Metode Dan Teknik Membaca Cepat 250 Kata Per Menit
Membaca cepat merupakan salah satu metode untuk membaca teks atau wacana yang menuntut pemahaman secara cepat. Pembaca yang baik akan menerima 80% – 90% pemahaman dari teks yang dibaca dalam waktu yang ditentukan.
Dalam hal ini, kecepatan membaca orang per orang berbeda-beda. Misalnya 200 kata per menit, 250 kata per menit, dan seterusnya. Namun demikian, akan menjadi sangat baik bila kecepatan membaca dilatih, sehingga mencapai hasil atau kemampuan yang maksimal.
KM : Kecepatan Membaca
JK : Jumlah Kata
WM: Waktu Membaca
Buku bacaan ibarat majalah, biasanya dibaca dengan kecepatan 200 – 400 kata per menit. Dengan kemampuan ibarat ini, minimal 70% pemahaman akan diperoleh pembaca. Adapun kecepatan di atas 400 kata per menit hanya dipakai untuk membaca gosip yang sifatnya sekilas.
Dalam melatih kemampuan membaca cepat kalian, bacalah teks di bawah dengan waktu 1 menit. Setelah tamat membaca, jawablah pertanyaan berkaitan isi teks tanpa membaca kembali teks.
Jika 75% tanggapan atas pertanyaan di atas tepat, berarti kalian telah bisa membaca cepat (dengan 250 kata per menit) dengan baik. Agar kemampuan kalian meningkat, kalian harus lebih banyak berlatih.
Latihlah kemampuan membaca cepat kalian dengan membaca teks ± 250 kata berikut dalam waktu 1 menit!
Gamelan terang bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah di banyak sekali benua dan telah memunculkan paduan musik gres jazz-gamelan. Selain itu, gamelan melahirkan institusi sebagai ruang mencar ilmu dan ekspresi musik gamelan, sampai menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pergelaran musik gamelan sekarang sanggup dinikmati di banyak sekali pecahan dunia. Namun, Jogjakarta ialah kawasan yang paling sempurna untuk menikmati gamelan. Ini dikarenakan di kota inilah Anda sanggup menikmati versi aslinya.
Gamelan yang berkembang di Jogjakarta ialah Gamelan Jawa. Gamelan Jawa berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa mempunyai nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi bunyi seruling. Perbedaan itu wajar, sebab Jawa mempunyai pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Tidak ada kejelasan perihal sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik gamelan diperkirakan semenjak kemunculan kentungan, rebab, tepukan ke mulut, ukiran pada tali atau bambu tipis, sampai dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pergelaran wayang dan tarian. Barulah pada beberapa waktu setelah mengiringi pergelaran wayang dan tarian, gamelan bangkit sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan bunyi para sinden.
Setelah membaca teks di atas dalam waktu 1 menit, kalian sanggup mengevaluasi kemampuan membaca cepat kalian dengan indikator kemampuan memahami isi bacaan. Kemampuan membaca cepat kalian dikatakan berhasil apabila kalian sanggup menjawab pertanyaan berkenaan dengan teks bacaan, dengan kebenaran lebih dari 75%.
Sebagai teladan pertanyaan yang berkenaan dengan teks di atas ialah berikut.
1. Apakah imbas dari popularitas musik gamelan?
2. Di manakah kawasan yang paling sempurna untuk menikmati gamelan?
3. Mengapa Jogjakarta dikatakan sebagai kawasan yang sempurna untuk menikmati musik gamelan?
4. Apakah nama jenis gamelan yang berkembang di Jogjakarta?
5. Bagaimanakah perbedaan antara Gamelan Jawa dengan Gamelan Bali dan Gamelan Sunda?
6. Apa salah satu penyebab adanya perbedaan dalam musik Gamelan Jawa dengan musik gamelan lainnya?
7. Apa saja musik yang mendasari kemunculan gamelan?
8. Apakah fungsi gamelan itu?
Adapun tanggapan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut ialah berikut.
1. Merambah di banyak sekali benua dan telah memunculkan paduan musik gres jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang mencar ilmu dan ekspresi musik gamelan, sampai menghasilkan pemusik gamelan ternama.
2. Jogjakarta.
3. Karena di kota inilah kita sanggup menikmati gamelan dalam versi aslinya.
4. Gamelan Jawa.
5. Gamelan Jawa mempunyai nada yang lebih lembut dan slow, sedangkan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi bunyi seruling.
6. Pandangan hidup masyarakat yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
7. Kentungan, rebab, tepukan ke mulut, ukiran pada tali atau bambu tipis, sampai dikenalnya alat musik dari logam.
8. Untuk mengiringi pergelaran wayang dan tarian.
1. Membaca dengan tidak menggerakkan bibir dan tidak bersuara.
2. Menghindari regresi atau pembacaan yang mengulang-ulang.
3. Memperluas jangkauan mata terhadap teks.
4. Berlatih secara tekun dan rutin.
Sumber https://www.berpendidikan.com
Dalam hal ini, kecepatan membaca orang per orang berbeda-beda. Misalnya 200 kata per menit, 250 kata per menit, dan seterusnya. Namun demikian, akan menjadi sangat baik bila kecepatan membaca dilatih, sehingga mencapai hasil atau kemampuan yang maksimal.
Rumus kecepatan membaca
Kecepatan membaca diukur dengan rumus: Jumlah kata dibagi waktu membaca.KM = JK/WMKeterangan:
KM : Kecepatan Membaca
JK : Jumlah Kata
WM: Waktu Membaca
Buku bacaan ibarat majalah, biasanya dibaca dengan kecepatan 200 – 400 kata per menit. Dengan kemampuan ibarat ini, minimal 70% pemahaman akan diperoleh pembaca. Adapun kecepatan di atas 400 kata per menit hanya dipakai untuk membaca gosip yang sifatnya sekilas.
Contoh Latihan Membaca Cepat 250 Kata Per Menit
Membaca Cepat |
Jika 75% tanggapan atas pertanyaan di atas tepat, berarti kalian telah bisa membaca cepat (dengan 250 kata per menit) dengan baik. Agar kemampuan kalian meningkat, kalian harus lebih banyak berlatih.
Latihlah kemampuan membaca cepat kalian dengan membaca teks ± 250 kata berikut dalam waktu 1 menit!
Gamelan, Orkestra ala Jawa
Gamelan yang berkembang di Jogjakarta ialah Gamelan Jawa. Gamelan Jawa berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa mempunyai nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi bunyi seruling. Perbedaan itu wajar, sebab Jawa mempunyai pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Tidak ada kejelasan perihal sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik gamelan diperkirakan semenjak kemunculan kentungan, rebab, tepukan ke mulut, ukiran pada tali atau bambu tipis, sampai dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pergelaran wayang dan tarian. Barulah pada beberapa waktu setelah mengiringi pergelaran wayang dan tarian, gamelan bangkit sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan bunyi para sinden.
(Sumber: www.yogyes.com, dengan pengubahan)
Setelah membaca teks di atas dalam waktu 1 menit, kalian sanggup mengevaluasi kemampuan membaca cepat kalian dengan indikator kemampuan memahami isi bacaan. Kemampuan membaca cepat kalian dikatakan berhasil apabila kalian sanggup menjawab pertanyaan berkenaan dengan teks bacaan, dengan kebenaran lebih dari 75%.
Sebagai teladan pertanyaan yang berkenaan dengan teks di atas ialah berikut.
1. Apakah imbas dari popularitas musik gamelan?
2. Di manakah kawasan yang paling sempurna untuk menikmati gamelan?
3. Mengapa Jogjakarta dikatakan sebagai kawasan yang sempurna untuk menikmati musik gamelan?
4. Apakah nama jenis gamelan yang berkembang di Jogjakarta?
5. Bagaimanakah perbedaan antara Gamelan Jawa dengan Gamelan Bali dan Gamelan Sunda?
6. Apa salah satu penyebab adanya perbedaan dalam musik Gamelan Jawa dengan musik gamelan lainnya?
7. Apa saja musik yang mendasari kemunculan gamelan?
8. Apakah fungsi gamelan itu?
Adapun tanggapan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut ialah berikut.
1. Merambah di banyak sekali benua dan telah memunculkan paduan musik gres jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang mencar ilmu dan ekspresi musik gamelan, sampai menghasilkan pemusik gamelan ternama.
2. Jogjakarta.
3. Karena di kota inilah kita sanggup menikmati gamelan dalam versi aslinya.
4. Gamelan Jawa.
5. Gamelan Jawa mempunyai nada yang lebih lembut dan slow, sedangkan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi bunyi seruling.
6. Pandangan hidup masyarakat yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
7. Kentungan, rebab, tepukan ke mulut, ukiran pada tali atau bambu tipis, sampai dikenalnya alat musik dari logam.
8. Untuk mengiringi pergelaran wayang dan tarian.
Teknik Membaca Cepat
Kemampuan membaca cepat sanggup dilatih dengan teknik berikut.1. Membaca dengan tidak menggerakkan bibir dan tidak bersuara.
2. Menghindari regresi atau pembacaan yang mengulang-ulang.
3. Memperluas jangkauan mata terhadap teks.
4. Berlatih secara tekun dan rutin.
Post a Comment for "Metode Dan Teknik Membaca Cepat 250 Kata Per Menit"