Pengertian Dan Jenis Gempa Bumi Serta Istilah-Istilah Terkait Gempa Bumi
Gempa bumi atau seisme yakni getaran di muka bumi yang terjadi lantaran pergerakan-pergerakan tertentu di perut bumi, baik pergerakan secara vulkanis, maupun tektonis.
Pusat gempa sanggup terjadi di dasar bahari maupun di daratan. Gempa yang terjadi di dasar bahari sanggup mengakibatkan gelombang air bahari dalam volume besar yang dikenal sebagai gelombang tsunami.
Ilmu yang mempelajari wacana gempa bumi disebut seismologi. Gempa bumi sanggup dibedakan menjadi tiga jenis menurut lantaran terjadinya, yaitu gempa tektonik, vulkanik, dan gempa longsoran atau gempa terban.
Gempa jenis ini biasanya mengakibatkan getaran yang sangat besar, sehingga kerusakan yang ditimbulkannya pun sangat besar. Sebagian besar gempa yang terjadi di permukaan bumi merupakan gempa tektonik.
Gempa jenis ini biasanya hanya dirasakan di sekitar tempat terjadinya erupsi magma saja. Kejadian gempa akhir proses vulkanisme tidak lebih dari 8 persen dari total seluruh gempa yang terjadi di muka bumi.
Berdasarkan kedalaman atau letak hiposentrumnya (pusat gempa di dalam bumi), gempa bumi dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
Pada waktu terjadi gempa bumi getaran gempa yang berasal dari hiposentrum merambat ke atas hingga permukaan bumi yang disebut episentrum atau sentra gempa di permukaan bumi.
1. Hiposentrum, yaitu sentra gempa di dalam bumi.
2. Episentrum, yaitu sentra gempa di permukaan bumi.
3. Makroseisma, yaitu getaran gempa yang berpengaruh dan terasa oleh umum.
4. Mikroseisma, yaitu getaran gempa yang halus dan hanya tercatat oleh seismograf.
5. Pleistoseista, yaitu kawasan gempa yang paling parah mengalami kerusakan.
6. Isoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempattempat yang sama berpengaruh getarannya.
7. Homoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan catatan waktu getarannya sama.
8. Seismograf, yaitu alat untuk mengukur getaran gempa.
9. Seismogram, yaitu data yang tercatat pada waktu getaran gempa terjadi.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Pusat gempa sanggup terjadi di dasar bahari maupun di daratan. Gempa yang terjadi di dasar bahari sanggup mengakibatkan gelombang air bahari dalam volume besar yang dikenal sebagai gelombang tsunami.
Ilmu yang mempelajari wacana gempa bumi disebut seismologi. Gempa bumi sanggup dibedakan menjadi tiga jenis menurut lantaran terjadinya, yaitu gempa tektonik, vulkanik, dan gempa longsoran atau gempa terban.
Jenis-jenis gempa bumi
1. Gempa Tektonik
Gempa tektonik terjadi lantaran adanya insiden patahan pada kulit bumi atau dislokasi baik lantaran patahan horizontal maupun vertikal.Gempa jenis ini biasanya mengakibatkan getaran yang sangat besar, sehingga kerusakan yang ditimbulkannya pun sangat besar. Sebagian besar gempa yang terjadi di permukaan bumi merupakan gempa tektonik.
2. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik terjadi lantaran adanya pergerakan magma di perut bumi atau lantaran pembentukan gunung api. Getaran disebabkan lantaran merambatnya ledakan pada pusat-pusat erupsi magma.Gempa jenis ini biasanya hanya dirasakan di sekitar tempat terjadinya erupsi magma saja. Kejadian gempa akhir proses vulkanisme tidak lebih dari 8 persen dari total seluruh gempa yang terjadi di muka bumi.
Gambar: Gempa Bumi |
3. Gempa Longsoran atau Terban
Gempa longsoran terjadi lantaran adanya rongga-rongga bawah tanah yang longsor. Getaran yang disebabkan gempa jenis ini biasanya hanya dirasakan di sekitar tempat terjadinya longsor saja dan tidak terlalu dahsyat. Jumlah gempa jenis ini tidak lebih dari 2 persen dari total seluruh gempa yang terjadi di muka bumi.Berdasarkan kedalaman atau letak hiposentrumnya (pusat gempa di dalam bumi), gempa bumi dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
1. Gempa dangkal
Gempa bumi dangkal yaitu gempa yang letak hiposentrumnya kurang dari 100 km di bawah permukaan bumi.2. Gempa menengah atau intermedier
Gempa bumi menengah yaitu gempa yang letak hiposentrumnya antara 100–300 km di bawah permukaan bumi.3. Gempa dalam
Gempa bumi yaitu gempa yang letak hiposentrumnya lebih dari 300 km.Pada waktu terjadi gempa bumi getaran gempa yang berasal dari hiposentrum merambat ke atas hingga permukaan bumi yang disebut episentrum atau sentra gempa di permukaan bumi.
Istilah-istilah terkait gempa bumi
Berikut ini istilah-istilah yang terkait dalam gempa bumi.1. Hiposentrum, yaitu sentra gempa di dalam bumi.
2. Episentrum, yaitu sentra gempa di permukaan bumi.
3. Makroseisma, yaitu getaran gempa yang berpengaruh dan terasa oleh umum.
4. Mikroseisma, yaitu getaran gempa yang halus dan hanya tercatat oleh seismograf.
5. Pleistoseista, yaitu kawasan gempa yang paling parah mengalami kerusakan.
6. Isoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempattempat yang sama berpengaruh getarannya.
7. Homoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan catatan waktu getarannya sama.
8. Seismograf, yaitu alat untuk mengukur getaran gempa.
9. Seismogram, yaitu data yang tercatat pada waktu getaran gempa terjadi.
Post a Comment for "Pengertian Dan Jenis Gempa Bumi Serta Istilah-Istilah Terkait Gempa Bumi"