Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Sifat, Penjabaran Dan Struktur Polimer

Baiklah sobat dekat, pada peluang ini kita akan mengulas artikel tentang Pengertian, Sifat, Klasifikasi dan Struktur Polimer, pribadi saja kita masuk ke dalam pembahasannya. Selamat membaca.

PENGERTIAN POLIMER

Polimer yaitu suatu makromolekul atau disebut juga molekul raksasa yang tersusun atas beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Molekul kecil/monomer yang menyusun polimer sanggup berupa senyawa diberikatan rangkap maupun senyawa yang  mempunyai gugus fungsional.


SIFAT-SIFAT POLIMER

Polimer yaitu makromolekul yang terdiri atas banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat-sifat yang sangat beragam. Perbedaan kedua material tersebut  terletak pada simpel tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Biasanya, polimer materi sintetik akan lebih susah diuraikan oleh mikroorganisme dibanding polimer materi alami. Perbedaan sifat-sifat polimer tersebut dipengaruhi oleh struktur polimernya, yang meliputi:

a. Panjang rantai polimer
Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya semakin tinggi.

b. Gaya antar molekul
Semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimer maka polimer akan menjadi berpengaruh dan sukar meleleh.

c. Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak mempunyai daya tegang rendah dan simpel meleleh.

d. Ikatan silang antar rantai polimer
Semakin banyaknya ikatan silang maka polimer semakin kaku dan ringkih sehingga simpel patah. Hal tersebut dikarenakan Ikatan silang antar rantai polimer menjadikan terjadinya jaenteng yang kaku dan membentuk materi yang keras.
Artikel Penunjang : Pengertian dan Jenis – Jenis Ikatan Kimia
e. Sifat kristalinitas rantai polimer
Semakin tinggi sifat kristalinitas, rantai polimer akan lebih berpengaruh dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim. Biasanya yang mempunyai sifat kristalinitas tinggi yaitu polimer dengan struktur teratur, sedangkan polimer berstruktur tidak teratur cenderung mempunyai kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras).


Secara umum polimer mempunyai beberapa sifat menyerupai diberikut:

a. Sifat Termal
Polimer sebagai isolator mempunyai sifat termal yang baik meskipun polimer bukanlah konduktor. Jika ditinjau dari jenisnya, polimer yang digerahkan ada yang menjadi lunak namun ada pulak yang menjadi keras. Perubahan ini penting untuk materi komponen tertentu.

b. Sifat Kelenturan
Karena sifatnya lentur, polimer simpel diolah menjadi produk yang diinginkan. Namun, polimer alam lebih untuk diolah sesuai impian dibandingkan polimer sintetis.

c. Sifat Ketahanan Terhadap Mikroorganisme
Sifat ketahanan terhadap mikroorganisme ini biasanya dimiliki oleh polimer sintetis. Sedangkan polimer alam menyerupai sutra, wol, dan polimer alam lainnya tidak tahan terhadap mikroorganisme.

d. Sifat Lainnya
Sifat lain yang dimiliki polimer di antaranya, yaitu:
  • Ringan, dalam artian rasio bobot/volume kecil;
  • Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif;
  • Dimensinya stabil alasannya mempunyai berat molekul besar; dan lainnya.


KLASIFIKASI DAN STRUKTUR POLIMER
Struktur polimer dibedakan menurut penggolongannya. Pada prinsipnya, penggolongan polimer terdiri atas:

a. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Polimer alam, yaitu senyawa yang jumlahnya terbatas dan dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. Sifat polimer ini yaitu  yang kurang stabil, simpel menyerap air, tidak stabil alasannya pemanasan dan sukar dibentuk. contohnya sanggup berupa protein, amilum, glikogen, selulosa, karet alam (poliisoprena), asam nukleat.
  2. Polimer sintetik, yaitu polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya. Polimer ini sengaja dibuat  di  untuk memenuhi kebutuhan sekender dan tersier manusia. contohnya berupa polietena, polivinilklorida, polipropilena, tetrafloroetilena.


b. Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  • Homopolimer, yaitu polimer yang terdiri dari monomer-monomer sejenis dengan struktur ———A – A – A – A – A ———. contohnya dapt berupa polietilena, polistirena, polipropilena, PVC, amilum, teflon, selulosa dan poliisoprena.
  • Kopolimer, ialah polimer yang terdiri dari dua atau lebih monomer yang tidak sejenis dengan struktur —A – B – A – B – A – B —. Polimer jenis ini sendiri terdiri atas 4 jenis, yaitu:

    1. Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang tidak sama berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Strukturnya mencakup ...-A-B-A-B-A-...
    2. Kopolimer balok, yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya berupa ...-A-A-AA-B-B-B-B-A-A-A-A-...
    3. Kopolimer tidak beraturan, yaitu dengan jumlah satuan berulang yang tidak sama dan tersusunsecara acak dalam rantai polimer. Strukturnya berupa ...-A-B-A-A-B-B-A-A...
    4. Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang melekat pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung spesialuntuk satu maca kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya yakni ...A-A-A-A-A-A...

Artikel Penunjang : Pengertian, TataNama dan Manfaat Polimer 
c. Penggolongan Polimer menurut sifat kekenyalannya
Berdasarkan sifat kekenyalannya, polimer dibedakan menjadi:
  1. Polimer Termoplastik, yaitu polimer yang tidak tahan gerah sehingga akan meliat jikalau digerahkan dan sanggup dibuat sesuai dengan keinginan.
  2. Polimer Termoset, yaitu polimer tahan gerah yang tidak akan meliat (melelleh) jikalau digerahkan. Berbeda dengan polimer termoplastik, polimer ini sangah simpel dibuat sesuai keinginan.


d. Penggolongan Polimer menurut bentuk susunan rantainya
Berdasarkan bentuk susunan rantainya, polimer dibedakan menjadi:
  1. Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun satu sama lain melalui unit ulang yang sama sehingga membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer ini biasanya bersifat padat pada temperatur normal dan sanggup larut dalam beberapa pelarut. contohnya PVC, polietelena, nylon 66, dsb.
  2. Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jikalau polimer linier membentuk cabang.
  3. Polimer Berikatan Silang (Cross-linking), yaitu polimer yang terbentuk karena  beberapa  rantai  polimer  saling  diberikatan  satu  sama  lain  pada rantai utamanya. Jika sambungan silang polimer terjadi dengan ikatan kimia antara rantainya akan terbentuk sambung silang tiga dimensi yang sering disebut polimer jaenteng tiga dimensi (three-dimension network).



Baiklah sobat dekat, inilah artikel kita kali ini terkena Pengertian, Sifat, Klasifikasi dan Struktur Polimer, biar bermanfaa dan sanggup menambah pengetahuan sobat bersahabat dalam pelajaran kimia J

Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Pengertian, Sifat, Penjabaran Dan Struktur Polimer"