Pengertian Konfrontasi Dan Latar Belakang Terjadinya Konfrontasi Indonesia – Belanda Terkait Irian Barat
Belanda yang tetap ingin berkuasa di Irian Barat menciptakan bangsa Indonesia menjadi gusar. Apa boleh buat, Indonesia yang bahwasanya cinta damai, harus melaksanakan kontak senjata. Pemerintah dan bangsa Indonesia segera mempersiapkan diri demi merebut kembali Irian Barat.
Pengembalian Irian Barat harus dilakukan melalui jalur konfrontasi karena dipicu oleh tindakan Belanda yang sangat kontroversial. Pertempuran tidak sanggup dihindarkan. Perhatian dunia pun tertuju pada persoalan ini. Beberapa negara mendukung Indonesia alasannya yakni Indonesia berada di pihak yang benar.
Hal ini tampak dari tindakan Belanda menyerupai berikut ini.
1) Mempersiapkan berdirinya ”Negara Papua” di Irian Barat.
2) Mengirimkan kapal induk ”Karel Doorman” di perairan Irian Barat.
3) Memperkuat Angkatan Darat dan Udara di Irian Barat.
Tindakan-tindakan Belanda inilah yang menimbulkan pemerintah Indonesia menempuh jalan konfrontasi militer untuk merebut kembali Irian Barat.
1) Pembelian Senjata
Pemerintahan Republik Indonesia mengadakan pembelian senjata ke luar negeri khususnya Uni Soviet.
2) Pembentukan Pemerintahan
Pemerintah Republik Indonesia membentuk Provinsi Irian Barat dengan ibu kota Soasiu. Provinsi ini kemudian ibu kotanya dipindahkan ke Jayapura (Kotabaru) dengan gubernurnya putra Irian.
3) Diplomatik
Pada tanggal 17 Agustus 1960 Presiden Ir. Soekarno tetapkan kekerabatan diplomatik dengan Belanda.
Sebelumnya, Presiden Ir. Soekarno telah mengadakan kunjungan ke luar negeri dengan tujuan menjajaki kemungkinan negara yang dikunjungi tersebut membantu atau tidak terhadap Indonesia, apabila terjadi perang. Selain itu, pemerintah Indonesia memulangkan warga negara Belanda yang bekerja di Indonesia.
4) Persiapan di Bidang Militer
Pada tanggal 19 Desember 1961 Presiden Ir. Soekarno mengumumkan Tri Komando Rakyat (Trikora) di Yogyakarta. Isi Trikora sebagai berikut.
1) Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.
2) Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air Indonesia.
3) Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Pengembalian Irian Barat harus dilakukan melalui jalur konfrontasi karena dipicu oleh tindakan Belanda yang sangat kontroversial. Pertempuran tidak sanggup dihindarkan. Perhatian dunia pun tertuju pada persoalan ini. Beberapa negara mendukung Indonesia alasannya yakni Indonesia berada di pihak yang benar.
a. Latar Belakang Terjadinya Konfrontasi
Belanda tidak ingin menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Mereka memancing bangsa Indonesia untuk melaksanakan kontak senjata.Hal ini tampak dari tindakan Belanda menyerupai berikut ini.
1) Mempersiapkan berdirinya ”Negara Papua” di Irian Barat.
2) Mengirimkan kapal induk ”Karel Doorman” di perairan Irian Barat.
3) Memperkuat Angkatan Darat dan Udara di Irian Barat.
Tindakan-tindakan Belanda inilah yang menimbulkan pemerintah Indonesia menempuh jalan konfrontasi militer untuk merebut kembali Irian Barat.
Pembebasan Irian Barat |
b. Persiapan Merebut Kembali Irian Barat
Persiapan untuk merebut kembali Irian Barat mencakup persiapan senjata, diplomatik, militer, dan pemerintahan di Irian Barat. Persiapan yang dilakukan bangsa Indonesia sebagai berikut.1) Pembelian Senjata
Pemerintahan Republik Indonesia mengadakan pembelian senjata ke luar negeri khususnya Uni Soviet.
2) Pembentukan Pemerintahan
Pemerintah Republik Indonesia membentuk Provinsi Irian Barat dengan ibu kota Soasiu. Provinsi ini kemudian ibu kotanya dipindahkan ke Jayapura (Kotabaru) dengan gubernurnya putra Irian.
3) Diplomatik
Pada tanggal 17 Agustus 1960 Presiden Ir. Soekarno tetapkan kekerabatan diplomatik dengan Belanda.
Sebelumnya, Presiden Ir. Soekarno telah mengadakan kunjungan ke luar negeri dengan tujuan menjajaki kemungkinan negara yang dikunjungi tersebut membantu atau tidak terhadap Indonesia, apabila terjadi perang. Selain itu, pemerintah Indonesia memulangkan warga negara Belanda yang bekerja di Indonesia.
4) Persiapan di Bidang Militer
Pada tanggal 19 Desember 1961 Presiden Ir. Soekarno mengumumkan Tri Komando Rakyat (Trikora) di Yogyakarta. Isi Trikora sebagai berikut.
1) Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.
2) Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air Indonesia.
3) Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Post a Comment for "Pengertian Konfrontasi Dan Latar Belakang Terjadinya Konfrontasi Indonesia – Belanda Terkait Irian Barat"