Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Naskah Drama Singkat Dan Karakterisasi Penokohan Dalam Drama

Pembahasan kali ini yaitu menjelaskan perihal referensi naskah (teks) drama singkat dan penggambaran tabiat tokoh di dalamnya atau karakterisasi penokohan dalam drama.

Contoh Naskah Drama Singkat


Orang Asing
Karya: Rupert Brooke

Malam hari di trend pancaroba. Di luar jendela, tampak terang bulan, remang-remang di kejauhan tampak pohon cemara. Di sebelah kiri meja menghadap ke samping, duduk orang absurd sedang menghabiskan makannya. 

Gadis duduk di bangku amben kecil di depan dapur, membelakangi publik, sementara menengok-nengok ke arah orang asing. Ibu mondar-mandir, antara meja, amben, dan rak membawa piring-piring masakan dan lain-lain. Sebuah lampu ada di atas meja.
Pembahasan kali ini yaitu menjelaskan perihal referensi naskah  Contoh Naskah Drama Singkat dan Karakterisasi Penokohan dalam Drama
Pementasan Drama
Orang asing : (Mendorong kursinya ke belakang dan menghabiskan makanannya) Enak, yummy sekali, sungguh saya rasa oke saya mengaso sekarang. Aku capek sekali habis jalan kaki lewat hutan-hutan itu. Alhamdulillah saya mujur menemukan rumah ini.

Ibu : Jika Ndoro mau menunggu sebentar, suami saya segera tiba dari ladang.

Orang asing : (berdiri) Apakah tidak takut sendiri di rumah terpencil ini, hanya dua perempuan, malam-malam menyerupai ini ....

Ibu : Apa yang akan kami takutkan? Apa yang akan dirampok dari kami? Dan siapalah yang mau dengan saya? Sinah akan menghajar mereka. Ia lebih berpengaruh dari kebanyakan lelaki.

Orang asing : (membungkuk dengan perasaan tidak enak). Anak ibu tegap badannya.

Ibu : Dia kuat. Karena beliau harus bekerja di ladang dengan ayahnya.

Orang asing : Ah, saya kira berat, untuk mengurus segalanya hanya dengan seorang lelaki dalam keluarga atau (jelas) ibu punya anak pria tentunya. (menyindir).

Ibu : Tidak, dulu ada seorang. Ia minggat waktu berumur 13 tahun.

Orang asing : (dengan ketawa kecil dan agak gugup) Sayang. Aku sangk perempuan ingin ada orang yang akan melindunginya. Dan kini, sebagai seorang ibu, Ibu tentu akan mendapatkan kembali anak itu kalau ia pulang ke rumah untuk menolong Ibu di hari tua?

Ibu : (ragu-ragu) Ah, saya tidak tahu....

Gadis : Ia mungkin karam (jengkel).

Orang asing : O. Maaf. Tapi suami Ibu selalu tinggalkan Ibu seorang diri .... Terdengar bunyi bapak dari jarak agak jauh.

Ibu : Itu, dia, silahkan Ndoro tunggu sebentar. Sebaiknya Ndoro bertemu beliau sebelum pergi tidur. (ibu keluar)

Orang asing : (jalan agak kaku mendekati gadis) Aku kira seorang gadis muda dan manis menyerupai kamu kadang kala tentu akan merasa jemu, hidup bekerja terus-menerus di daerah menakutkan menyerupai ini ... meski indah sekalipun ....

Gadis : (Memandang beliau dengan tetap, agak canggung). Apa ... ?

Orang asing : Aku yakin di sekitar ini tentu tak banyak kegembiraan. Tak  banyak anak muda. Tak ada joget dan lain-lain. Kau mestinya di kota besar.

Gadis : (setengah pada diri sendiri) Saya punya kegembiraan sendiri.

Orang asing : Enak di kota besar. Jalan-jalan terang benderang dan sibuk. Darahmu akan mengalir lebih cepat. Sayang sekali kamu tak akan tahu. Tak sadarkah kamu hanya akan jadi berangasan dan renta di sini Tiap hari akan makin kaku dan bodoh, kerja, kerja, kerja, kemudian kamu akan menyerupai ibumu yang alhasil kerdil dan jelek, kemudian mati. Nah, apa katamu (ketawa sedikit, histeris) kalau mendadak tiba seorang pahlawan (melihat kepada gadis) dan berjanji akan membawa kamu ke kota besar dan memperlihatkan segala sesuatu kepadamu ... membelikan pakaian dan embel-embel ... dan menawarkan padamu segala yang terbaik, menyerupai seorang putri ....

Gadis : (berdiri cepat dan berjalan menuju orang absurd agak pincang). Aku pincang, digigit anjing. Ndoro ingin lihat? (dia angkat kainnya dan memperlihatkan daerah di bawah lutut). Apakah kaki seorang putri menyerupai ini? Lihat bekas ini (memperlihatkan tangannya) Gara-gara sebuah paku besar (lutut kiri orang absurd dipijat dengan tangannya dan menengok ke atas, senyum sedikit). (orang absurd meraih sedikit dan melangkah mundur agak kaget). Pernah Ndoro rasakan tangan seorang putri menyerupai ini? (diam sejenak. Gadis berjalan menuju ke pintu sebelah kiri, kemudian masuk).

Penggambaran Watak Tokoh dalam Naskah Drama

Berdasarkan cuplikan obrolan naskah drama di atas, kalian sanggup mengidentifikasi abjad tokoh yang ada, sebelum kalian memerankannya. Identifikasi abjad tokoh-tokoh pada naskah dan kesesuaian pemerannya sanggup kalian pahami dalam klarifikasi berikut.

1. Karakter “Orang asing” dalam kutipan tersebut yaitu sombong.

Selain itu, dilihat dari dialog-dialog yang diungkapkannya, ia juga berwatak suka mencampuri urusan orang lain dan suka menyindir. Dalam hal ini, situasi diri orang absurd sedang penuh selidik terhadap orang-orang dalam keluarganya.

Ia meninggalkan keluarganya ke kota ketika usianya 13 tahun. Berkaitan dengan pemeranan, obrolan dan sikap tokoh orang absurd harus disampaikan secara sopan, tapi memperlihatkan kesan orang besar.

2. Karakter “Ibu” dalam kutipan tersebut cenderung penyabar.

Tokoh Ibu mempunyai kehidupan sebagai orang kampung yang jauh dari pendidikan, dengan ekonomi kekurangan, pekerja keras, dan sangat menghormati tamu yang dipandang sebagai orang kaya. Berkaitan dengan obrolan dan perilaku, tokoh Ibu cenderung memperlihatkan sikap sabar, tenang, dan datar.

3. Karakter “Gadis” dalam kutipan naskah drama di atas yaitu pemarah. 

Dialog-dialog yang diungkapkannya memperlihatkan bahwa tokoh Gadis berwatak gampang tersinggung. Dalam hal ini, situasi diri tokoh Gadis mengalami tekanan mental alasannya yaitu kakinya pincang. Berkaitan dengan pemeranan, obrolan dan sikap tokoh Gadis harus disampaikan secara keras, emosional, dan memperlihatkan kekecewaan.

Karena tokoh Gadis mempunyai latar belakang kehidupan sebagai orang kampung yang jauh dari pendidikan, maka mulut pemeranan tokoh menampakkan gaya dan abjad khas orang kampung.

Dalam pemeranan sangat baik apabila kalian sanggup menyesuaikan abjad tabiat yang telah terindentifikasi berkenaan dengan volume suara, intonasi, dan artikulasi. Dengan demikian, kalian perlu melatih oleh vokal, pemahaman dan pendalaman karakter, serta latihan berperan.


Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Contoh Naskah Drama Singkat Dan Karakterisasi Penokohan Dalam Drama"