Pengertian Dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Selamat malam sobat dekat, kali ini kita akan mengulas terkena Pengertian dan Langkah-langkah Metode Ilmiah. Langsung saja kita masuk ke dalam topiknya.
Metode ialah cara yang teratur dipakai untuk melaksanakan kegiatan/menyelesaikan masalah. Ilmiah ialah secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat ilmu pengetahuan. melaluiataubersamaini memakai metode ilmiah, seseorang harus mempunyai perilaku ilmiah. Hasil dari penyelesaian problem yang didasari dengan perilaku ilmiah sanggup dipertanggungjawabankan alasannya didukung fakta/data.
Metode Ilmiah |
Metode ilmiah dipakai dalam penelitian yang mempunyai kegunaan untuk menyebarkan ilmu pengetahuan. Penelitian dihentikan dipakai secara sembarang. Ada langkah-langkah yang harus ditaati dan dilewati sebelum penelitian dilaksanakan. Langkah-langkah spesialis dalam melaksanakan penelitian, yaitu merumuskan masalah, penyusunan kerangka berpikir/landasan teori, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan kesimpulan.
A. SIKAP ILMIAH
Sikap ilmiah ialah perilaku yang harus dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk sanggup melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, peneliti harus mempunyai sifat-sifat diberikut ini:
1. Mampu membedakan fakta dan opini
Fakta ialah suatu kenyataan yang disertai dengan bukti-bukti ilmiah dan sanggup dipertanggungjawabankan kebenarannya. Adapun opini ialah pendapat langsung dari seseorang yang tidak sanggup dibuktikan kebenarannya. Di dalam melaksanakan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya bisa membedakan antara fakta dan opini biar hasil penelitiannya sempurna dan akurat serta sanggup dipertanggungjawabankan kebenarannya.
2. Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi
Peneliti yang baik mengedepankan sifat rendah hati ketika dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu pula ketika bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya alasannya yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang terperinci sumbernya.
3. Mengembangkan pengetahuan
Peneliti yang baik senantiasa haus akan ilmu, ia selalu berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya. Seorang peneliti tidak ingin ketinggalan informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang makin hari makin canggih dan modern.
4. Kepedulian terhadap lingkungan
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya. Ia selalu berusaha biar penelitian yang dilakukannya membawa dampak positif bagi lingkungan, bukan malah sebaliknya. Semua perjuangan dilakukan untuk melestarikan lingkungan biar bermanfaa bagi generasi selanjutnya.
5. Berpendapat secara ilmiah dan kritis
Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa bukti yang sanggup dipertanggungjawabankan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya. Permasalahan atau perubahan akan berakibat terganggunya keseimbangan lingkungan.
6. Berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung tanggapan terhadap usulannya
Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung tanggapan terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya. Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan dilaksanakan seterbaik mungkin. Kemudian diwujudkannya dalam bentuk nyata, sehingga risikonya sanggup dinikmati oleh orang lain.
7. Bekerja sama
Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik bisa bekerja sama dengan orang lain dan tidak individualis. Ia meyakini bahwa dirinya tidak sanggup hidup dengan orang lain, sehingga keberadaannya senantiasa dibutuhkan oleh orang lain.
8. jujur terhadap fakta
Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan dihentikan memutarbalikkan fakta demi kepentingan penelitiannya. Penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar biar kelak jikalau orang lain melaksanakan penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itulah yang sebenarnya.
9. Tekun
Sebuah penelitian kadang-kadang memerlukan waktu yang pendek untuk menghasilkan sebuah hasil atau kesimpulan, tetapi tak jarang pula memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, dihentikan malas, praktis jenuh, dan ceroboh. Seorang peneliti harus rajin, bersemangat, serta tidak praktis putus asa. melaluiataubersamaini demikian ia akan mendapat hasil yang memuaskan.
Artikel Penunjang : Pengertian,Unsur, Struktur, dan Jenis – Jenis Kalimat
B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Dalam mempelajari dan menyebarkan ilmu biologi dipakai metode ilmiah. Oleh alasannya itu, para hebat harus bisa melaksanakan kerja ilmiah dalam menuntaskan problem atau mencari jawabanan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penelitiannya. Selain itu, hebat biologi juga harus bisa bersikap ilmiah.
Manusia selalu berkeinginan untuk tahu dan tidak pernah merasa merasa puas dengan apa yang sudah diketahuinya. melaluiataubersamaini demikian, insan akan selalu menyebarkan rasa keingintahuannya melalui penelitian. Sifat keingintahuannya sanggup berkembang melalui tahapan sistematis yang sudah ditentukan, yaitu melalui metode ilmiah. Metode ilmiah mengarah kepada contoh berpikir logis, analitis (menggunakan analisis), dan empiris (sesuai dengan kenyataan). Adanya sifat empiris inilah yang menyebabkan kebenaran itu bersifat adil, artinya kebenaran menempel pada objek, siapa pun yang memandang objek itu niscaya sama.
Langkah yang ditempuh oleh para hebat biologi dalam memecahkan problem ialah langkah yang sesuai dengan metode ilmiah. Secara garis besar langkah tersebut terdiri dari: perumusan masalah, penyusunan kerangka berpikir/landasan teori. Perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan kesimpulan.
1. Perumusan masalah
Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih. Masalah sanggup diuji dan sanggup dipecahkan dan disusun dalam bentuk pertanyaan singkat, padat, jelas. Rumusan problem berupa kalimat tanya yang ialah hasil dari observasi.
2. Penyusunan kerangka berpikir/landasan teori
Landasan teori meliputi prinsip-prinsip teori yang memengaruhi pembahasan. Prinsip-prinsip teori mempunyai kegunaan untuk memmenolong penulis dalam mengulas problem yang sedang diteliti. Artinya kerangka teori harus bisa mempersembahkan citra tata kerja teori yang mendasari proses dari penelitian.
3. Perumusan hipotesis
Hipotesis ialah dugaan sementara. Hal ini sanggup dikaitkan dengan rumusan problem yang disusun. Kalimat hipotesis ditulis dalam pernyataan, sederhana dan jelas, dan menurut keterangan-keterangan atau informasi yang dikaji baik dari sumber bacaan atau fakta. Hipotesis ini harus didukung oleh landasan teori.
Beberapa manfaat hipotesis
Memdiberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian
Menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan kekerabatan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian pembeli.
Sebagai alat yang sederhana dalam memseriuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu satuan penting dan menyeluruh.
Sebagai panduan dalam pengujian serta pembiasaan dengan fakta dan antarfakta.
4. Pengujian hipotesis
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungan tiruana variabel, yaitu tiruana yang kuat pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas ialah variabel yang sanggup diubah secara bebas. Variabel terikat ialah variabel yang diteliti, perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol ialah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
Variabel bebas ialah variabel yang sengaja diubah-ubah oleh peneliti. Dikatakan bebas alasannya variabel ini bebas diubah oleh peneliti. Variabel terikat ialah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan tidak sanggup diubah oleh peneliti. Variabel kontrol ialah variabel yang sanggup memengaruhi hasil eksperimen, tetapi dijaga biar tidak mempersembahkan pengaruh.
5. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan/kesimpulan diperoleh menurut hasil dari eksperimen. Kemungkinan kesimpulan pertama, hipotesis ditolak jikalau dugaan sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Kemungkinan kedua hipotesis diterima, berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil eksperimen. Semua hasil eksperimen dikatakan baik jikalau dilakukan dengan mekanisme secara ilmiah.
C. MELAKUKAN PENELITIAN SEDERHANA
Sesudah menyusun rancangan/rencana penelitian, langkah diberikutnya ialah melaksanakan penelitian sesuai dengan rancangan yang sudah disusun. Dari acara penelitian akan diperoleh data. Data tersebut dianalisa/diolah. Dari hasil analisa data sanggup diperoleh suatu kesimpulan. Kesimpulan ialah jawabanan dari rumusan problem dan tujuan yang hendak dicapai. Langkah terakhir setelah diperoleh kesimpulan ialah menyusun laporan penelitian. Laporan penelitian ini sanggup dipublikasikan kepada khalayak umum.
D. MENYUSUN LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian dipakai untuk mempersembahkan laporan atas penelitian yang sudah dilakukan. Laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawabanan terhadap penelitian yang dilakukan.
INI sobat bersahabat artikel kami terkena Pengertian dan Langkah-langkah Metode Ilmiah. Semoga bermanfaa bagi sobat bersahabat sekalian. J
Sumber https://www.softilmu.com
Post a Comment for "Pengertian Dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah"