakaian, dan pembersih lantai, menjadikan perempuan berpotensi terkotori zat-zat beracun. Dalam jangka panjang zat-zat beracun tersebut berdampak jelek pada kesehatannya. Misalnya gangguan hormon, infertilitas, gangguan syaraf, dan melemahnya sistem imunisasi tubuh.

(Sumber: www.menegpp.go.id, dengan pengubahan)

Contoh Kalimat Persetujuan, Penolakan dan Sanggahan dalam proses diskusi di atas

Dalam proses diskusi dengan materi wacana di atas akan muncul banyak sekali pendapat atau tanggapan, contohnya menyerupai berikut.
1. Saya sependapat dengan pernyataan bahwa perempuan sanggup menjadi “motor” dalam upaya menghemat energi. Selain itu, saya juga berpikir bagaimana supaya perempuan juga mempunyai hak untuk menjadi motor pencetus di bidang lainnya. Untuk itu, sebagai kaum perempuan, saya sangat mendukung dengan upaya-upaya penyetaraan gender yang dilakukan oleh banyak pihak.
2. Menyikapi kenyataan mengenai efek lingkungan yang disandang oleh kaum perempuan, saya beropini bahwa pemerintah dengan instansi yang terkait beserta kita semua sangat perlu untuk melaksanakan upaya-upaya antisipasi terhadap efek pencemaran yang lebih jauh.
Apabila kalian tidak oke atau kurang sependapat dengan pendapat di atas, kalian sanggup memberikan ketidaksetujuan kalian dengan memberikan sanggahan. Perlu kalian ingat, bahwa dalam memberikan sanggahan, harus melalui izin moderator diskusi terlebih dahulu guna menjaga tertibnya diskusi.

Selain itu, kalian juga harus mengungkapkan alasan ketidaksetujuan, upaya menunjukkan solusi, serta menjaga etika berdiskusi lain, menyerupai penggunaan bahasa yang santun, ilmiah, komunikatif, dan tidak bertele-tele.

Berkenaan dengan proses diskusi selanjutnya, mungkin akan muncul banyak sekali balasan yang berupa pertanyaan, masukan, kritik, dan sanggahan. Tanggapan tersebut contohnya sebagai berikut.
a. Sanggahan terhadap pernyataan 1 mengenai ajaran kembali ihwal upaya untuk menjadikan kaum perempuan sebagai motor pencetus di banyak sekali bidang. Tidak semua bidang sempurna dan sesuai ditangani oleh kaum wanita. Perjuangan-perjuangan penyetaraan gender yang dilakukan oleh banyak pihak harus memperhitungkan batas-batas kemampuan kaum perempuan itu sendiri.
b. Saya sependapat dengan pernyataan bahwa perempuan sanggup menjadi “motor” dalam upaya menghemat energi. Namun demikian, ajaran mengenai upaya untuk menjadikan kaum perempuan sebagai motor pencetus di banyak sekali bidang, berdasarkan saya harus dipikirkan kembali secara masak. Menurut ajaran saya, tidak semua bidang sempurna dan sesuai ditangani oleh kaum wanita. Contoh di antaranya yaitu perempuan sebagai kepala keluarga yang dalam keluarga tersebut terdapat laki-laki yang bisa memimpin. Jadi, berdasarkan saya, perjuangan-perjuangan penyetaraan gender yang dilakukan oleh banyak pihak harus memperhitungkan batas-batas kemampuan kaum perempuan itu sendiri.
Demikian pembahsan lengkap ihwal cara memberikan pendapat, cara memberikan persetujuan, penolakan dan sanggahan dalam diskusi.

Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Cara Dan Referensi Kalimat Persetujuan, Penolakan Dan Sanggahan Dalam Diskusi"