Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Dan Tujuan Membaca Ekstensif Dan Pola Cara Menarik Kesimpulan Dari Membaca Ekstensif Teks Berita

Pengertian dan Tujuan Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif merupakan kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak begitu detail. Dalam hal ini, kegiatan membaca ditujukan untuk mendapat gosip yang bersifat pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci.

Berdasarkan gosip pokok tersebut, kita sudah sanggup melihat atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau problem utama yang dibicarakan.

Melalui kegiatan membaca ekstensif, kalian sanggup menemukan sebuah pokok problem atau hal utama dari sebuah teks bacaan dengan cepat. Jadi, bila kalian membaca beberapa teks bacaan, kalian sanggup menarik kesimpulan mengenai teks yang mempunyai problem utama yang sama, meski pembahasan detailnya berbeda.

Contoh Teks Berita

Bacalah kedua teks berikut dengan cermat!

Teks 1

Variasi Bentuk Menarik Minat

Kendala anak kecil yang gres pertama kali membuat origami terletak pada faktor lipatan. Mereka sulit membuat lipatan rapi. Untuk itu, diharapkan latihan beberapa kali hingga ia andal melaksanakan lipatan secara rapi. ”Biasanya ini dialami anak berusia di bawah 5 tahun,” kata Cecilla Tanudjaja.

Cecilla Tanudjaja ialah pemilik sanggar Mawar Origami and Fun Games. Menurut dia, membuat origami sudah sanggup dilakukan anak usia tiga tahun. Faktor terpenting, anak tersebut sudah mengetahui perbedaan warna dan mengerti cara melipat kertas. Bagi anak usia dini, sebaiknya memakai kertas berukuran sedikit lebih besar.

Bentuk kegiatan ada yang lima kali datang, tujuh kali datang, dan 10 kali tiba dalam satu paket. Saat interview pertama kali sanggup diketahui anak yang ingin ikut mencar ilmu origami lebih tertarik model apa? Apakah bentuk hewan dan benda atau model kreativitas terbaru.

“Bagi anak-anak, khususnya usia lima tahun susah-susah gampang. Terlebih lagi apabila anak tersebut tidak punya sense of art yang baik, paling maksimal 15 menit dan sanggup dua model saja sudah bosan,” kata Cecil.

Dalam mengatasi kebosanan anak, pengajar origami perlu mencari akal. Pengajar origami sanggup membuat variasi bentuk origami lain yang jauh menarik perhatian si anak tadi. Apabila titik jenuh dan bosan anak sudah terlihat, sebaiknya pelajaran dihentikan.

Pengajar sanggup memperlihatkan teknik membuat origami pada kesempatan lain. “Sewaktu membuat kegiatan liburan kemarin, saya membuat kegiatan campurcampur. Tidak hanya origami, kadang dibarengi membuat fun games (permainan yang menyenangkan) lain, menyerupai bermain alat musik triangle,” papar dia.

Pada prinsipnya, ketika mencar ilmu diusahakan anak merasa senang. Sebab bila pelajaran yang diterima anak itu-itu saja, maka ia akan merasa bosan dan karenanya enggan ikut mencar ilmu lagi.

Pada kasus lain, ada juga anak yang mencicipi susah membuat lipatan kertas di titik tertentu. Apabila ini yang terjadi, anak sebaiknya diajak mengulangi lipatan dari awal.

“Ayo, ambil kertasnya lagi, tidak susah kok. Pelan-pelan, ya bikinnya. Entar kalau bikinnya udah jadi lezat lho. Jadi, kita perlu mendorong (encourage) si anak,” kata Cecil memberi contoh.

Jadi, harus diingat langkah demi langkah membuat lipatan kertas. Apabila langkah demi langkah yang dilakukan anak sudah sempurna dan sudah hafal, maka gres sanggup dilanjutkan langkah berikutnya.

Apabila di langkah lipatan dasar ia tidak sanggup membuatnya, anak akan mengalami kesulitan di langkah berikut. Hal ini disebabkan bentuk langkah lanjutan origami lebih rumit. Namun, bila dasarnya sudah bagus, anak akan cepat menangkap teknik membuat origami selanjutnya.

(Sumber: Seputar Indonesia, 11 Februari 2007,
dengan pengubahan)

Teks 2

Origami Picu Kreativitas

Dari selembar kertas berwarna sanggup diciptakan ratusan bentuk origami. Mulai bentuk paling sederhana hingga yang paling rumit. Wajah cerah, ceria, dan puas akan terpancar begitu anak berhasil membuat satu bentuk origami.

Berangkat dari rasa suka dengan dunia belum dewasa dan menjadi guru musik dan matematika selama 16 tahun menjadi faktor penggagas Cecilla Tanudjaja membuka kursus origami. Keperluan putra tunggalnya, Kevin, 8, dalam mengisi liburan juga menjadi faktornya.

Selain itu, juga alasan lantaran di Jakarta alternatif daerah bermain anak relatif terbatas. Pilihan yang tersedia ialah Kebun Binatang, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) maupun Dunia Fantasi (Dufan). Sementara pergi ke mal bukan lagi hiburan, mungkin jadi “santapan” sehari-hari.

“Nah, dari situ saya berpikir ingin membuat kegiatan hiburan. Salah satunya berjulukan origami. Karena kebetulan saya bahagia jalan-jalan dan sering membeli buku wacana origami,” kata Cecilla Tanudjaja, ketika berkunjung ke SINDO memperagakan cara membuat bermacam bentuk origami.

Setahun belakangan ini Cecillia mulai membuat kegiatan itu dalam format mencar ilmu di sanggar miliknya, Mawar Origami and Fun Games. Program itu gres sanggup dilaksanakan pada liburan simpulan tahun, Desember 2007. Rencananya kegiatan ini digelar tiap kali masa liburan sekolah.

Setelah membaca banyak buku, perempuan yang bersahabat disapa Cecil itu mencari teknik membuat origami paling sederhana. Teknik ini dijadikan langkah awal memulai praktik keterampilan origami. “Khususnya untuk belum dewasa atau pemula, harus dimulai dari origami yang tidak susah-susah,” imbuh dia.

Bentuk paling sederhana ialah origami membuat rumah, piano, angsa, ikan, paus, topi, dan bangku. Jauh sebelum itu, anak diperkenalkan dengan cara membuat bentuk lipatan dasar kite (layang-layang), segitiga, dan lipatan persegi empat.

Selain berupa kertas, Cecil juga sanggup membuat kegiatan permainan bentuk dari batang korek api. Dari satu kotak korek api sanggup dibentuk 1.000 macam mainan. Hal ini perlu dilakukan lantaran intinya tiap anak berbeda-beda. 

Ada anak yang tidak suka binatang, jadi jangan dikasih bentuk binatang, tapi carikan bentuk origami lainnya. Tiap satu anak dibuatkan satu program, diusahakan bila sanggup jangan hingga lewat dari kegiatan tersebut.

Dalam satu kali pertemuan, setidaknya menghabiskan waktu satu jam. Tahapan awal, Cecil memperkenalkan anak dengan 15 bentuk dasar origami. Antara lain, book base, cup board base, organ base, kite base, diamond base, fish base, pig base, shawl base, square base, bird base, waterboom base, blint base, dan frog base.

Teknik membuat origami tidak berbeda halnya menyerupai mencar ilmu matematika metode kumon. Mulai dari teknik dasar hingga ke bentuk-bentuk lanjutannya. Anak yang mencar ilmu membuat origami bekerjsama tidak hanya mendapat pengetahuan wacana seni melipat. Dia juga menjadi tahu mengenai pelajaran matematika menyerupai persegi panjang, persegi empat, lingkaran, dan bentuk lainya.

“Manfaat terbesar yang dirasakan dari mencar ilmu origami ini sanggup merangsang kreativitas anak dalam aneka macam hal. Misalnya, seorang seniman origami di Jepang begitu melihat sebuah objek, ia dapat
terinspirasi untuk membuatnya dalam bentuk origami,” tutur ibu seorang putra ini.

Hampir setiap tahun selalu ada inovasi bentuk origami terbaru. Temuan gres itu akan dipatenkan dan dimasukkan ke dalam kalender inovasi origami. Semacam buku Guiness Book of Record.

Tiap temuan bentuk origami terbaru dikirimkan ke perkumpulan origami yang berpusat di Jepang. Setidaknya dalam setahun masuk ribuan bentuk origami terbaru.

“Sejauh ini, setidaknya saya sudah pernah mencoba sebanyak 200 bentuk origami. Mulai dari benda, binatang, tumbuhan, bingkai foto, dan bentuk lainya,” tutur Cecilla.

Sementara itu, psikolog anak Anna Surti Ariani atau yang bersahabat disapa Nina mengungkapkan, bermain origami sanggup sekaligus melatih kecepatan anak dalam melaksanakan gerak motorik tangan, sekaligus melatih kemampuan memori anak. “Dia menjadi mencar ilmu mengingat langkah-langkah awal dalam membuat sesuatu,” katanya. 
(Sumber: Seputar Indonesia, 11 Februari 2007,
dengan pengubahan)
 Pengertian dan Tujuan Membaca Ekstensif Pengertian dan Tujuan Membaca Ekstensif dan Contoh Cara Menarik Kesimpulan dari Membaca Ekstensif Teks Berita
Menarik Kesimpulan Teks Berita

Cara Menarik Kesimpulan dari Membaca Ekstensif Teks Berita

Berdasarkan kedua teks di atas, kalian sanggup menyimpulkan bahwa kedua teks tersebut mempunyai persamaan dalam tema atau topik pembahasan, yaitu mengenai origami atau seni melipat kertas.

Namun demikian, kalian sanggup melihat adanya perbedaan pembahasan secara detailnya. Pada teks 1, kalian sanggup menyimpulkan bahwa topik mengenai origami dikembangkan dengan pembahasan mengenai proses anak dalam mencar ilmu origami.

Adapun pada teks 2, tema origami dikembangkan pada pembahasan mengenai cara kegiatan membuat origami sanggup memacu kreativitas anak.

Namun sekali lagi, dari kedua teks di atas kalian sanggup menyimpulkan problem utama yang ada, yaitu mengenai origami. 

Sebelum kalian menyimpulkan problem utama dari beberapa teks yang bertopik sama, kalian perlu memerhatikan hal-hal berikut.

1. Membaca kedua teks secara keseluruhan, sehingga mendapat pemahaman terhadap kedua isi teks.

2. Memahami pokok-pokok penting yang disampaikan dalam masing-masing teks.

3. Membandingkan kedua teks, sehingga memperoleh citra adanya persamaan dan perbedaannya.

4. Menarik kesimpulan mengenai problem utama dari kedua teks.

Baca juga: Cara Membaca Intensif
Sumber https://www.berpendidikan.com

Post a Comment for "Pengertian Dan Tujuan Membaca Ekstensif Dan Pola Cara Menarik Kesimpulan Dari Membaca Ekstensif Teks Berita"