Klasifikasi Pranata Sosial
Setelah memahami ihwal pengertian pranata sosial, fungsi pranata sosial dan ciri-ciri pranata sosial, selanjutnya kita akan mengkaji ihwal penjabaran atau penggolongan pranata sosial.
Berikut ini beberapa tipe atau penggolongan pranata sosial.
a. Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial sanggup dibedakan menjadi crescive institutions dan enacted institutions.
1) Crescive institutions yaitu pranata sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari kebiasaan masyarakat.
Misalnya: tata cara perkawinan, norma-norma, dan aneka macam upacara adat.
2) Enacted institutions adalah pranata sosial yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Misalnya: forum pendidikan, forum keuangan, forum kesehatan, dan lain-lain.
b. Berdasarkan sistem nilai/kepentingan yang diterima masyarakat, pranata sosial sanggup dibedakan menjadi basic institutions dan subsidiary institutions.
1) Basic institutions yaitu pranata sosial yang dianggap penting dalam upaya pengawasan terhadap tata tertib di masyarakat. Misalnya keluarga, sekolah, dan negara.
2) Subsidiary institutions adalah pranata yang dianggap kurang penting. Misalnya tempat-tempat hiburan atau rekreasi.
c. Berdasarkan penerimaan masyarakat, pranata sosial sanggup dibedakan menjadi approved institutions dan unsanctioned institutions.
1) Approved institutions yaitu bentuk pranata sosial yang diterima secara umum oleh masyarakat. Misalnya forum pendidikan, forum peradilan, dan lainlain.
2) Unsanctioned institutions yaitu bentuk pranata sosial yang secara umum ditolak oleh masyarakat. Misalnya aneka macam sikap penyimpangan, menyerupai merampok, memeras, pusat-pusat perjudian, prostitusi, dan lain-lain.
d. Berdasarkan faktor penyebarannya, pranata sosial sanggup dibedakan menjadi general institutions dan restricted institutions.
1) General institutions yaitu bentuk pranata sosial yang diketahui dan dipahami masyarakat secara umum. Misalnya keberadaan agama dalam kehidupan.
2) Restricted institutions yaitu bentuk pranata sosial yang hanya dipahami oleh anggota kelompok tertentu.
Misalnya pelaksanaan anutan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, atau aneka macam aliran akidah lainnya.
e. Berdasarkan fungsinya, pranata sosial sanggup dibedakan menjadi cooperative institutions dan regulative institutions.
1) Cooperative institutions yaitu bentuk pranata sosial yang berupa kesatuan referensi dan tata cara tertentu. Misalnya pranata perdagangan dan pranata industri.
2) Regulative institutions yaitu bentuk pranata sosial yang bertujuan mengatur atau mengawasi pelaksanaan nilai-nilai atau norma-norma yang berkembang di masyarakat.
Misalnya pranata aturan (kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan).
Sumber https://www.berpendidikan.com
Klasifikasi atau Penggolongan Pranata Sosial
Berdasarkan fungsi-fungsi secara umum dan karakteristiknya tersebut, pranata sosial sanggup diklasifikasikan dari aneka macam sudut.Berikut ini beberapa tipe atau penggolongan pranata sosial.
a. Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial sanggup dibedakan menjadi crescive institutions dan enacted institutions.
1) Crescive institutions yaitu pranata sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari kebiasaan masyarakat.
Misalnya: tata cara perkawinan, norma-norma, dan aneka macam upacara adat.
2) Enacted institutions adalah pranata sosial yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Misalnya: forum pendidikan, forum keuangan, forum kesehatan, dan lain-lain.
Gambar: Contoh forum pendidikan anak usia dini |
b. Berdasarkan sistem nilai/kepentingan yang diterima masyarakat, pranata sosial sanggup dibedakan menjadi basic institutions dan subsidiary institutions.
1) Basic institutions yaitu pranata sosial yang dianggap penting dalam upaya pengawasan terhadap tata tertib di masyarakat. Misalnya keluarga, sekolah, dan negara.
2) Subsidiary institutions adalah pranata yang dianggap kurang penting. Misalnya tempat-tempat hiburan atau rekreasi.
c. Berdasarkan penerimaan masyarakat, pranata sosial sanggup dibedakan menjadi approved institutions dan unsanctioned institutions.
1) Approved institutions yaitu bentuk pranata sosial yang diterima secara umum oleh masyarakat. Misalnya forum pendidikan, forum peradilan, dan lainlain.
2) Unsanctioned institutions yaitu bentuk pranata sosial yang secara umum ditolak oleh masyarakat. Misalnya aneka macam sikap penyimpangan, menyerupai merampok, memeras, pusat-pusat perjudian, prostitusi, dan lain-lain.
d. Berdasarkan faktor penyebarannya, pranata sosial sanggup dibedakan menjadi general institutions dan restricted institutions.
1) General institutions yaitu bentuk pranata sosial yang diketahui dan dipahami masyarakat secara umum. Misalnya keberadaan agama dalam kehidupan.
2) Restricted institutions yaitu bentuk pranata sosial yang hanya dipahami oleh anggota kelompok tertentu.
Misalnya pelaksanaan anutan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, atau aneka macam aliran akidah lainnya.
e. Berdasarkan fungsinya, pranata sosial sanggup dibedakan menjadi cooperative institutions dan regulative institutions.
1) Cooperative institutions yaitu bentuk pranata sosial yang berupa kesatuan referensi dan tata cara tertentu. Misalnya pranata perdagangan dan pranata industri.
2) Regulative institutions yaitu bentuk pranata sosial yang bertujuan mengatur atau mengawasi pelaksanaan nilai-nilai atau norma-norma yang berkembang di masyarakat.
Misalnya pranata aturan (kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan).
Post a Comment for "Klasifikasi Pranata Sosial"