Sejarah Sarekat Dagang Islam
Pada arikel kali ini akan dibahas wacana salah satu organisasi pergerakan nasional yaitu sarekat Islam (serikat Islam), pendiri serikat dagang Islam, sejarah sarekat dagang Islam, Sarekat dagang Isalam didirikan pada tahun?, siapa H. Samanhudi, tokoh sarikat Islam dan anggotanya.
Oleh alasannya ialah itu semoga mempunyai anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya, maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).
b. instruksi pada umat Islam bahwa telah datang waktunya untuk menunjukkan kekuatannya, dan
c. menciptakan front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
a. mengembangkan jiwa berdagang,
b. memberi pemberian kepada anggotanya yang mengalami kesukaran,
c. memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumi putera,
d. menentang pendapat-pendapat yang keliru wacana agama Islam,
e. tidak bergerak dalam bidang politik, dan
f. menggalang persatuan umat Islam hingga saling tolong menolong.
Kecepatan tumbuhnya SI bagaikan meteor dan meluas secara horizontal. SI merupakan organisasi massa pertama di Indonesia.
Antara tahun 1917 hingga dengan 1920 sangat terasa pengaruhnya di dalam politik Indonesia. Untuk membuatkan propaganda perjuangannya, Sarekat Islam menerbitkan surat kabar yang bernama Utusan Hindia.
Pada tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Idenburg untuk memperjuangkan SI berbadan hukum. Jawaban dari Idenburg pada tanggal 29 Maret 1913, yaitu SI di bawah pimpinan H.O.S Cokroaminoto tidak diberi tubuh hukum.
Ironisnya yang menerima ratifikasi pemerintah kolonial Belanda (Gubernur Jenderal Idenburg) justru cabang-cabang SI yang ada di daerah. Ini suatu seni administrasi pemerintah kolonial Belanda dalam memecah belah persatuan SI.
Bayangan perpecahan muncul dari pandangan yang berbeda antara H.O.S Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme.
Menurut Semaun yang mempunyai pandangan sosialis, bergandeng dengan kapitalis ialah haram. Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun 1921, ditetapkan adanya disiplin partai rangkap anggota.
Setiap anggota SI dihentikan merangkap sebagai anggota organisasi lain terutama yang beraliran komunis. Akhirnya SI pecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah.
a. SI Putih, yang tetap berlandaskan nasionalisme dan Islam. Dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta.
b. SI Merah, yang berhaluan sosialisme kiri (komunis). Dipimpin oleh Semaun, yang berpusat di Semarang.
Dalam kongresnya di Madiun, SI Putih berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Kemudian pada tahun 1927 berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti nama menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang merupakan pendukung berpengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sumber https://www.berpendidikan.com
Sejarah Sarekat Islam
Pada mulanya Sarekat Islam ialah sebuah perkumpulanpara pedagang yang berjulukan Sarekat Dagang Islam (SDI).Sarekat dagang Isalam didirikan pada tahun 1911
Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa.Tujuan Sarekat Islam
Garis yang diambil oleh SDI ialah kooperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam.Anggota Sarekat Dagang Islam
Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang, maka tidak mempunyai anggota yang cukup banyak.Oleh alasannya ialah itu semoga mempunyai anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya, maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).
Gambar: H. Samanhudi dan H.O.S. Cokroaminoto |
Tokoh Pendiri Serekat Islam
Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI ibarat H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat alasannya ialah bermotivasi agama Islam.Latar belakang dan tujuan SI
Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
a. perlawanan terhadap para pedagang mediator (penyalur) oleh orang Cina,b. instruksi pada umat Islam bahwa telah datang waktunya untuk menunjukkan kekuatannya, dan
c. menciptakan front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
Tujuan Sarekat dagang Islam
Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan anggaran dasarnya adalah:a. mengembangkan jiwa berdagang,
b. memberi pemberian kepada anggotanya yang mengalami kesukaran,
c. memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumi putera,
d. menentang pendapat-pendapat yang keliru wacana agama Islam,
e. tidak bergerak dalam bidang politik, dan
f. menggalang persatuan umat Islam hingga saling tolong menolong.
Kecepatan tumbuhnya SI bagaikan meteor dan meluas secara horizontal. SI merupakan organisasi massa pertama di Indonesia.
Antara tahun 1917 hingga dengan 1920 sangat terasa pengaruhnya di dalam politik Indonesia. Untuk membuatkan propaganda perjuangannya, Sarekat Islam menerbitkan surat kabar yang bernama Utusan Hindia.
Pada tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Idenburg untuk memperjuangkan SI berbadan hukum. Jawaban dari Idenburg pada tanggal 29 Maret 1913, yaitu SI di bawah pimpinan H.O.S Cokroaminoto tidak diberi tubuh hukum.
Ironisnya yang menerima ratifikasi pemerintah kolonial Belanda (Gubernur Jenderal Idenburg) justru cabang-cabang SI yang ada di daerah. Ini suatu seni administrasi pemerintah kolonial Belanda dalam memecah belah persatuan SI.
Bayangan perpecahan muncul dari pandangan yang berbeda antara H.O.S Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme.
Menurut Semaun yang mempunyai pandangan sosialis, bergandeng dengan kapitalis ialah haram. Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun 1921, ditetapkan adanya disiplin partai rangkap anggota.
Setiap anggota SI dihentikan merangkap sebagai anggota organisasi lain terutama yang beraliran komunis. Akhirnya SI pecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah.
a. SI Putih, yang tetap berlandaskan nasionalisme dan Islam. Dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta.
b. SI Merah, yang berhaluan sosialisme kiri (komunis). Dipimpin oleh Semaun, yang berpusat di Semarang.
Dalam kongresnya di Madiun, SI Putih berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Kemudian pada tahun 1927 berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti nama menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang merupakan pendukung berpengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Post a Comment for "Sejarah Sarekat Dagang Islam"