Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-Hari Di Bidang Industri Beserta Manfaat Dan Peranannya

Pada bahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap ihwal materi kimia dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup materi kimia dalam rumah tangga, materi kimia dalam bidang industri, materi kimia dalam bidang pertanian, dan materi kimia dalam bidang kesehatan.

Selain hal-hal di atas juga akan dijelaskan ihwal peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, koloid dalam kehidupan sehari-hari, tugas zat kimia dalam kehidupan sehari-hari, produk kimia dalam kehidupan sehari-hari, manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari, perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, unsur dan senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari, serta redoks dalam kehidupan sehari-hari.

Bahan Kimia di Bidang Industri

Banyak sekali materi kimia yang digunakan dalam bidang industri, baik sebagai materi baku, materi pengolah, maupun materi pembantu (tambahan). Bahan ini digunakan untuk keperluan sehari-hari, contohnya cat. Hampir semua barang di sekitar kita memakai cat.

Tembok rumah, pintu, jendela, meja, kursi, mobil, sepeda, sepeda motor, bahkan alat-alat dapur umumnya dilapisi cat. Pakaian yang digunakan berasal dari kapas atau rami yang diproses pabrik tekstil memakai materi kimia menjadi materi pakaian jadi (tekstil) dengan warna yang indah.

Kertas digunakan untuk keperluan sekolah dan kantor. Bahan baku kertas berasal dari tumbuh-tumbuhan yang diproses dengan materi kimia. Plastik, keramik, dan beling juga merupakan barang-barang industri di sekitar kita yang diproses dengan materi kimia.

1. Cat

Cat merupakan cairan berwarna yang dioleskan pada permukaan suatu benda. Setelah mengering akan menjadi lapisan yang memperlihatkan keindahan dan perlindungan. Cat pertama kali dibuat oleh orang mesir kuno untuk melukis kuburan di mesir pada 2000 tahun sebelum Masehi.

Cat dibuat dengan bahan-bahan kimia tertentu. Untuk lebih mengenal bahan-bahan kimia dalam cat, mari kita lakukan acara berikut.

2. Plastik

Plastik terbentuk dari molekul-molekul kecil yang digabungkan menjadi molekul yang besar (makromolekul). Secara umum, plastik memiliki sifat yang menguntungkan dan merugikan.

Adapun sifat yang menguntungkan, yaitu

a. memiliki massa jenis kecil sehingga bobotnya ringan;

b. tahan terhadap materi kimia;

c. isolator listrik dan panas yang baik;

d. gampang dibentuk;

e. sanggup diberi warna;

f. permukaannya padat dan halus;

g. murah biaya pembuatannya.

Plastik juga memiliki sifat yang merugikan, yaitu

a. kurang berpengaruh dibanding logam;

b. gampang mengalami pemuaian jikalau terkena panas;

c. tidak keras dan tidak tahan goresan;

d. gampang terbakar;

e. sanggup bermuatan listrik sehingga gampang berdebu.

Pengertian Polimerisasi

Polimerisasi adalah pembuatan plastik dengan cara pembentukan rantai polimer organik yang panjang dan berulang dengan menggabungkan molekul-molekul hidrokarbon menjadi molekul yang besar.

Contoh polimerisasi, penggabungan molekulmolekul etena atau etilen menjadi polietilen dan penggabungan molekul-molekul propena atau propilen menghasilkan plastik-plastik polipropilen. Plastik yang dihasilkan biasanya gampang dibuat dalam keadaan panas sehingga disebut termoplastik atau plastomer. Contohnya, PVC dan lak.

Pembuatan plastik dengan polimerisasi dibagi 2 cara, yaitu

a. Polimerisasi kondensasi

Cara ini dilakukan dengan menggabungkan molekul-molekul hidrokarbon yang kecil. Kemudian, air yang terkandung dalam makromolekul itu dikeluarkan. Akibatnya, ikatan antarmolekulnya menjadi berpengaruh sehingga sulit untuk digerakkan kembali.

Plastik yang dibuat dengan cara ini disebut duromer atau duroplastik, yaitu plastik yang tahan panas sehingga tidak sanggup dibuat lagi meskipun keadaan panas.

b. Polimerisasi adisi

Pada pembuatan plastik dengan cara poliadisi tidak terjadi ikatan ganda, tetapi terjadi reaksi kimia. Makromolekul dibuat dari monomer-monomer dengan terjadinya perpindahan atom-atom.

Plastik ini bersifat menyerupai termoplastik, yaitu kenyal dan elastis. Contohnya, poliuretan untuk materi pengemasan (packing) dan busa, serta resin epoksi untuk materi perekat logam.

3. Keramik

Keramik dibuat dari materi baku tanah liat yang dicampur dengan pasir menjadi adonan yang tepat (homogen). Campuran itu dipanaskan atau dibakar pada suhu yang sangat tinggi.

Industri keramik sudah sangat bau tanah ada di dunia ini. Orang zaman dahulu sudah biasa menciptakan keramik, bahkan untuk memilih waktu (periode) suatu peradaban diukur dengan jenis keramik yang dibuat pada periode tersebut.

Gerabah adalah awal dari tembikar yang dibuat manusia. Gerabah dibuat dari tanah liat yang dicampur pasir dan diaduk merata. Kemudian, dipanaskan atau dibakar pada suhu 800oC hingga 1.000oC.

Sifat gerabah ialah rapuh, poros, keras, dan gampang pecah. Pada masyarakat zaman dahulu, gerabah digunakan untuk alat-alat rumah tangga. Sekarang pun, di kawasan pedesaan masih banyak orang yang memakai gerabah untuk alat rumah tangga, menyerupai gentong, kuali, dan cobek.

Tembikar ialah adonan kerikil mineral, pasir kuarsa, dan tanah liat murni yang dipanaskan antara suhu 1.100oC hingga 1.250oC. Sifat tembikar ialah sangat kuat, sangat keras, pejal, tidak gampang pecah, dan tidak bening atau kabur.

Tembikar sering dilapisi dengan porselen sehingga tampak lebih indah dan halus permukaannya. Beberapa pola tembikar, yaitu piring, cangkir, ubin keramik, dan genteng.

Porselen adalah adonan kaolin dengan bubuk putih yang disebut petuntas atau tanah liat chyne. Kata “kaolin” berasal dari nama kawasan di Cina, tempat ditemukan tanah yang berwarna putih dan mengandung kapur.

Kemudian, adonan tersebut dilapisi dengan adonan lain sebagai pelapisnya. Setelah itu, adonan dipanaskan pada suhu 1.300oC. Pada suhu ini, semua adonan dan pelapisnya akan menyatu menjadi porselen. Keramik yang dibakar tanpa diglasir disebut biscuit atau bisque.

4. Kaca

Kaca merupakan benda yang sanggup dilihat dan ditemukan di manamana. Kita melihat bahwa beling tampak sebagai zat padat, tetapi bekerjsama jikalau diamati dengan mikroskop yang canggih, ternyata beling merupakan zat cair yang molekul-molekulnya bergerak sangat lambat. Oleh alasannya ialah itu, jikalau dipanaskan beling akan menjadi lembek, lalu menjadi beling cair.

Bahan utama beling ialah pasir yang kandungan utamanya ialah silikon dioksida (SiO2), soda bubuk atau natrium karbonat (Na2CO3), dan kapur atau kalsium karbonat (CaCO3). Ketiga materi tersebut dicampur merata. Kemudian, dipanaskan hingga suhu 1.500oC.

Campuran ini akan menyatu menjadi beling bentuk cair, kental, dan liat, menyerupai adonan roti. Cairan beling ini didinginkan perlahan-lahan atau cepat tergantung jenis beling yang ingin diperoleh.

Proses pendinginan akan menciptakan molekul-molekul beling membentuk jaringan molekul yang tidak teratur. Kaca cair sanggup dibuat menjadi lembaran atau bentuk lain, menyerupai botol, gelas, lensa atau alat optik, dan serat optik.
Pada bahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap ihwal materi kimia dalam kehidupan s Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari di Bidang Industri Beserta Manfaat dan Peranannya
Gambar: Pabrik Kertas

5. Kertas

Bahan baku kertas merupakan materi yang banyak mengandung selulosa, menyerupai jerami atau merang padi, kayu, bambu, dan gelagah. Pembuatan kertas dibuat dalam dua tahap, yaitu pembuatan pulp dan pembuatan kertas dari pulp itu.

Pulp adalah materi kertas yang sudah higienis selulosanya. Ada tiga macam proses pembuatan pulp, yaitu proses mekanik, kimia, dan semikimia. Pada proses mekanik, materi baku digiling hingga hancur sehingga selulosa higienis dari zat-zat lainnya.

Pada proses ini tidak digunakan zat kimia. Proses semikimia dilakukan menyerupai proses mekanik, tetapi dibantu oleh zat kimia untuk melunakkan selulosa biar terpisah dari zat-zat lainnya.

Pada proses kimia, materi baku dimasak dengan materi kimia tertentu sehingga zat-zat lainnya sanggup dihilangkan dan diperoleh selulosa yang bersih, tidak rusak, dan murni.

Proses kimia pada pembuatan pulp sanggup dilakukan dengan proses soda, proses sulfat, dan proses sulfit. Proses soda dan proses sulfat disebut proses basa, sedangkan proses sulfit disebut proses asam.

Pada proses basa (proses soda), materi baku dipotong menjadi belahan yang sangat kecil. Kemudian, dimasak dengan larutan NaOH dalam suatu tempat selama lebih dari 3 jam.

Setelah selulosa terpisah dari campurannya, materi tersebut disaring sehingga selulosa sanggup dipisahkan dari zat-zat lainnya. Selulosa yang sudah dipisahkan ini disebut pulp.

Pada proses pemisahan selulosa akan didapatkan pulp halus, pulp kasar, dan materi yang belum hancur. Pulp halus dikelantang dengan kaporit atau natrium hipoklorit biar menjadi putih pucat.

Setelah dicuci beberapa kali untuk menghilangkan klor, pulp halus dikeringkan dan siap dibuat kertas. Pulp agresif sesudah dicuci sanggup dibuat sebagai materi pembuat karton. Bahan-bahan yang belum hancur dimasak kembali menyerupai semula.

Proses sulfat juga dilakukan menyerupai proses basa, tetapi zat yang digunakan untuk memasaknya ialah adonan NaOH, Na2S, dan Na2CO3.

Proses asam atau proses sulfit intinya sama dengan proses soda, tetapi zat pemasaknya memakai adonan SO2, Ca(HSO3)2, dan Mg(HSO3)2. Pada proses kimia ini akan dihasilkan merkaptan yang berbau busuk.

Pembuatan kertas dilakukan sesudah pulp menjadi kering. Prosesnya, yaitu pulp digiling hingga halus. Kemudian, dicampur dengan materi penolong dan air.

Bahan penolong merupakan materi yang terdiri dari perekat damar, talk, kaolin, gipsum, tawas, pewarna, dan kalsium karbonat. Bubur adonan ini selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pengepres supaya menjadi lembaran-lembaran tipis sambil dikeringkan.

Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-Hari Di Bidang Industri Beserta Manfaat Dan Peranannya"