Penjelasan Polimerisasi Ion : Polimerisasi Kation Dan Polimerisasi Anion
Pada polimerisasi adisi, insiden polimerisasinya sanggup terjadi tanpa melibatkan senyawa radikal bebas. Misalnya, pembawa rantainya sanggup berupa ion karbonium ( polimerisasi kation ) atau karbanion ( polimerisasi anion ). Sekarang, mari kita bahas kedua jenis polimerisasi ini.
1. Polimerisasi Kation
Dalam polimerisasi kation dengan monomer CH2=CHX, yang bertindak sebagai pembawa rantai ialah ion karbonium. Katalis yang dibutuhkan dalam reaksi polimerisasi ini ialah Asam Lewis menyerupai AlCl3, BF3, TiCl4, dan Asam besar lengan berkuasa lainya. Berbeda dengan polimerisasi radikal bebas yang umumnya berlangsung pada suhu tinggi, pada polimerisasi kation ini justru sanggup berlangsung pada suhu yang sangat rendah. Misalnya, polimerisasi 2-metil propena yang berlangsung sangat cepat pada suhu -100 C dengan adanya katalis BF3 atau AlCl3. Polimerisasi kation sering terjadi pada monomer yang mengandung gugus yang sanggup melepaskan elektron.
Berikut ini reaksi pemicuan polimerisasi kation yang dikatalisis oleh asam besar lengan berkuasa :
Pada reaksi diatas, HA merupakan molekul asam besar lengan berkuasa menyerupai HCl, H2SO4 atau HClO4. Reaksi pemicuan diatas dilakukan dengan jalan diberikanya proton ke monomer oleh asam HA. Pemberian proton ke monomer ini mengakibatkan atom C pada monomer menjadi bermuatan kasatmata sehingga membentuik ion C+ yang biasa kita sebut sebagai ion karbonium. Ion karbonium ini selanjutnya akan sanggup menarik monomer-monomer berikutnya sehingga terbentuklah polimer kation dari monomer CH2=CHX. Berikut ini reaksi polimerisasinya :
Peristiwa reaksi polimerisasi diatas akan berlangsung secara terus menerus hingga kita menghentikanya. Proses pengakhiran rantai ini sanggup dilakukan melalui banyak sekali proses. Proses yang paling sederhana ialah dengan jalan menggabungkan ion karbonium dengan anion pasanganya ( anion lawan ), berikut ini reaksi pengakhiran polimerisasi nya :
Sifat pelarut sangat penting dalam polimerisasi kation. Hasil pengamatan mengatakan bahwa polimerisasi tidak terjadi kalau pelarut yang digunakan yakni pelarut non polar. Ion karbonium malah akan bereaksi dengan ion lawanya menghasilkan reaksi yang serupa dengan adisi elektrofilik HA pada senyawa yang berikatan rangkap. Namun demikian, kalau reaksi dilakukan dalam pelarut polar maka polimerisasi akan segera terjadi, alasannya yakni ion karbonium menjadi mantap akhir solvasi dan ion karbonium sanggup berlangsung untuk menghasilkan polimer.
2. Polimerisasi Anion
Pada polimerisasi anion dengan monomer CH2=CHX, ion karbanion bertindak sebagai pembawa rantai. Monomer yang mengandung substituen elektronegatif menyerupai propenitril, 2-metil propenoat, dan fenietena tergolong yang sanggup mengalami polimerisasi jenis ini. Seperti polimerisasi kation, reaksi polimerisasi anion berlangsung paling baik pada suhu rendah. Katalis yang digunakan ialah logam alkali, alkil, aril dan amida logam alkali.
Sebagai pola polimerisasi anion, yaitu amida logam alkali menyerupai senyawa KNH2 yang sanggup digunakan sebagai katalis untuk mempercepat polimerisasi monomer CH2=CHX. Berikut ini reaksi pemicuan polimerisasi anion :
Pada reaksi diatas, ion NH2- memberika elektronya kepada monomer CH2=CHX sehingga mengakibatkan atom karbon dari monomer itu bermuatan negatif, kita menyebutnya ion karbanion ( C- ). Selanjutnya ion karbanion ini menarik monomer selanjutnya hingga proses polimerisasi kita hentikan, berikut ini reaksi polimerisasinya :
Proses pengakhiran pada polimerisasi anion tidak begitu terang menyerupai polimerisasi kation, alasannya yakni penggabungan rantai anion dengan ion lawan dipandang tidak terjadi. Jika digunakan pelarut inert dan pereaksi murni, maka polimerisasi hanya berhenti saat seluruh monomer pereaksi habis bereaksi.
Baiklah, itulah penjelasn mengenai Peristiwa polimerisasi pada polimerisasi anion dan kation, biar klarifikasi diatas sanggup membantu kau semua, Terima kasih.
(Sumber Referensi : Kimia Dasar II, Yayan Sunarya )
Sumber http://www.panduankimia.net
1. Polimerisasi Kation
Dalam polimerisasi kation dengan monomer CH2=CHX, yang bertindak sebagai pembawa rantai ialah ion karbonium. Katalis yang dibutuhkan dalam reaksi polimerisasi ini ialah Asam Lewis menyerupai AlCl3, BF3, TiCl4, dan Asam besar lengan berkuasa lainya. Berbeda dengan polimerisasi radikal bebas yang umumnya berlangsung pada suhu tinggi, pada polimerisasi kation ini justru sanggup berlangsung pada suhu yang sangat rendah. Misalnya, polimerisasi 2-metil propena yang berlangsung sangat cepat pada suhu -100 C dengan adanya katalis BF3 atau AlCl3. Polimerisasi kation sering terjadi pada monomer yang mengandung gugus yang sanggup melepaskan elektron.
Berikut ini reaksi pemicuan polimerisasi kation yang dikatalisis oleh asam besar lengan berkuasa :
Pada reaksi diatas, HA merupakan molekul asam besar lengan berkuasa menyerupai HCl, H2SO4 atau HClO4. Reaksi pemicuan diatas dilakukan dengan jalan diberikanya proton ke monomer oleh asam HA. Pemberian proton ke monomer ini mengakibatkan atom C pada monomer menjadi bermuatan kasatmata sehingga membentuik ion C+ yang biasa kita sebut sebagai ion karbonium. Ion karbonium ini selanjutnya akan sanggup menarik monomer-monomer berikutnya sehingga terbentuklah polimer kation dari monomer CH2=CHX. Berikut ini reaksi polimerisasinya :
Peristiwa reaksi polimerisasi diatas akan berlangsung secara terus menerus hingga kita menghentikanya. Proses pengakhiran rantai ini sanggup dilakukan melalui banyak sekali proses. Proses yang paling sederhana ialah dengan jalan menggabungkan ion karbonium dengan anion pasanganya ( anion lawan ), berikut ini reaksi pengakhiran polimerisasi nya :
Sifat pelarut sangat penting dalam polimerisasi kation. Hasil pengamatan mengatakan bahwa polimerisasi tidak terjadi kalau pelarut yang digunakan yakni pelarut non polar. Ion karbonium malah akan bereaksi dengan ion lawanya menghasilkan reaksi yang serupa dengan adisi elektrofilik HA pada senyawa yang berikatan rangkap. Namun demikian, kalau reaksi dilakukan dalam pelarut polar maka polimerisasi akan segera terjadi, alasannya yakni ion karbonium menjadi mantap akhir solvasi dan ion karbonium sanggup berlangsung untuk menghasilkan polimer.
2. Polimerisasi Anion
Pada polimerisasi anion dengan monomer CH2=CHX, ion karbanion bertindak sebagai pembawa rantai. Monomer yang mengandung substituen elektronegatif menyerupai propenitril, 2-metil propenoat, dan fenietena tergolong yang sanggup mengalami polimerisasi jenis ini. Seperti polimerisasi kation, reaksi polimerisasi anion berlangsung paling baik pada suhu rendah. Katalis yang digunakan ialah logam alkali, alkil, aril dan amida logam alkali.
Sebagai pola polimerisasi anion, yaitu amida logam alkali menyerupai senyawa KNH2 yang sanggup digunakan sebagai katalis untuk mempercepat polimerisasi monomer CH2=CHX. Berikut ini reaksi pemicuan polimerisasi anion :
Pada reaksi diatas, ion NH2- memberika elektronya kepada monomer CH2=CHX sehingga mengakibatkan atom karbon dari monomer itu bermuatan negatif, kita menyebutnya ion karbanion ( C- ). Selanjutnya ion karbanion ini menarik monomer selanjutnya hingga proses polimerisasi kita hentikan, berikut ini reaksi polimerisasinya :
Proses pengakhiran pada polimerisasi anion tidak begitu terang menyerupai polimerisasi kation, alasannya yakni penggabungan rantai anion dengan ion lawan dipandang tidak terjadi. Jika digunakan pelarut inert dan pereaksi murni, maka polimerisasi hanya berhenti saat seluruh monomer pereaksi habis bereaksi.
Baiklah, itulah penjelasn mengenai Peristiwa polimerisasi pada polimerisasi anion dan kation, biar klarifikasi diatas sanggup membantu kau semua, Terima kasih.
(Sumber Referensi : Kimia Dasar II, Yayan Sunarya )
Sumber http://www.panduankimia.net
Post a Comment for "Penjelasan Polimerisasi Ion : Polimerisasi Kation Dan Polimerisasi Anion"