Pengertian Dan Rumus Asas Black Beserta Rumus Kalor Laten
Sebelum lebih dalam mengkaji wacana asas black ini, sebaiknya anda terlebih dahulu mengetahui dan memahami pengertian kalor, rumus kalor jenis, dan daftar kelor jeni pada setiap zat.
Pembahasan kali ini yakni wacana pengertian asas black, suara asas black, rumus asas black, dan pola asal black dalam kehidupan sehari-hari serta rumus kalor laten.
Cobalah kau mencampur segelas air es (0 oC) dengan segelas air bersuhu 50 oC. Percampuran dua benda yang suhunya berbeda pertama kali diteliti oleh Joseph Black.
Black menyatakan bahwa jikalau dua benda bersuhu tidak sama disatukan, benda bersuhu rendah akan menyerap kalor, sedangkan benda bersuhu lebih tinggi akan melepas kalor. Pernyataan Black itu dikenal sebagai asas Black.
Q serap = Q lepas
Penguapan terjadi pada permukaan zat dan sanggup terjadi pada banyak sekali suhu. Pada ketika di rumah, kau juga sanggup mengamati kejadian penguapan.
Sewaktu memasak air, apa yang terjadi seandainya air itu dipanasi terus-menerus, habiskah air itu? Mengapa? Jadi, setiap penguapan memerlukan kalor.
Peristiwa-peristiwa berikut merupakan pola hasil panguapan, yaitu: pada pembuatan garam, penyulingan, dan terjadinya awan.
Penguapan merupakan tanda-tanda alam yang banyak manfaatnya. Untuk itu, orang berusaha mencari cara mempercepat proses penguapan.
Pernahkah kau memerhatikan orang minum segelas minuman panas? Orang itu kadang mengipasi ke permukaan gelas, atau mungkin menuangkan air panas itu ke piring kecil. Kedua cara itu sanggup mempercepat penguapan.
Selain dengan cara memberi kalor, penguapan sanggup dipercepat dengan cara meniupkan udara ke atas zat itu dan memperluas permukaan bidang.
Perlu diketahui, intinya meniupkan udara merupakan cara untuk mengurangi tekanan udara pada permukaan bidang. Cara-cara tersebut membantu molekul di permukaan cairan untuk melepaskan diri dari ikatan antarmolekul dalam cairan.
Pada ketika zat cair mendidih, suhu zat cair tersebut tetap meskipun terus-menerus diberi kalor. Titik didih zat cair yang satu berbeda dengan titik didih zat cair yang lain.
Jika kita akan mendidihkan zat cair, banyaknya kalor yang diharapkan bergantung pada banyaknya massa zat cair dan jenis zat cair. Makin besar massa zat cair yang akan kita didihkan, makin besar pula kalor yang dibutuhkan.
Adapun yang dimaksud titik didih normal yakni suhu pada ketika zat mendidih pada tekanan 1 atmosfer. Titik didih dipengaruhi oleh tekanan udara. Jika tekanan udara kecil, titik didihnya rendah, demikian pula sebaliknya.
Contohnya jikalau suatu daerah bertekanan udara 1 atmosfer, di daerah itu air mendidih pada suhu 100 oC. Akan tetapi, jikalau di daerah lain yang bertekanan udara 72 cmHg (kurang dari 1 atmosfer), air akan mendidih pada suhu kurang dari 100 oC.
Berdasarkan dua hal tersebut, sanggup disimpulkan bahwa kalor bisa mengubah wujud suatu zat. Pada ketika terjadi perubahan wujud zat, tidak terjadi perubahan suhu (suhunya tetap) alasannya yakni kalor yang diberikan dipakai oleh zat tersebut untuk mengubah wujudnya.
Pada acara di atas terjadi dua perubahan, yaitu mencair dan menguap. Kalor yang dipakai mengubah wujud es kerikil menjadi air disebut kalor cair/lebur (L). Adapun kalor yang dipakai mengubah wujud air menjadi uap air disebut kalor uap (U).
Dalam hal ini kalor lebur dan kalor uap merupakan kalor laten. Oleh lantaran itu, dalam perubahan
wujud zat berlaku rumus:
Q = m L atau Q = m U
Dengan:
Q = banyaknya kalor (J atau kkal)
m = massa zat (kg)
L = kalor lebur (Jkg-1 atau kkal kg-1)
U = kalor uap (Jkg-1 atau kkal kg-1)
Sumber https://www.berpendidikan.com
Pembahasan kali ini yakni wacana pengertian asas black, suara asas black, rumus asas black, dan pola asal black dalam kehidupan sehari-hari serta rumus kalor laten.
Pengertian asas black
Bagaimana cara kau mencampur dua air yang bersuhu tidak sama? Apa yang terjadi pada suhu adonan keduanya?Cobalah kau mencampur segelas air es (0 oC) dengan segelas air bersuhu 50 oC. Percampuran dua benda yang suhunya berbeda pertama kali diteliti oleh Joseph Black.
Black menyatakan bahwa jikalau dua benda bersuhu tidak sama disatukan, benda bersuhu rendah akan menyerap kalor, sedangkan benda bersuhu lebih tinggi akan melepas kalor. Pernyataan Black itu dikenal sebagai asas Black.
Rumus asas black
Dalam bentuk persamaan, asas Black sanggup ditulis dalam bentuk:Q serap = Q lepas
Q = banyaknya kalor (J atau kkal)
Contoh penerapan asas black dalam kehidupan sehari-hari
1. Penguapan
Tahukah kau mengapa air sanggup menguap? Penguapan adalah kejadian meninggalkannya molekul-molekul zat dari kelompoknya.Penguapan terjadi pada permukaan zat dan sanggup terjadi pada banyak sekali suhu. Pada ketika di rumah, kau juga sanggup mengamati kejadian penguapan.
Sewaktu memasak air, apa yang terjadi seandainya air itu dipanasi terus-menerus, habiskah air itu? Mengapa? Jadi, setiap penguapan memerlukan kalor.
Peristiwa-peristiwa berikut merupakan pola hasil panguapan, yaitu: pada pembuatan garam, penyulingan, dan terjadinya awan.
Penguapan merupakan tanda-tanda alam yang banyak manfaatnya. Untuk itu, orang berusaha mencari cara mempercepat proses penguapan.
Pernahkah kau memerhatikan orang minum segelas minuman panas? Orang itu kadang mengipasi ke permukaan gelas, atau mungkin menuangkan air panas itu ke piring kecil. Kedua cara itu sanggup mempercepat penguapan.
Selain dengan cara memberi kalor, penguapan sanggup dipercepat dengan cara meniupkan udara ke atas zat itu dan memperluas permukaan bidang.
Perlu diketahui, intinya meniupkan udara merupakan cara untuk mengurangi tekanan udara pada permukaan bidang. Cara-cara tersebut membantu molekul di permukaan cairan untuk melepaskan diri dari ikatan antarmolekul dalam cairan.
2. Pendidihan
Cobalah kau mengamati proses memasak air. Pada ketika air mendidih, apakah suhunya terus naik? Zat cair disebut mendidih, jikalau pada seluruh bab zat itu telah terjadi penguapan.Pada ketika zat cair mendidih, suhu zat cair tersebut tetap meskipun terus-menerus diberi kalor. Titik didih zat cair yang satu berbeda dengan titik didih zat cair yang lain.
Jika kita akan mendidihkan zat cair, banyaknya kalor yang diharapkan bergantung pada banyaknya massa zat cair dan jenis zat cair. Makin besar massa zat cair yang akan kita didihkan, makin besar pula kalor yang dibutuhkan.
Adapun yang dimaksud titik didih normal yakni suhu pada ketika zat mendidih pada tekanan 1 atmosfer. Titik didih dipengaruhi oleh tekanan udara. Jika tekanan udara kecil, titik didihnya rendah, demikian pula sebaliknya.
Contohnya jikalau suatu daerah bertekanan udara 1 atmosfer, di daerah itu air mendidih pada suhu 100 oC. Akan tetapi, jikalau di daerah lain yang bertekanan udara 72 cmHg (kurang dari 1 atmosfer), air akan mendidih pada suhu kurang dari 100 oC.
3. Peleburan
Kamu sanggup pula mencoba perubahan zat padat eksklusif menjadi zat gas. Jika terdapat kapur barus diberi kalor, maka kapur barus itu karenanya menjadi hilang. Hilangnya kapur barus merupakan perubahan wujud dari padat menjadi gas.Berdasarkan dua hal tersebut, sanggup disimpulkan bahwa kalor bisa mengubah wujud suatu zat. Pada ketika terjadi perubahan wujud zat, tidak terjadi perubahan suhu (suhunya tetap) alasannya yakni kalor yang diberikan dipakai oleh zat tersebut untuk mengubah wujudnya.
Gambar: Daftar kalor laten beberap zat |
Pengertian dan rumus kalor laten
Kalor tersebut disebut kalor laten. Jadi, kalor laten (L) yakni banyaknya kalor yang diharapkan oleh suatu zat untuk mengubah wujudnya.Pada acara di atas terjadi dua perubahan, yaitu mencair dan menguap. Kalor yang dipakai mengubah wujud es kerikil menjadi air disebut kalor cair/lebur (L). Adapun kalor yang dipakai mengubah wujud air menjadi uap air disebut kalor uap (U).
Dalam hal ini kalor lebur dan kalor uap merupakan kalor laten. Oleh lantaran itu, dalam perubahan
wujud zat berlaku rumus:
Q = m L atau Q = m U
Dengan:
Q = banyaknya kalor (J atau kkal)
m = massa zat (kg)
L = kalor lebur (Jkg-1 atau kkal kg-1)
U = kalor uap (Jkg-1 atau kkal kg-1)
Post a Comment for "Pengertian Dan Rumus Asas Black Beserta Rumus Kalor Laten"