Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alat Pengukur Panas (Suhu)

Panas merupakan salah satu bentuk energi. Suatu benda yang lebih panas memiliki energi lebih banyak daripada benda yang lebih dingin. Misalnya, air panas sanggup dikatakan memiliki energi yang lebih banyak daripada air dingin.

Adapun ukuran atau tingkat panas suatu benda disebut suhu. Dengan demikian, pengertian suhu sangat akrab hubungannya dengan panas. Sebab setiap benda yang sanggup dirasakan panas atau dinginnya sanggup diukur suhunya.

Suatu besaran fisika sanggup dinyatakan dengan angka dan satuan. Untuk menyatakannya dengan angka tersebut, seseorang memerlukan alat ukur yang objektif dan universal. Artinya, alat itu tidak dipengaruhi keadaan pengukur, gampang digunakan, sanggup dipakai semua orang, dan sanggup dipakai di semua tempat.

Oleh alasannya itulah, kita tidak sanggup mengukur suhu benda memakai indra peraba. Apa yang terjadi kalau segelas air diukur oleh dua orang yang berbeda; satu orang peka terhadap panas sedangkan yang lain tidak peka terhadap panas?

Dapatkah keduanya menyatakan ukuran panas air yang sama? Berdasarkan uraian di atas, kau mengetahui bahwa indra peraba tidak sanggup dipakai untuk mengukur suhu. Untuk itulah dibutuhkan alat pengukur suhu yang disebut termometer.

Termometer merupakan suatu alat yang sangat peka terhadap panas. Prinsip kerjanya berdasarkan pemuaian zat cair. Jika sebuah termometer terkena panas (biasanya pada tandon zat cair) suatu benda, maka zat cair pengisinya akan memuai sampai ke skala tertentu.

Angka skala yang ditunjukkan termometer itu ialah suhu benda yang diukur. Kemampuan termometer sangat terbatas, artinya tidak sanggup dipakai untuk mengukur sembarang suhu. Adapun zat cair yang biasa dipakai sebagai pengisi termometer ialah raksa atau alkohol.

Sebagaimana telah diketahui sebelumnya pada macam-macam besaran, bahwa satuan suhu berdasarkan SI ialah kelvin.

Adapun dalam kehidupan sehari-hari satuan suhu yang sering kita temukan ialah derajat Celsius (oC) dan derajat Fahrenheit (oF). Selain itu, juga ada satuan dalam derajat Reamur (oR).

Untuk mengetahui kesetaraan keempat termometer yang perlu kita perhatikan ialah titik tetap bawah dan titik tetap atas masing-masing termometer.

Berikut ini ditampilkan titik tetap bawah dan titik tetap atas keempat termometer.

1. Titik Tetap Bawah

Termometer Celsius (0o) memakai titik beku air atau titik lebur es batu.

Termometer Reamur (0o) memakai titik beku air atau titik lebur es batu.

Termometer Fahrenheit (32o) memakai adonan es dengan garam.

Untuk Kelvin (273o) memakai suhu pada ketika semua gas mencair.

2. Titik Tetap Atas

Termometer Celsius (100o) memakai titik didih air pada tekanan udara 76 cmHg.

Termometer Reamur (80o)menggunakan titik didih air pada tekanan udara 76 cmHg.

Termometer Fahrenheit (212o) memakai titik didih air pada tekanan udara 76 cmHg.

Sedangkan untuk Kelvin (373o) memakai titik didih air pada tekanan 76 cmHg.

Untuk lebih jelasnya perihal titik bawah dan titik atas, silahkan perhatikan diagram di bawah ini!
Panas merupakan salah satu bentuk energi Alat Pengukur Panas (Suhu)
Gambar: Diagram titik tetap atas dan titik tetap bawah

Berdasarkan diagram tersebut sanggup diketahui bahwa
– termometer Celsius = 100 – 0 = 100 skala;
– termometer Reamur = 80 – 0 = 80 skala;
– termometer Fahrenheit = 212 – 32 = 180 skala;
– termometer Kelvin = 373 – 273 = 100 skala.

Keempat skala tersebut sanggup dinyatakan dalam bentuk perbandingan berikut.

C : R : (F – 32) : (K – 273) = 5 : 4 : 9 : 5

Dengan berdasarkan perbandingan skala itu, kau sanggup memilih kesetaraan (konversi) masing-masing suhu termometer.

Misalnya:


Konversi suhu Celsius ke Reamur

C : R = 5 : 4 ==> R = 4/5 x C

Konversi suhu Fahrenheit ke Celsius

C : (F – 32) = 5 : 9 ==> C = 5/9 x (F – 32)

Konversi suhu Fahrenheit ke Celsius

C : (K – 273) = 5 : 5 ==> C = (K – 273)



Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Alat Pengukur Panas (Suhu)"