Perbedaan Hormon Hipofisis Anterior Dan Posterior
Hipofisis mempunyai 2 lobus yang secara anatomis dan fungsional tidak sama, hipofisis posterior dan hipofisis anterior. Hipofisis posterior terdiri dari jaenteng saraf dan kesannya juga dinamai neurohipofisis. Hipofisis anterior terdiri dari jaenteng epitel kelenjar dan kesannya juga dinamai adenohipofisis (adeno berarti “kelenjar”).
Hipotalamus dan hipofisis anterior membentuk suatu sistem neuroendokrin yang terdiri dari suatu populasi neuron neurosekretorik yang tubuh selnya terletak di dua kelompok di hipotalamus (nukleus supraoptika dan nukleus paraventrikel). Secara fungsional dan anatomis, hipofisis posterior sebetulnya spesialuntuk perpantidakboleh dari hipotalamus.
Hipofisis posterior sebetulnya tidak mengahsilkan hormon apapun. Bagian ini spesialuntuk menyimpan dan, setelah menerima rangsangan yang sesuai mengeluarkan dua hormon peptida kecil, vasopresin (ADH) dan oksitosin. ADH dibuat terutama di dalam nukleus supraoptika, sedangkan oksitosin dibuat terutama di dalam nukleus paraventrikular.
Vasopresin (hormon antidiuretik, ADH) mempunyai 2 imbas : (1) meningkatkan retensi H2O oleh ginjal (efek antidiuretik) dan (2) menjadikan kontraksi otot polos arteriol (efek presor pembuluh). Oksitosin merangsang kontraksi otot polos uterus untuk memmenolong mengeluarkan janin selama persalinan dan hormon ini juga merangsang penyemprotan (ejeksi) susu dari kelenjar mamalia (payudara) selama menyusui, selain itu oksitosin juga terbukti meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya.
Tidak menyerupai hipofisis posterior, hipofisis anterior membentuk hormon sendiri yang lalu akan dibebaskan dalam darah. Berbagai populasi sel dalam hipofisis anterior mengeluarkan enam hormon peptida utama.
- Hormon pertumbuhan (Growth Hormone, GH, Somatotropin) → pertumbuhan tubuh keseluruhan dan metabolisme intermediat.
- Thyroid-stimulating hormone (TSH, tirotropin) → sekresi hormon tiroid dan pertumbuhan kelenjar tiroid.
- Hormon adrenokortikotropik (adrenocorticotropic hormone, ACTH, adrenokortikotropin) → sekresi kortisol oleh korteks adrenal dan pertumbuhan korteks adrenal
- Follicle-stimulating hormone (FSH) → pada perempuan merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel ovarium, daerah berkembangnya ovum atau sel telur serta mendorong sekresi hormon estrogen oleh ovarium. Pada laki-laki untuk produksi sperma.
- Luteinizing hormone (LH) → pada perempuan pembentukan korpus luteum penghasil hormon di ovarium setelah ovulasi serta mengatur hormon estrogen dan progesteron. Pada laki-laki merangsang sel interstisium Leydig di testis untuk mengeluarkan hormon testosteron sehingga mempunyai nama alternatif interstisial cell-stimulating hormone (ICSH).
- Prolaktin (PRL) → perkembangan payudara dan produksi air susu pada wanita. Fungsi ada laki-laki belum jelas.
TSH, ACTH, FSH dan LH yaitu hormon tropik sebab masing-masing mengatur sekresi kelenjar endokrin spesifik lain. FSH dan LH secara kolektif disebut sebagai gonadotropin sebab mengontrol sekresi hormon-hormon seks oleh gonad (ovarium dan testis). Di antara hormon-hormon hipofisis anterior, prolaton yaitu satu-satunya yang tidak mengontrol sekresi hormon lain. Di antara hormon-hormon tropik, FSH, LH, dan hormon pertumbuhan berefek pada sel samasukan non-endokrin.
Referensi :
- Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.
- Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Post a Comment for "Perbedaan Hormon Hipofisis Anterior Dan Posterior"