Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial

Manusia ialah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah swt. Sering dikenal dengan istilah homo sapiens yaitu makhluk yang cendekia budi. Maksudnya insan mempunyai pengalaman dan dianugerahi jasmani dan rohani, keduanya ialah kesatuan harmonis yang disebut pribadi. Semenjak lahir, setiap insan mempunyai kepribadian yang tidak sama-beda, mungkin teman bersahabat sudah lebih memahami tentang hal ini selama menjalani hidup. Tidak ada insan yang mempunyai kepribadian yang sama persis yang pernah saya temui, bahkan mereka yang kembar pun mempunyai kepribadian yang tidak sama. Dalam dunia yang kini ini , kita mengenal istilah “ Hak Asasi Manusia “, yaitu hak dasar yang dimiliki oleh setiap orang semenjak lahir, Hak Asasi Manusia (HAM) ini ialah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. misal Hak yakni ibarat hak miliki dan hak untuk hidup.

Kata Manusia berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu “Manu” yang artinya berpikir dan cendekia budi atau dalam sejarah dikenal dengan istilah homo = manusia. Sedangkan Individu ialah seorang manusia, ada istilah yang kita kenal dengan Individualisme yang artinya paham yang menganggap dirinya lebih penting dari orang lain. Dalam hal ini insan sebagai makhluk individu ialah bebas, Artinya bebas dalam mempunyai hak-nya, bebas atas dirinya sendiri. Namun disini seorang individu tidak bisa melanggar hak orang lain, contohnya : seorang individu dihentikan mencuri, alasannya ialah melanggar hak milik orang lain.

Selain sebagai Makhluk Individu, Manusia Juga ialah Makhluk sosial, secara sederhana, makhluk sosial ini ialah makhluk yang tidak sanggup hidup sendiri. Berdasarkan fakta tersebut dikenal pula istilah interaksi sosial, yaitu korelasi antarmanusia. Untuk bertahan hidup insan harus menjalin korelasi satu sama lain. Berikut ialah pendapat 2 jago menyangkut dengan Manusia yang ialah Makhluk Sosial :

Aristoteles
Ia menyampaikan bahwa insan ialah zoon politicon, artinya makhluk yang bergaul, berkumpul, dan bermasyarakat. Hal ini alasannya ialah insan tidak sanggup memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya sendiri, melainkan membutuhkan orang lain.

Abraham Maslow
Ia menyampaikan tingkat kebutuhan insan mencakup kebutuhan hidup fisiologis, kebutuhan rasa kasih akung, kebutuhan akan aktualisasi diri, dan kebutuhan akan penghargaan dari orang lain. Kaprikornus menurut penggolongan kebutuhan ini sudah terperinci bahwa insan tidak sanggup hidup sendiri. contohnya saja untuk kebutuhan akan penghargaan, tidak bisa dipungkiri bahwa kita akan bahagia apabila dipuji, dan apabila tidak ada yang memuji atas kerja keras kita itu, maka akn timbul rasa pesimis, inilah yang dimaksud penghargaan tersebut.

Pada Umumnya, Kedudukan insan sebagai makhluk sosial sanggup dibedakan menjadi tiga, yaitu :
  • Ascribed Status, ialah status atau kedudukan yang didapat seseorang tanp harus diperjuangkan (didapat semenjak lahir). contohnya Anak dari Raja yang menjadi Putra Mahkota.
  • Assigned Status, Merupakan status atau kedudukan yang diamanatkan kepada seseorang yang sudah berjasa untuk kepentingan masyarakat atau umum. contohnya ialah Pahlawan.
  • Achieved Status, yaitu status atau kedudukan yang didapat seseorang dengan cara diperjuangkan. Sifat status ini terbuka, artinya setiap orang sanggup memperoleh status ini, dengan catatan bisa memperjuangkannya. misal ; menjadi presiden, ketua MPR, dll.

Adanya banyak sekali kedudukan insan ini, setiap insan harus saling bekerjasama dan membentuk suatu interaksi sosial ibarat yang sudah saya utarakan tadi. Interaksi Sosial yang terjadi dalam kehidupan mempunyai empat bentuk, yaitu :
  • Kerja sama (coorperation)
  • Persaingan (Competition)
  • Perperihalan (conflict)
  • Akomodasi (Accomodation)

Ada banyak sekali pemahaman terhadap Manusia, yang paling umum ialah tiga pemahaman di bawah ini :
  1. Materialisme Antropologik, yaitu menandakan bahwa insan pada hakikatnya ialah materi. Manusia ialah jasad yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia anorganik.
  2. Materialisme Biologik, menandakan bahwa insan ialah tubuh yang hidup atau organisme yang mempersatukan segala pembawaan acara kehidupan tubuh di dalam dirinya. Struktur kehidupan insan yang memilikikewaspadaan indrawi berlaku juga bagi hewan. Dalam Kenyataan insan memang ialah bab dari kehidupan organik yang sanggup ditelusuri.
  3. Idealisme Antropologik, Menjelaskan bahwa insan ialah makhluk yang mempunyai unsur-unsur spiritual-intelektual yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi. Manusia tidak sanggup dijelaskan dengan satu prinsip saja, alasannya ialah dalam diri insan bergabung banyak sekali prinsip yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya secara utuh dan lengkap.


Inti dari postingan saya kali ini ialah tentang Manusia sebagai makhluk Individu dan Sosial
Artinya Setiap insan ialah suatu individu yang mempunyai hak atas dirinya tidak terbagi dan terdiri atas satu kesatuan akan dirinya. Manusia sebagai satu individu mempunyai unsur jasmani dan rohani. Manusia sebagai makhluk individu mempunyai ciri masing-masing, artinya setiap insan itu bervariasi, tidak sama-beda, tidak ada insan yang persis sama dalam kehidupannya. Namun untuk menjalani kehidupan tersebut insan tidak bisa sendiri, mereka harus menjalin korelasi dan bekerja sama semoga bisa bertahan hidup, inilah yang dimaksud konsep insan sebagai makhluk sosial. Oleh kesudahannya Setiap Manusia sanggup dikatakan makhluk individu dan sosial.

Nah itulah postingan kami kali ini tentang Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial, semoga sanggup terus bermanfaa, terimakasih sudah berkunjung teman dekat. Jika ada pertanyaan terkait postingan kali ini silahkan diajukan di kotak komentar. 

Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial"